Myspace Backgrounds

Wednesday, September 15, 2010

Kisah Tiga Orang Kuli Bangunan

Ini adalah sebuah kisah klasik tentang tiga orang kuli bangunan. Kisah sederhana namun inspiratif. Entah darimana kisah ini berasal, yang jelas kisah ini telah melanglang buana begitu jauh. Dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi. Menyeberangi lautan, tiba dibenua yang satu lalu tersebar disana kemudian berangkat ke benua dan bahasa yang lain.

Suatu kali disiang yang terik, disaat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang tua.


"Apa yang sedang kau kerjakan ?", tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka.

Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikitpun, menjawab orang tua itu dengan ketus. "Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan dibawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa !!".

Orang tua itupun tersenyum, lalu beralih kepada pekerja bangunan yang kedua. "Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan ?".


Pekerja bangunan yang kedua itupun menoleh. Wajahnya meskipun ramah tampak sedikit ragu.

"Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah Pak", jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali.


Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itupun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya. Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu dengan wajah berseri-seri berkata.

"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa Pak ! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiripun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan Pak !", jelas pemuda itu dengan berapi-api.


Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itupun sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu. (*)


Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini.

Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan kedunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk “perjuangan”, merasa tidak terlalu perduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur !


Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe “pengekor” atau “me too” yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan. Sepertinya begini…kayanya begitu…kata motivator sih begono..tapi pastinya ?
Don’t have idea !!

Namun sisanya : golongan terakhir -biasanya hanya segelintir orang- menemukan “visi” atau “jati diri” mereka didunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga, namun adalah orang-orang yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya.

Mereka sering dianggap sebagai “perpanjangan tangan TUHAN”. Orang-orang yang tidak hanya berjalan dalam tuntunan tangan Yang Maha Kuasa, tetapi juga mengenal benar kemana arah perjalanan itu, dan tentunya bergaul karib dengan DIA, Sang Penuntun perjalanan mereka.


Semoga setelah kembalinya ke fitrah, membuat Anda dan saya tidak hanya menjadi bersih dan suci, namun lebih dari itu, mengetahui untuk apa kita hadir didunia ini. Sehingga tugas maha luas dan abstrak “menjadi rahmat bagi semesta” dapat kita konkritkan dan tunaikan sebelum selesainya sisa waktu yang kita miliki.

Selamat Hari Raya Idul Fitri , Minal Aidin Wal Faidzin.

Source :
Made Teddy Artiana,

Wednesday, August 18, 2010

Penyelam


Suatu hari seorang penyelam sedang melihat-lihat terumbu karang pada kedalaman 8 meter. Tiba -tiba ia melihat seseorang berada di sampingnya. Ia terkejut karena orang tersebut tidak memakai peralatan selam.


Penyelam lalu turun lagi sampai ke kedalaman 15 meter. Ia terkejut melihat orang yang tadi di sebelahnya menyusulnya.


Penyelam turun lagi, sampe 25 meter, eh… orang yang tadi turut ngikutin sampai di 25 meter. Penyelam makin heran, dan ia mendekati orang tersebut sambil memberikan white board dengan pensil 2B-nya dengan tulisan: “Hebat bener kamu… gimana caranya sampe ke kedalaman begini tanpa memakai alat selam?”


Orang itu mengambil white boardnya dan menulis: “Tolongin, saya tenggelam!”


Cerita penyelam diatas saya ingin mengajak teman2 untuk tersenyum. Menikmati indahnya dihari ini, bisa berkumpul dan bercanda bersama keluarga. Selamat menikmati liburan dan berkumpul bersama keluarga. Teriring doa, semoga Allah melimpahkan kesehatan selalu untuk anda dan keluarga. Amin


'Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati.' (HR. Bukhari - Muslim).

Wassalam,

Ditulis oleh :
Agus
syafii

Wednesday, February 3, 2010

Mengejar Kelinci


Ada sebuah kisah Tiongkok yang saya dengar

Seorang murid berkata pada gurunya,"Guru, bila saya belajar tidak hanya dari Anda, tetapi juga dari guru-guru yang lain, bukankah ilmu saya akan berlimpah ?"

Sang guru tersenyum, menatap lembut sang murid, lalu berkata,"Dia yang mengejar mengejar dua kelinci (pada waktu bersamaan), tidak akan mendapatkan kelinci!"

Sang murid bingung, dan terpekur;"Bukankah 1+1 =2, dan 2+2=4 ? artinya 2 guru + 2 guru = 4 ilmu ? ".

Sang guru, seakan-akan dapat membaca pikiran muridnya, melanjutkan;

"Dalam kehidupan ini, tidak semua ilmu yang kamu pelajari akan terpakai. Hanya segelintir ilmu yang akan kamu gunakan untuk memperbaiki kualitas hidupmu"."Hidup ini terlalu singkat, untuk dapat mempelajari semua ilmu. Bila kamu mempelajari semua ilmu, lalu memilah-milah ilmu yang terbaik untukmu, kapankah kamu punya waktu untuk menerapkannya ?""Tujuan belajar adalah bukan untuk mengetahui, tetapi untuk menerapkan, untuk kemakmuran dan kebahagiaanmu, serta masyarakat di sekelilingmu" .

Sang murid, dengan mimik muka serius, bertanya;

"Lalu, bagaimanakah caranya mendapatkan ilmu terbaik, yang terhebat dan dalam waktu cepat mengantarkan kita pada kesuksesan ?".

Sang guru, kembali tersenyum, dan menjawab dengan lembut,

"Tidak ada guru yang terbaik, dan tidak ada ilmu yang terbaik.
Yang terbaik tahun lalu, belum tentu terbaik di tahun mendatang."

"Lalu, siapakah yang terbaik?""Semua ilmu itu baik, asal cocok dengan pengguna ilmunya. Kecocokan dalam bakat, sifat, kepribadian dan juga kecenderungan si pengguna, akan sangat menentukan kecepatan penguasaan ilmu tersebut".

"Daripada menghabiskan waktu untuk mencari banyak ilmu, lalu memilah-milah yang terbaik, bukankah lebih mudah bagimu untuk mencari hanya seorang guru yang sesuai, lalu Anda belajar sebanyak-banyaknya, dan sedalam-dalamnya, dari Beliau ?"Sang guru mengakhiri percakapan dengan sebuah renungan.

"Dalam kehidupan, manusia lebih menghargai banyak dari pada dalam".

Manakah yang lebih berarti bagi Anda;
Banyak bisnis yang membuat kepala pening, atau satu bisnis yang membuat Anda untung besar ?
Banyak proyek yang tidak selesai, atau satu pekerjaan yang mendapatkan pujian ?
Banyak ilmu yang belum diterapkan, atau satu ilmu yang menghasilkan banyak ?

Thursday, January 21, 2010

Pikiran dan Perasaan

Segala sesuatu berasal dari pikiran. Pikiran mempengaruhi perasaan.
Berpikir bosan menyebabkan anda bosan.
Berpikir ceria menjadikan anda ceria.
Berpikir sulit menyebabkan anda sulit.
Berpikir mudah menjadikan anda mudah.

Berpikir bahagia menyebabkan anda bahagia.

Berpikir senang menyebabkan anda senang.
Berpikir semangat menyebabkan anda semangat.

Berpikir bisa menyebabkan anda bisa.

Pikiran Mempengaruhi Perasaan => Mempengaruhi Sikap dan Tindakan.

Anda tergantung apa yang anda pikirkan.

Pikiran negatif => Perasaan negatif => Sikap negatif => Tindakan negatif => Hasil negatif.
Pikiran positif => Perasaan positif => Sikap positif => Tindakan positif => Hasil positif.
Tanamkan selalu pikiran pikiran positif pada diri anda.
Munculkan selalu kata kata dan kalimat positif di pikiran anda.

Saturday, January 9, 2010

Odol Dari Surga

Cerita menggelikan ini kudengar ketika duduk dibangku SMA dulu. Cerita yang akhirnya tertulis begitu dalam di relung-relung hati. Cerita yang meskipun naif, namun bermakna sangat dalam.

Kisah nyata dari seseorang yang dalam episode hidupnya sempat ia lewati dalam penjara. Bermula dari hal yang sepele. Lelaki itu kehabisan odol dipenjara. Malam itu adalah malam terakhir bagi odol diatas sikat giginya. Tidak ada sedikitpun odol yang tersisa untuk esok hari.

Dan ini jelas-jelas sangat menyebalkan. Istri yang telat berkunjung, anak-anak yang melupakannya dan diabaikan oleh para sahabat, muncul menjadi kambing hitam yang sangat menjengkelkan. Sekonyong-konyong lelaki itu merasa sendirian, bahkan lebih dari itu : tidak berharga !

Tertutup bayangan hitam yang kian membesar dan menelan dirinya itu, tiba-tiba saja pikiran nakal dan iseng muncul. Bagaimana jika ia meminta odol pada TUHAN ?Berdoa untuk sebuah kesembuhan sudah berkali-kali kita dengar mendapatkan jawaban dari-NYA .

Meminta dibukakan jalan keluar dari setumpuk permasalahanpun bukan suatu yang asing bagi kita. Begitu pula dengan doa-doa kepada orang tua yang telah berpulang, terdengar sangat gagah untuk diucapkan. Tetapi meminta odol kepada Sang Pencipta jutaan bintang gemintang dan ribuan galaksi, tentunya harus dipikirkan berulang-ulang kali sebelum diutarakan. Sesuatu yang sepele dan mungkin tidak pada tempatnya.

Tetapi apa daya, tidak punya odol untuk esok hari –entah sampai berapa hari- menjengkelkan hatinya amat sangat. Amat tidak penting bagi orang lain, tetapi sangat penting bagi dirinya.Maka dengan tekad bulat dan hati yang dikuat-kuatkan dari rasa malu, lelaki itu memutuskan untuk mengucapkan doa yang ia sendiri anggap gila itu.

Ia berdiri ragu-ragu dipojok ruangan sel penjara, dalam temaram cahaya, sehingga tidak akan ada orang yang mengamati apa yang ia lakukan. Kemudian dengan cepat, bibirnya berbisik :

TUHAN, Kau mengetahuinya aku sangat membutuhkan benda itu”.

Doa selesai. Wajah lelaki itu tampak memerah. Terlalu malu bibirnya mengucapkan kata amin. Dan peristiwa itu berlalu demikian cepat, hingga lebih mirip dengan seseorang yang berludah ditempat tersembunyi. Tetapi walaupun demikian ia tidak dapat begitu saja melupakan insiden tersebut. Sore hari diucapkan, permintaan itu menggelisahkannya hingga malam menjelang tidur.

Akhirnya, lelaki itu , walau dengan bersusah payah- mampu melupakan doa sekaligus odolnya itu.Tepat tengah malam, ia terjaga oleh sebuah keributan besar dikamar selnya.

Saya tidak bersalah Pak !!!”, teriak seorang lelaki gemuk dengan buntalan tas besar dipundak, dipaksa petugas masuk kekamarnya,

Demi TUHAN Pak !!! Saya tidak salah !!! Tolong Pak…Saya jangan dimasukin kesini Paaaaaaaaak. .!!!”

Sejenak ruangan penjara itu gaduh oleh teriakan ketakutan dari ‘tamu baru’ itu.“Diam !!”, bentak sang petugas,

Semua orang yang masuk keruangan penjara selalu meneriakkan hal yang sama !! Jangan harap kami bisa tertipu !!!!”
“Tapi Pak…Sssa..”

Brrrraaaaang !!!!Pintu kamar itu pun dikunci dengan kasar. Petugas itu meninggalkan lelaki gemuk dan buntalan besarnya itu yang masih menangis ketakutan.Karena iba, lelaki penghuni penjara itupun menghampiri teman barunya. Menghibur sebisanya dan menenangkan hati lelaki gemuk itu. Akhirnya tangisan mereda, dan karena lelah dan rasa kantuk mereka berdua pun kembali tertidur pulas.

Pagi harinya, lelaki penghuni penjara itu terbangun karena kaget. Kali ini karena bunyi tiang besi yang sengaja dibunyikan oleh petugas. Ia terbangun dan menemukan dirinyanya berada sendirian dalam sel penjara. Lho mana Si Gemuk, pikirnya.

Apa tadi malam aku bemimpi ? Ah masa iya, mimpi itu begitu nyata ?? Aku yakin ia disini tadi malam.

Dia bilang itu buat kamu !!”, kata petugas sambil menunjuk ke buntalan tas dipojok ruangan. Lelaki itu segera menoleh dan segera menemukan benda yang dimaksudkan oleh petugas. Serta merta ia tahu bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.

Sekarang dia dimana Pak ?”, tanyanya heran.“Ooh..dia sudah kami bebaskan, dini hari tadi…biasa salah tangkap !”, jawab petugas itu enteng, ”saking senangnya orang itu bilang tas dan segala isinya itu buat kamu”.

Petugas pun ngeloyor pergi.Lelaki itu masih ternganga beberapa saat, lalu segera berlari kepojok ruangan sekedar ingin memeriksa tas yang ditinggalkan Si Gemuk untuknya.Tiba-tiba saja lututnya terasa lemas.

Tak sanggup ia berdiri. “Ya..TUHAAANNN !!!!”, laki-laki itu mengerang. Ia tersungkur dipojok ruangan, dengan tangan gemetar dan wajah basah oleh air mata. Lelaki itu bersujud disana, dalam kegelapan sambil menangis tersedu-sedu. Disampingnya tergeletak tas yang tampak terbuka dan beberapa isinya berhamburan keluar.

Dan tampaklah lima kotak odol, sebuah sikat gigi baru, dua buah sabun mandi, tiga botol sampo, dan beberapa helai pakaian sehari-hari.

Kisah tersebut sungguh-sunguh kisah nyata. Sungguh-sungguh pernah terjadi. Dan aku mendengarnya langsung dari orang yang mengalami hal itu. Semoga semua ini dapat menjadi tambahan bekal ketika kita meneruskan berjalan menempuh kehidupan kita masing-masing. Jadi suatu ketika, saat kita merasa jalan dihadapan kita seolah terputus.

Sementara harapan seakan menguap diganti deru ketakutan, kebimbangan dan putus asa.Pada saat seperti itu ada baiknya kita mengingat sungguh-sungguh bahkan Odol pun akan dikirimkan oleh Surga bagi siapapun yang membutuhkannya.

Apalagi jika kita meminta sesuatu yang mulia. Sesuatu yang memuliakan harkat manusia dan IA yang menciptakan mereka.

Seperti kata seorang bijak dalam sebuah buku : “Seandainya saja engkau mengetahui betapa dirimu dicintai-NYA, hati mu akan berpesta pora setiap saat” (selesai).