Kita banyak berjanji atau bernazar,
" Ah kalau saya di promosi jadi Maneger, saya akan memberi makan anak yatim ".
" Ah kalau gaji saya bisa naik sampai 40% tahun ini, saya akan membelikan pembantu saya baju"
" Ah kalau bisnis saya lancar dan mencapai target, saya akan potong 2 kambing dan dibagikan kepada fakir miskin ".
" Ah kalau saya dapat jodoh tahun ini, saya akan menyumbang masjid Rp. 5 jt " .
" Ah kalau saya bisa punya anak dan hamil, saya akan membiayai keluarga saya yang tidak mampu " .
" Ah kalau hutang-hutang saya lunas, saya akan mengambil anak asuh "
" Ah kalau saya sembuh dari sakit, saya akan membiayai orang sakit yang tidak mampu "
Semua pernyataan, atau janji-janji di atas tidak salah.
Tapi, bagaimana jika semua itu tidak terjadi ? Karena semuanya Allah yang berkehendak dan menentukan.
Jika semua tidak terjadi artinya kita tidak jadi memberi makan anak yatim?
Tidak jadi membelikan baju pembantu kita?
Tidak jadi potong 2 kambing dan dibagikan kepada fakir miskin?
Tidak jadi menyumbang masjid Rp. 5 jt ?
Tidak jadi membiayai keluarga yang tidak mampu?
Tidak jadi mengambil anak asuh?
Atau tidak jadi membiayai orang sakit yang tidak mampu?
Dear friends ,
Bersedekah itu adalah pancingan.
Ketika kita menginginkan kehadiran anak, pancing dengan sedekah
Ketika seseorang ingin mendapat jodoh, pancing dengan sedekah
Ketika ingin mendapat pekerjaan yang lebih baik, pancing dengan sedekah
Ketika seseorang ingin pekerjaan, pancing dengan sedekah
Ketika ingin usahanya tambah maju, pancing dengan sedekah
Ingin beli rumah dan bisa lepas dari rumah kontrakan, pancing dengan sedekah
Ketika orang ingin dilepaskan kesulitannya, pancing dengan sedekah
Bersedekah mempercepat datangnya bantuan Allah. Jangan sayang-sayang dalam bersedekah, utamanya bila ingin cepat dibantu Allah.
Maka, ketika kita mau bersedekah, mau mengorbankan harta kita, di
saat tidak punya, di saat kita menderita, nilainya sangat luar biasa di sisi Allah.
Dan inilah kunci pembuka rezeki yang sebenarnya. Allah Maha Melihat,
pengorbanan kita akan dilihat Allah dan Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, jangan takut harta kita habis karena bersedekah.
Ada 4 fadilah sedekah :
1. Mengundang datangnya rezeki
2. Menyembuhkan penyakit
3. Menghilangkan kesulitan
4. Memperpanjang umur
Jadi alangkah baiknya jika ...
Sebelum menjadi Manager, kita memberi makan anak yatim, kemudian setelah menjadi Manager, kita memberi makan anak yatim lagi
Sebelum gaji naik 30%, kita menafkahkan pembantu kita, setelah gaji naik kita belikan baju lagi
Sebelum bisinis lancar dan mencapai target, kita potong 2 kambing dan dibagikan kepada fakir miskin, setalah bisnis lancar, kita potong 4 kambing
Sebelum dapat jodoh tahun ini, kita sumbang mesjid Rp. 5 jt, setelah dapet jodoh sumbang masjid lagi Rp. 10 juta
Sebelum bisa punya anak, kita biayai keluarga dekat yang tidak mampu, setelah punya anak, kita biayai lagi keluarga dekat yang tidak mampu
Sebelum hutang-hutang lunas, jual HP kita, jual TV kita atau apapun harta yang kita cintai, uangnya untuk mengambil anak asuh, setelah
hutang-hutang lunas, ambil lagi anak asuh.
Sebelum sembuh dari sakit, kita biayai orang sakit yang tidak mampu, setelah sembuh dari sakit biayai lagi orang sakit yang tidak mampu.
By : Ustad Yusuf Mansur
Saturday, December 13, 2008
Bersedekah Itu Adalah Pancingan
Posted by DJODI ISMANTO at 13.12.08 3 comments
Category Inspiration
Friday, December 12, 2008
KISAH MARTABAK SPECIAL
Untuk teman-teman yang jadi birokrat . . .
KISAH MARTABAK SPECIAL
Di sebuah komplek perumahan tinggallah empat orang
anak, sebut saja namanya Lalas Simalas, Eep Episien, Ran Aturan, dan Aam Amtenar.
Suatu hari, Ibu-ibu mereka sepakat untuk makan martabak.
Karena itu setiap ibu menyuruh anaknya beli martabak dan
membekali mereka masing-masing dengan uang Rp. 50.000,-.
Lalas dari awal sebenarnya tidak begitu selera dengan
martabak. Dia lebih suka KFC atau McDi. Tapi karena
didesak-desak ibunya, ketika sudah cukup malam akhirnya
dia keluar juga, namun sayangnya semua penjual martabak
sudah kehabisan. Akhirnya dia pulang dan mengembalikan
uang Rp. 45.000. Dia hanya pakai Rp. 5000 untuk sekali
naik ojeg pp.
Eep sudah tahu martabak special yang sangat enak di warung
dekat pasar. Harganya Rp. 25.000. Ongkos ojeg ke sana
pulang pergi Rp. 5000,- Eep memutuskan naik sepeda, beli
martabak special, kemudian menyerahkan martabak special
itu ke ibunya beserta uang kembalian Rp. 25.000,-
Ran Aturan tahu martabak special harganya cuma Rp. 25.000.
Tapi daripada uangnya sisa banyak, dia gunakan sekalian
untuk beli bakso dan es campur kesukaannya di warung
sebelah martabak, sambil nunggu martabaknya jadi. Dia
hanya minta agar bonnya disatukan dengan martabaknya.
Pulang ke ibunya, dia serahkan martabak special dan uang
kembalian Rp. 5000,- Katanya harga martabaknya Rp.
40.000. Kemudian di dapur dia berbagi bakso + es
campurnya dengan adiknya.
Aam sebenarnya juga sudah tahu warung martabak special
itu. Namun dia perlu pergi beberapa kali. Yang pertama
katanya buat survei untuk membandingkan berbagai jenis
martabak yang ada di pasar. Pulang laporan dulu. Lalu
pergi lagi untuk memastikan spesifikasi dan harganya.
Pulang laporan lagi. Baru ketiga kalinya dia pergi untuk
membeli martabak itu. Kali ini ia minta ditemani adiknya.
Dia bagian beli, adiknya bagian yang membawa.
Masing-masing sewa ojeg sendiri. Total dia perlu sewa
ojeg empat kali pp. Ketika dia pulang ke ibunya, dia
hanya menyerahkan martabak biasa yang Rp. 10.000-an.
Tidak ada uang kembalian karena tiap kali naik ojeg
katanya habis Rp. 10.000.
Keempat anak itu tidak tahu, kalau ibu-ibu mereka sering
ketemu dalam arisan. Jadi ibu-ibu itu tahu berapa harga
martabak special atau tarif ojeg yang riel. Apa komentar
ibu-ibu mereka?
Ibunya Lalas (bernada kesal): Anakku ini jika sudah punya
prinsip, susah. Bakatnya jadi demonstran.
Ibunya Eep: Anakku gak bakat jadi birokrat, jadi PNS-pun
sepertinya susah. Ntah mau jadi apa dia ?
Ibunya Ran: Anakku berbakat jadi birokrat. Dapat meraih
target dan masih untung lagi.
Ibunya Aam: Oh Anakku lebih berbakat jadi birokrat. Daya
serap anggarannya 100%!
Tiga puluh tahun kemudian:
Menteri Keuangan mengeluhkan daya serap APBN Kabupaten Anu
yang bupatinya adalah Lalas. Sudah November, ada proyek
infrastruktur di sana yang belum juga dimulai. Konon
karena kemauan bupati yang aktivis suatu parpol ini
berseberangan dengan DPRD yang didominasi parpol lain.
Eep jadi pengusaha sukses. Dia sempat menjadi salah satu
pembayar pajak terbesar. Meskipun krisis ekonomi melanda,
perusahaan Eep tetap bertahan karena efisien. Ketika ada
Pilkada, Eep diminta maju oleh banyak orang sebagai calon
independen, dan terpilih. Akhirnya Eep dikenal orang
sebagai Bupati yang gigih melakukan reformasi birokrasi.
Pemerintahannya bergaya enterpreneur, pelayanannya prima
dan index pembangunan manusia di daerahnya meningkat
pesat.
Ran juga menjadi bupati di suatu daerah, tetapi sepertinya
index pembangunan manusia selama pemerintahannya masih
seperti tiga puluh tahun yang lalu. Yang berubah cuma
rumah Ran yang kini tampak megah, mobilnya yang mewah dan
dan anak-anaknya yang bisa kuliah di Luar Negeri.
Aam jadi bupati juga, setelah sebelumnya lama jadi
birokrat. Tetapi kemudian ia berurusan dengan KPK, karena
selama jadi birokrat biasa memarkup anggaran, seakan-akan
seisi dunia tutup mata.
www.djodiismanto.blogspot.com
Posted by DJODI ISMANTO at 12.12.08 1 comments
Category Inspiration
Cari di Tong Sampah
Sambil melihat penjual komputer merangkai Bidin pun dengan seksama mendengarkan kata-kata penjual tentang cara mengoperasikan komputer.
Usai merangkai komputer, si penjual pun pamit meminta izin dan meninggalkan komputer tetap menyala. Kebetulan program yang sedang dinyalakan adalah program pemutar musik Winamp.
Bidin yang dikenal sok tahu itu pun langsung mengklak-klik mouse tersebut. Tanpa sadar ia pun menekan Rem all (Remove all) pada tampilan winamp. Seketika itupula ia langsung kaget melihat daftar lagu yang ada di layar winamp hilang.
Merasa lagu-lagunya hilang, ia pun segera mengambil motornya dan bergegas ke tempat ia membeli komputer.
"Mas, gimana masa lagunya hilang semua," ujar Bidin kepada penjual komputer. Penjual komputer yang sedang sibuk melayani pelanggan, pun menjawab seperlunya.
"Nggak mungkin hilang, coba aja cari di tong sampah dulu," kata penjual itu. Bidin yang merasa tak diperhatikan pun langsung pulang ke rumahnya dan mengikuti anjuran penjual tersebut dan mencari � ke tong sampah di sekitar rumahnya.
Satu jam tak menemukan lagu-lagu itu, ia pun kembali ke toko komputer dengan emosi yang membara.
"Mas, kalau ngasih tahu yang benar dong masa lagu saya hilang suruh nyari di tong sampah, sebodoh-bodohnya saya, tapi saya tahu nggak ada hubungan komputer sama tong sampah," kata Bidin.
Mendengar kata-kata Bidin, bukannya kaget si penjual komputer pun malah tertawa keras.
"Mas Bidin , maksud saya cari di tong sampah itu, tong sampah di komputer, recycle bin, lagipula lagu itu tidak hilang cuma terhapus dari playlist di winamp," kata si penjual.
Bidin pun langsung tertegun malu, sekaligus bingung.
"Lha kalau playlist itu carinya di mana? di tong sampah juga ya? kata Bidin.
See on :
www.djodiismanto.blogspot.com
Posted by DJODI ISMANTO at 12.12.08 0 comments
Category Inspiration