Myspace Backgrounds

Tuesday, July 29, 2008

Kisah Pencuci Piring


Siapa yang paling berbahagia saat pesta pernikahan berlangsung ? Bisa jadi kedua mempelai yang menunggu detik-detik memadu kasih. Meski lelah menderanya namun tetap mampu tersenyum hingga tamu terakhir pun. Berbulan bahkan hitungan tahun sudah mereka menunggu hari bahagia ini.

Mungkin orang tua si gadis yang baru saja menuntaskan kewajiban terakhirnya dengan mendapatkan lelaki yang akan menggantikan perannya membimbing putrinya untuk langkah selanjutnya setelah hari pernikahan.

Atau bahkan ibu pengantin pria yang terlihat terus menerus sumringah, ia membayangkan akan segera menimang cucu dari putranya. "Aih, pasti segagah kakeknya," impinya.

Para tamu yang hadir dalam pesta tersebut tak luput terjangkiti aura kebahagiaan, itu nampak dari senyum, canda, dan keceriaan yang tak hentinya sepanjang mereka berada di pesta.

Bagi sanak saudara dan kerabat orang tua kedua mempelai, bisa jadi momentum ini dijadikan ajang silaturahim, kalau perlu rapat keluarga besar pun bisa berlangsung di sela-sela pesta.


Sementara teman dan sahabat kedua mempelai menyulap pesta pernikahan itu menjadi reuni yang tak direncanakan. Mungkin kalau sengaja diundang untuk acara reuni tidak ada yang hadir, jadilah reuni satu angkatan berlangsung. Dan satu lagi, bagi mereka yang jarang-jarang menikmati makanan bergizi plus, inilah saatnya perbaikan gizi walau bermodal uang sekadarnya di amplop yang tertutup rapat.

Nyaris tidak ada hadirin yang terlihat sedih atau menangis di pesta itu kecuali air mata kebahagiaan. Kalau pun ada, mungkin mereka yang sakit hati pria pujaannya tidak menikah dengannya.

Atau para pria yang sakit hati lantaran primadona kampungnya dipersunting pria dari luar kampung. Namun tetap saja tak terlihat di pesta itu, mungkin mereka meratap di balik dinding kamarnya sambil memeluk erat gambar pria yang baru saja menikah itu. Dan pria-pria sakit hati itu hanya bisa menggerutu dan menyimpan kecewanya dalam hati ketika harus menyalami dan memberi selamat kepada wanita yang harus mereka relakan menjadi milik pria lain.
Apa benar-benar tidak ada yang bersedih di pesta itu ?

Semula saya mengira yang paling bersedih hanya tukang pembawa piring kotor yang pernah saya ketahui hanya mendapat upah sepuluh ribu rupiah plus sepiring makan gratis untuk ratusan piring yang ia angkat. Sepuluh ribu rupiah yang diterima setelah semua tamu pulang itu, sungguh tak cukup mengeringkan peluhnya. Sedih, pasti.
Tak lama kemudian saya benar-benar mendapati orang yang lebih bersedih di pesta itu.

Mereka memang tak terlihat ada di pesta, juga tak mengenakan pakaian bagus lengkap dengan dandanan yang tak biasa dari keseharian di hari istimewa itu.

Mereka hanya ada di bagian belakang dari gedung tempat pesta berlangsung, atau bagian tersembunyi dengan terpal yang menghalangi aktivitas mereka di rumah si empunya pesta. Mereka lah para pencuci piring bekas makan para tamu terhormat di ruang pesta.

Bukan, mereka bukan sedih lantaran mendapat bayaran yang tak jauh berbeda dengan pembawa piring kotor. Mereka juga tidak sedih hanya karena harus belakangan mendapat jatah makan, itu sudah mereka sadari sejak awal mengambil peran sebagai pencuci piring.

Juga bukan karena tak sempat memberikan doa selamat dan keberkahan untuk pasangan pengantin yang berbahagia, meski apa yang mereka kerjakan mungkin lebih bernilai dari doa -doa para tamu yang hadir.

Air mata mereka keluar setiap kali memandangi nasi yang harus terbuang teramat banyak, juga potongan daging atau makanan lain yang tak habis disantap para tamu.

Tak tertahankan sedih mereka saat membayangkan tumpukan makanan sisa itu dan memasukkannya dalam karung untuk kemudian singgah di tempat sampah, sementara anak-anak mereka di rumah sering harus menahan lapar hingga terlelap.

Andai para tamu itu tak mengambil makanan di luar batas kemampuannya menyantap,

Andai mereka yang berpakaian bagus di pesta itu tak taati nafsunya untuk mengambil semua yang tersedia padahal tak semua bisa masuk dalam perut mereka, mungkin akan ada sisa makanan untuk anak-anak di panti anak yatim tak jauh dari tempat pesta itu.

Andai pula mereka mengerti buruknya berbuat mubazir, mungkin ratusan anak yatim dan kaum fakir bisa terundang untuk ikut menikmati hidangan dalam pesta itu.

Sekadar usul untuk Anda yang akan melaksanakan pesta pernikahan, tidak cukup kalimat "Mohon Doa Restu" dan "Selamat Menikmati" yang tertera di dinding pesta, tapi sertakan juga tulisan yang cukup besar "Terima Kasih untuk Tidak Mubazir".
Mungkinkah?


Salam Inspirasi,
Mohamad Yunus

Monday, July 28, 2008

Penciptaan atau Penghancuran ?


"One of human's biggest power is free will to manage the potention of creation and destruction"

terjemahan:

"Salah satu kekuatan terbesar manusia adalah kehendak bebas untuk melakukan penciptaan ataupun penghancuran."

Interpretasi:

Baik disadari ataupun tidak, seorang manusia memiliki potensi kekuatan yang amat besar pada dirinya terkait dengan 'free will' untuk menciptakan ataupun menghancurkan sesuatu.

Pada contoh ekstrem, 'seorang' manusia dengan kondisi nalar dan rasionalisasi tertentu, dapat memutuskan untuk meledakkan bom yang demikian destruktif dan memberikan bencana besar bagi banyak manusia lain, dilain pihak, 'seorang' manusia bisa memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk sebuah penelitian untuk menemukan/menciptakan serum/vaksin yang dapat menolong jiwa banyak manusia di dunia.

Terlepas dari contoh ekstrem tersebut, banyak manusia hidup tanpa menyadari potensi tersebut, dimana kita tidak menyadari betapa kompeten-nya manusia dalam menciptakan sesuatu yang baik dan berguna bagi diri sendiri dan orang lain/masyarakat, dan lebih buruk lagi kita tanpa sadar melakukan proses destruktif terhadap hidup sendiri dengan berbagai pola hidup, emosi, sikap dan pola pikir yang destruktif seperti kecemasan, kekuatiran,rasa tidak percaya diri, penundaan, dan lain sebagainya.

Kini terserah pada Anda, sejauh mana Anda ingin dan akan memberdayakan potensi penciptaan yang telah Anda miliki untuk mencapai dan meningkatkan kesuksesan & keberhasilan diri Anda.



Motivasi Sukses Team

Saturday, July 26, 2008

Waspada di Zona Kenyamanan


"Always realize and beware the danger of comfort-zone"

"Selalu sadari dan waspada akan bahaya hidup di zona kenyamanan"

Interpretasi:
Apakah yang dimaksud dengan comfort zone ? tidak lain adalah zona/area dimana seseorang hidup dengan nyaman. Jadi apa bahaya dari hidup dalam comfort zone ini ?

Seseorang haruslah menyadari kondisi dimana ia hidup dengan nyaman, terkadang apa yang menjadi 'comfort zone' merupakan kondisi yang tidak menguntungkan dan bahkan jauh di bawah standar.

Mari kita lihat contoh ekstrem mengenai comfort-zone ini, seorang pengemis yang telah terbiasa tinggal di area pembuangan sampah (yang jelas jauh dari kondisi higienis dan kelayakan),menolak keras upaya pemerintah yang akan merelokasinya kepenampungan secara cuma-cuma yang kondisinya jauh lebih baik,karena ia tidak mau keluar dari comfort-zone-nya dimana ia telah terbiasa dengan kondisi negatif dan tidak menguntungkan.

Contoh sederhana lain adalah, dimana sebuah keluarga yang tinggal di sisi rel kereta api ataupun dekat landasan pacu pesawat, tidak merasakan kebisingan yang terjadi secara rutin karena mereka telah terbiasa dengan berbagai kondisi yang bagi orang lain bisa merupakan kondisi yang tidak nyaman.

Kini kembali pada hidup kita, mari coba telaah kondisi hidup yang memberikan kenyamanan, apakah kenyamanan tersebut sudah memenuhi standar yang memadai dan layak dipertahankan?

Mungkin ada rekan kita yang sangat puas dan nyaman dengan pendapatan sedikit di atas UMR, ada pula yang merasa nyaman dengan berbagai kebiasaan buruk yang merugikan, termasuk pola kesehatan yang buruk, dan lain sebagainya.

Ada saat dimana kita perlu menyadari hal-hal yang perlu ditingkatkan dalam hidup kita, dengan melangkah keluar dari comfort-zone kita, mengambil sedikit resiko untuk peningkatan kualitas berbagai aspek hidup untuk masa depan secara permanen.

Harap diketahui bahwa kebanyakan orang sukses adalah orang-orang yang secara konsisten bersedia untuk terus keluar dari comfort zone mereka untuk peluang yang lebih baik.

Selamat merenungkan dan menyadari kualitas zona kenyamanan Anda.
Motivasi Sukses Team

Friday, July 25, 2008

Mengapa Kita harus belajar


Mungkin jika ditanya, apakah yang paling perlu dilakukan umat manusia ?
Maka akan banyak orang menjawab kekayaan, iman, kekuasaan dll.

Namun pernahkah terbayang, bahwa belajar lebih penting dari itu semua.

Hal ini dikarenakan seorang yang belajar dan tinggi ilmu akan dapat menguasai atau pun menghancurkan itu semua [harta, kekuasaan, iman, dll] sadarkah anda akan itu semua ?

Ini beberapa hal yang menguatkannya :

1. Ayat pertama yang diturunkan oleh Allah swt kepada Muhammad saw ialah ayat yang memerintahkan untuk belajar [QS 96 : 1]

2. Bible di mulai dengan Kitab kejadian yang merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengajarkan manusia untuk mempelajari alam semesta.

3. Di setiap masa seorang yang berilmu akan memiliki tempat dan pengaruh yang besar.

4. Kiamat akan di mulai dengan diangkatnya ilmu dari dunia.

5. Nabi saw memerintahkan untuk belajar mulai dari kandungan hingga liang kubur.

6. Seorang yang berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi di hadapan Tuhan.

7. Salah satu syarat orang masuk surga diantaranya ialah :
- Amal ibadahnya
- Doa anak yang saleh
- Ilmu yang bermanfaat.

8. Website saya inipun dibuat sesuai dengan visinya , yaitu :

" Mungkin . . . . Banyak orang tersadar tentang kekeliruannya setelah , tersandung , terperosok , atau bahkan sudah terlambat. Tetapi ada juga yang terselamatkan oleh nasehat teman atau teguran ringan saudara atau kerabat. Tidak sedikit pula yang tergugah hanya dengan cerita - cerita ringan. Mungkin anda akan menemukannya dalam cerita atau artikel dibawah ini , mungkin teman anda juga perlu membacanya.

We share solutions, inspirations , motivation , knowledge , prosperity, peace, love and happiness to all people of the world."

Nah , kapan lagi kita belajar kalau tidak mulai dari sekarang

Salam
Djodi Ismanto


source :
milist rezaervani

Consistency, Persistence, and Continuous improvement


"Consistency, persistence, and continuous improvement are stillalways needed even someone has achieved his/her targets"

"Konsistensi, keteguhan terhadap tujuan, dan usaha/pengembangan yangtak berkesudahan, tetaplah diperlukan walau seseorang telah mulaiberhasil mencapai target-target dalam hidupnya"

Interpretasi:

Bagaikan seorang perenang di kolam renang, saat ia diam dan tak bergerak maka lambat laun ia akan tenggelam ke dasar kolam, maka baik gerakan untuk mempertahankannya mengambang di permukaan ataupun gerakan untuk membawanya ke sisi kolam lain tetap diperlukan selama ia berada dikolam tersebut.

Demikian juga dengan kondisi sebuah rumah, saat sang pemilik rumah tidak melakukan aktivitas untuk membersihkan rumah, maka seluruh bagian rumah akan ditutupi debu yang makin lama makin tebal dan kotor, bagian rumah tertentu akan ditumbuhi lumut dan kerak, sarang laba-laba dan karat.

Maka upaya untuk membersihkan dan merapikan akan selalu diperlukan secara konsisten untuk mencapai kondisi yang diperlukan, bila tidak, segala sesuatu akan kembali pada kondisi dasar yang biasanya tidaklah positif.

Hal ini juga berlaku pada kebiasaan sukses, walaupun seseorang telah berhasil mencapai beberapa sukses dan target, berbagai sikap mental untuk terus berusaha dan berupaya untuk mencapai target selanjutnya akan tetap dipertahankan dan diperlukan, bila tidak segala sesuatu akan menurun dan mundur sedikit demi sedikit dengan sendirinya sesuai dengan apa yang berlaku secara alamiah.

Selamat merenungkan dan mengambil langkah praktis yang akan dapat mendukung pencapaian Anda yang lebih besar dan lebih besar lagi secara konsisten !


Source :
Motivasi Sukses Team
http://www.motivasi-sukses.com

Strategy

Wednesday, July 23, 2008

Aku Yang Salah


Seorang Raja di negara antah berantah mengutus seorang pejabat untuk memberikan surat undangan kepada keluarga yang dianggap tauladan. Pergilah pejabat itu mendatangi sebuah rumah keluarga terpandang.

Namun sayang ketika masuk ke rumah itu, bukannya disambut dengan kehangatan malah pertengkaran yang ada. Hanya gara – gara salah satu anggota keluarga itu salah menempatkan gelas yang akhirnya tertendang anggota keluarga lainnya, maka cacian dan makian serta saling menyalahkan keluar dari mulut keduanya. Melihat suasana panas seperti itu, sang pejabat kecewa dan akhirnya pamit.

Demi untuk menyampaikan amanat Raja, pejabat itupun pindah menemui keluarga lainnya yang dinilai cocok untuk menerima surat undangan itu.

Datanglah pejabat itu ke sebuah rumah lain.

Di depan rumah yang akan dikunjunginya itu, sang pejabat melihat seorang pemuda sedang mengepel lantai.
Di belakangnya terletak ember berisi air.

Tak lama kemudian kakak dari pemuda tadi lewat untuk menemui tamu. Namun sayang karena terburu – buru maka ia pun menabrak ember tadi hingga terjatuh. Sang pemuda segera memburu kakaknya.

Maaf Kak…aku yang salah. Lantainya masih basah Kakak jadi kepeleset deh.”
“Tenang saja..bukan kamu yang salah kok. Kakak tadi jalan terburu – buru jadi ngga liat ember. Aku ngga apa – apa kok, udah terusin aja ngepelnya.”

Melihat dua peristiwa yang berbeda dalam satu hari membuat sang pejabat ini mengerti mengapa keluarga ini disanjung.

Keluarga ini rukun, kompak dan saling menyayangi. Entah siapa yang salah, mereka saling mendahului meminta maaf. Kemudian pejabat itupun merasa bahwa keluarga inilah yang pantas untuk menerima undangan Raja.

Renungan :

Manusia dalam kehidupan sehari – hari cepat sekali panas hanya karena masalah kecil. Bahkan dalam skala besar bisa menimbulkan perang. Semua ini berpangkal pada keinginan memuaskan ego atau gengsi manusia yang merasa menang sendiri. Jika masalah ego ini tidak segera ditangani maka akan timbul dendam dan penderitaan yang berkepanjangan.

Jika manusia mampu meredam ego untuk menang sendiri dan berinisiatif mengakui kesalahan sendiri serta mau segera meminta maaf atas kesalahan yang dibuatnya, maka permusuhan bisa diredam dan dihilangkan. Sebagai gantinya maka akan timbul kedamaian dan keharmonisan seutuhnya. Dan ini akan membuat kita lebih mudah bergaul dan diterima di lingkungan manapun kita berada.

Cara untuk meredam emosi dan ego adalah dengan berendah hati dan bertoleransi. Ini juga bisa diterapkan pada atasan yang egois. Selain itu layani atasan tersebut dengan membuat prestasi dan cinta terbaik.

Tuesday, July 22, 2008

Mulailah Memberi


Bila tak seorang pun berbelas kasih pada kesulitan anda.
Atau, tak ada yang mau merayakan keberhasilan anda.
Atau tak seorang pun bersedia mendengarkan, memandang,memperhatikan apa pun pada diri anda.
Jangan masukkanke dalam hati.

Manusia selalu disibukkan oleh urusannya sendiri.
Manusia kebanyakan mendahulukan kepentingannya sendiri.
Anda tak perlu memasukkan itu ke dalam hati.
Karena hanya akan menyesakkan dan membebani langkah anda.

Ringankan hidup anda dengan memberi pada orang lain.
Semakin banyak anda memberi semakin mudah anda memikul hidup ini.
Berdirilah di depan jendela, pandanglah keluar.
Tanyakan pada diri sendiri, apa yang bisa anda berikan pada dunia ini.
Pasti ada alasan kuat mengapa anda hadir di sini.

Bukan untuk merengek atau meminta dunia menyanjung anda.
Keberadaan anda bukan untuk kesia-siaan.
Bahkan seekor cacing pun dihidupkan untuk menggemburkan tanah.
Dan,sebongkah batu dipadatkan untuk menahan gunung.
Alangkah hebatnya anda dengan segala kekuatan yang tak dimiliki siapapun untuk mengubah dunia.

Itu hanya terwujud bila anda mau memberikannya . . . . . .


Selamat memberi..

Monday, July 21, 2008

Potensi Manusia


"Human being has the capability of creating things larger than his life"

"Manusia memiliki kemampuan dan potensi untuk menciptakan hal-hal yang jauh lebih besar dari pada dirinya sendiri"

Interpretasi:

Bila Anda berjalan menyusuri kota, cobalah simak betapa banyak gedung tinggi pencakar langit, infra struktur jalan raya/layang, monumen dan lain sebagainya.

Bila kita sadari, sesungguhnya segala hal yang ada tersebut adalah merupakan buah karya dari manusia sendiri, bahkan hanyalah dari pemikiran seorang manusia saja pada awalnya, yang dengan perencanaan, sumber daya yang memadai termasuk sumber daya manusia, terciptalah karya-karya yang megah dan tampak seakan bukan produk dari pemikiran seorang manusia, namun kenyataannya memanglah demikian !

Berbagai karya besar, bersejarah, megah, canggih dan kompleks merupakan hasil pemikiran dari seorang manusia saja pada awalnya.

Kabar baiknya, kita semua adalah manusia, dan dengan kapasitas pemikiran yang kita miliki, kita juga mampu menghasilkan sesuatu yang besar !

Jadi mulailah berpikir untuk menciptakan sesuatu yang superior, megah, jauh dari apa yang biasanya difikirkan/dihasilkan oleh kebanyakan orang, dari sinilah Anda akan menemukan sukses besar.

Sukses selalu untuk Anda!

Motivasi Sukses Team

Dimulainya pelatihan yang sesungguhnya


Kapan dimulainya pelatihan yang sesungguhnya ?

Sebagian dari kita sudah pernah (bahkan sering) mengikuti pelatihan-pelatihan bisnis. Di perusahaan kitapun mungkin baru saja diadakan beberapa hari lalu.

Namun sebetulnya pelatihan yang sesungguhnya DIMULAI saat pelatihan itu selesai.

Saya suka dengan kata-kata ini.

Dan ini terinspirasi dari sebuah petikan ajaran sufi yaitu
Shalat yang sesungguhnya itu dimulai setelah salam”.


Source :

Memilih Kata-Kata Positif Atau Negatif


Mari kita renungkan, apabila dalam setiap tindakan kita memilih kata-kata yang negatif, maka kata-kata itu akan menempel dan menghancurkan motivasi diri kita sendiri, bahkan lebih parah lagi mungkin juga akan berdampak ke orang lain atau bisa juga beberapa generasi selanjutnya.

Sebaliknya bila kita selalu memandang positif dan memilih kata-kata yang positif, maka ada pencerahan yang datang secara otomatis yang bisa membangun, mendukung dan meningkatkan motivasi diri.

Sebenarnya kita sendirilah yang memilih apa yang akan kita ambil untuk diri kita kita dan orang-orang disekitar kita.

Misalnya ada gelas yang berisi air putih bersih, dan di tangan kanan kita ada kerikil bersih dan di tangan kiri ada kerikil kotor, maka apabila kita masukan kerikil bersih ke dalam gelas itu, maka air tetap berwarna putih, tetapi bayangkan kita masukan kerikil kotor maka gelas akan segera berubah menjadi air kotor dan tidak berwarna putih lagi.

Dalam kehidupan kata-kata yang kita gunakan ibarat kerikil, sedangkan air kita ibaratkan sebagai diri kita dan orang-orang dalam kehidupan kita.

Apabila kita memilih kerikil kotor yang juga diibaratkan kata-kata negatif maka tidak hanya mencemari diri kita tetapi juga akan mencemari motivasi orang lain disekitar kita.

Saturday, July 19, 2008

Mengapa Tuhan Tidak Menolongku ?


Ada seorang laki - laki yang tinggal di dekat sebuah sungai. Bulan - bulan musim penghujan sudah dimulai.

Hampir tidak ada hari tanpa hujan baik hujan rintik-rintik maupun hujan lebat.
Pada suatu hari terjadi bencana di daerah tersebut. Karena hujan turun deras agak berkepanjangan, permukaan sungai semakin lama semakin naik, dan akhirnya terjadilah banjir.

Saat itu banjir sudah sampai ketinggian lutut orang dewasa. Daerah tersebut pelan-pelan mulai terisolir. Orang - orang sudah banyak yang mulai mengungsi dari daerah tersebut, takut kalau permukaan air semakin tinggi.

Lain dengan orang-orang yang sudah mulai ribut mengungsi, lelaki tersebut tampak tenang tinggal dirumah.

Akhirnya datanglah truk penyelamat , sebuah Truk Mitsubishi Fuso berhenti di depan rumah lelaki tersebut.

Pak, cepat masuk ikut truk ini, nggak lama lagi banjir semakin tinggi”, teriak salah satu regu penolong ke lelaki tersebut.

Silelaki menjawab: “Tidak, terima kasih, anda terus saja menolong yang lain. Saya pasti akan diselamatkan Tuhan. Saya ini kan sangat rajin berdoa.”

Setelah beberapa kali membujuk tidak bisa, akhirnya truk Mitsubishi tersebut melanjutkan perjalanan untuk menolong yang lain.
Permukaan air semakin tinggi. Ketinggian mulai mencapai 1.5 meter. Lelaki tersebut masih di rumah, duduk di atas almari.

Datanglah regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah lelaki tersebut.

Pak, cepat kesini, naik perahu ini. Keadaan semakin tidak terkendali. Kemungkinan air akan semakin meninggi.

Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata: ” Terima kasih, tidak usah menolong saya, saya orang yang beriman, saya yakin Tuhan akan selamatkan saya dari keadaan ini.

Perahu dan regu penolongpun pergi tanpa dapat membawa lelaki tersebut.
Perkiraan banjir semakin besar ternyata menjadi kenyatan. Ketinggian air sudah sedemikian tinggi sehingga air sudah hampir menenggelamkan rumah-rumah disitu. Lelaki itu nampak di atas wuwungan rumahnya sambil terus berdoa.

Datanglah sebuah helikopter dan regu penolong. Regu penolong melihat ada seorang laki-laki duduk di wuwungan rumahnya. Mereka melempar tangga tali dari pesawat. Dari atas terdengar suara dari megaphone:

Pak, cepat pegang tali itu dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-lagi laki-laki tersebut menjawab dengan berteriak:”Terima kasih, tapi anda tidak usah menolong saya. Saya orang yang beriman dan rajin berdoa. Tuhan pasti akan menyelamatkan saya.

Ketinggian banjir semakin lama semakin naik, dan akhirnya seluruh rumah di daerah tersebut sudah terendam seluruhnya.
Bagaimana nasib lelaki tersebut?
Lelaki tersebut akhirnya mati tenggelam.
Di akhirat dia dihadapkan pada Tuhan.

Lelaki ini kemudian mulai berbicara bernada protes:

Ya Tuhan, aku selalu berdoa padamu, selalu ingat padamu, tapi kenapa aku tidak engkau selamatkan dari banjir itu?”

Tuhan menjawab dengan singkat:

Aku selalu mendengar doa-doamu, untuk itulah aku telah mengirimkan Truk, kemudian perahu dan terakhir pesawat helikopter. Tetapi kenapa kamu tidak ikut salah satupun?

Sebuah cerita menarik. Demikian juga dalam kehidupan kita, kita bekerja dan selalu melakukan doa kepada Allah s.w.t.
Dan Allah sudah sering mengirimkan “truk”, “perahu”, dan “pesawat” kepada kita, tapi kita tidak menyadarinya.

Tahukah Kita

Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.


Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi.Untuk bisa mengumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.

Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita. Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya. Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.Dan apa yang anda pikiran dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut. Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa mengoda, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan.
Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.
Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita.
Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.
Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.
Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah.


source :

Friday, July 18, 2008

Membangun Bukit


Mungkin Anda pernah mendengar suatu peribahasa yang mengatakan “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”.

Pepatah ini benar adanya dan Anda bisa memanfaat makna dari peribahasa ini untuk kehidupan Anda. Artinya hal-hal kecil yang Anda lakukan atau juga Anda abaikan akan membuat perbedaan besar dikemudian hari.

Yang menjadi pertanyaan, apakah membuat perbedaan yang positif atau negatif?

Tahukah Anda kecelakaan Titanic disebabkan oleh hal “kecil” yang diabaikan?

Betul ! hanya dengan mengubah material paku penyambung dengan kekuatan sedikit dibawah standar, kapal tersebut bisa menjadi tenggelam. Dengan material paku penyambung tersebut, kapal memang masih bisa beroperasi dengan baik dengan catatan tidak ada tabrakan.

Paku tersebut hanya cukup untuk menyambung saja, tetapi tidak cukup untuk menahan tabrakan.

Jadi tenggelamnya kapal raksasa tersebut hanya disebabkan oleh paku yang sangat kecil.

Begitu juga dalam hidup kita bisa jadi kehancuran hidup kita disebabkan oleh hal kecil yang selalu kita lakukan atau yang kita abaikan.

Mungin saja, ada hal kecil yang terus kita lakukan, padahal akan mengarahkan kepada kehancuran besar. Bisa juga ada hal kecil yang selalu Anda abaikan padahal akan membawa kepada keberhasilan besar.

Mulailah dengan menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan negatif, sekecil apa pun. Mulailah membangun kebiasaan-kebiasaan positif, sekecil apa pun. Sungguh, kebiasaan negatif bisa menghancurkan Anda jika Anda terus memeliharanya.

Memang diperlukan upaya untuk membangun kebiasaan positif dan meninggalkan kebiasaan negatif. Namun jika Anda memiliki keinginan kuat ditambah dengan pikiran positif, maka semua itu bisa Anda lakukan.

Tip sederhana namun ampuh yang bisa Anda gunakan untuk membangun kebiasaan positif maupun menghilangkan kebiasaan negatif ialah dengan rajin-rajin memvisualisasikan kehidupan dimana Anda hanya melakukan kebiasaan yang positif saja.

Masih banyak teknik yang bisa kita lakukan untuk membangun kebiasaan positif yang nantinya bisa membangun diri Anda jika Anda konsisten melakukannya.

Ingat, lama-lama menjadi bukit. Apakah bukit kehancuran atau bukit keberhasilan ?

Source :
Kang Rahmat

Monday, July 14, 2008

Selamat Pagi, Anda Kena PHK!


Seorang Chief Operating Officer sebuah perusahaan ternama dunia hari itu datang kekantornya yang megah tepat jam 7 pagi. Sang pemilik perusahaan memasuki ruang kerjanya tak lama kemudian. Setelah berbasa-basi sedikit, beliau berujar;

"My friend," katanya. "Aku bangga dengan hasil kerjamu selama ini," lanjutnya. Sang CEO tentu saja bahagia mendengar pujian bossnya itu.

"Namun," lanjut si boss. Kali ini, hati CEO itu mulai dihinggapi tanda tanya besar.

"Para stakeholders kita menginginkan untuk menggantikanmu dengan seseorang yang lebih baik....."

Saat itu juga, pagi yang cerah seakan-akan berubah menjadi gelap gulita sambil sesekali dikilati cahaya dari bunyi petir dan gelegar halilintar yang membuat jiwa bergetar.

Sang CEO hanya bisa terpana. Seolah tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya. Seandainya, Boleh jadi anda mengira bahwa percakapan diatas itu sekedar rekaan belaka. Tapi, jika anda mengikuti perkembangan dunia bisnis internasional akhir-akhir ini; anda akan menemukan bahwa pembicaraan semacam itu sungguh-sungguh terjadi didunia nyata.

'Korbannya'? Banyak. Mulai dari orang nomor satu di bank terkemuka. Pemimpin perusahaan farmasi tercanggih. Hingga raksasa minuman berbahan dasar kopi yang aroma ketenarannya sampai kesini. Bahasa politik boleh mengatakannya dengan halus, semisal; pensiun dini atau golden shake hand.

Tetapi, dalam bahasa kita; itu tidak beda dengan tiga huruf mengerikan bernama P. Dan H. Dan K. Sounds familiar, right? Yes, that PHK.ta itu tidak ditujukan kepada CEO yang sedang kita bicarakan itu. Melainkan kepada anda.

What are you going to do?

Anda tentu masih ingat kisah tragis legendaris yang menimpa kapal pesiar Titanic yang tenggelam pada tanggal 14 April 1912. Peristiwa itu diperkirakan menelan 1,500 korban jiwa.

Para ahli mempercayai bahwa faktor utama yang menyebabkan banyaknya jumlah korban jiwa bukanlah semata-mata tenggelamnya kapal tersebut, melainkan; kurangnya jumlah sekoci yang ada dikapal itu dibandingkan dengan jumlah penumpang yang ada. Mereka begitu yakin bahwa Titanic tidak bisa tenggelam. Jadi, mengapa harus menyediakan sekoci?

Konon, ketika perisiwa itu terjadi; sesungguhnya masih banyak waktu untuk melakukan penyelamatan. Namun, karena jumlah sekoci penyelamat hanya sedikit, hanya sebagian kecil saja yang bisa diselamatkan.

Dalam kehidupan kerja pun kita sering berpikir seperti itu. Kita begitu yakin bahwa kapal yang kita gunakan untuk mengarungi samudera dunia kerja ini tidak akan tenggelam. Sehingga kita tidak merasa penting untuk memiliki sekoci.

Tetapi, berapa banyak sudah perusahaan yang gulung tikar dan kemudian tenggelam seperti halnya Titanic? Jika kita boleh berkata tanpa sensor, sesungguhnya dunia kerja kita lebih beresiko daripada Titanic. Apa yang terjadi pada Titanic adalah musibah bagi semua penumpang. Semua orang menghadapi masalah yang sama. Sebab; orang baik tidak ditendang keluar dari kapal.

Tetapi, dalam sebuah perusahaan; sudah sering terjadi seorang karyawan ditendang keluar dari bahtera perusahaan semudah itu. Seperti peristiwa yang menimpa sang CEO diatas itu.

Jika itu bisa terjadi kepada pimpinan puncak sebuah perusahaan; maka tidak heran jika bisa dengan sangat gampangnya menimpa karyawan-karyawan dilevel lainnya. Ya. Tentu saja. Anda sudah tahu itu. Bahkan mungkin sudah banyak teman anda yang terkena PHK juga. Sayangnya, saat ini pun kita masih begitu yakinnya untuk mengatakan bahwa kita tidak akan mengalami nasib seperti itu.

Seseorang menganggap saya ini terlampau pesimis dalam memandang masa depan pekerjaan. Saya bilang;"Ada bedanya antara sikap pesimis dengan sikap antisipatif.

Seseorang yang pesimis, memandang dari sisi negatif, dan dia tidak melakukan apa-apa untuk mempersiapkan dirinya, kecuali memelihara perasaan was-was. Sedangkan, orang yang antisipatif, memandang sebuah resiko secara rasional dan proporsional. Lalu dia mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi sulit jika terjadi sewaktu-waktu. "

PHK adalah resiko kita sehari-hari. Kita tidak perlu terlampau percaya diri dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan pernah terjadi pada kita. Atau sebaliknya terlalu takut jika mengalaminya. Sebab, selama kita 'mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan itu,' maka yakinlah bahwa masa depan kita akan baik-baik saja.

Paling tidak, kita tidak terlampau syok, jika itu benar-benar terjadi. Dan yang lebih penting dari itu adalah; memulai mempersiapkan 'sekoci' itu dari saat ini. Sekoci yang selalu siap digunakan jika sewaktu-waktu kita membutuhkannya.

Begitu beragamnya reaksi orang ketika terjadi PHK.

Ada yang panik.
Ada yang biasa-biasa saja.
Ada pula yang senang alang kepalang.
Ada orang yang mendapatkan 'golden shake hand' tetapi hatinya miris dan menghadapi dunia didepannya dengan tatapan pesimis.
Ada yang mendapatkan uang pesangon sekedar sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam undang-undang; namun, memandang masa depannya dengan antusias dan optimis.

Mengapa sikap mereka bisa beda begitu ya? Ternyata, orang-orang yang sudah 'mempersiapkan' dirinya untuk situasi sulit seperti itu lebih bisa menghadapi kenyataan itu. Mereka melihat sisi terangnya. Dan mereka menemukan bahwa; itu bukanlah akhir dari segala-galanya.

Beberapa waktu lalu saya mendapatkan email dari seorang teman yang mengalami 'perlakuan' kurang patut diperusahaan. Menyimak kompleksnya permasalahan yang dihadapinya, tidaklah mudah untuk meresponnya.

Tetapi, tepat sehari sebelum saya menerima email itu, saya bertemu dengan seorang sahabat lama. Bagi saya, beliau bukan sekedar sahabat; melainkan juga seorang mentor. Puncak karir beliau adalah Direktur Pengembangan Bisnis pada sebuah perusahaan multinasional dengan pengalaman kerja 20 tahun.

Dia bangga dengan pencapaiannya. Dan dia tahu kualitas dirinya yang tinggi. Namun, suatu ketika perusahaan memintanya untuk menduduki sebuah jabatan lain. Jabatan itu levelnya bukan Direktur, melainkan manager biasa. Jelas, orang ini diturunkan pangkatnya.

Dan yang lebih menarik lagi adalah: posisi baru yang harus dipegangnya adalah sebuah posisi yang sebelumnya berada langsung dibawah kepemimpinannya. Sedangkan posisi direktur kini diduduki oleh orang lain.

Itu terjadi tahun 2002. Dan orang itu - dengan segala kualitas diri yang dimilikinya - ketika bertemu dengan saya kemarin; menjadi orang yang lebih berhasil dari sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa emas tetaplah emas, meskipun terbenam dalam tanah berlumpur.

Saya sendiri mempunyai prinsip pribadi yang berbunyi; 'bersiap-siap seolah akan terkena phk besok pagi.'

Dengan prinsip itu, sedari sekarang saya mulai mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Saya belajar banyak hal hari ini, supaya besok bisa menjaga diri.

Jika besok pagi saya mendapatkan PHK itu, sekurang-kurangnya secara mental saya sudah menjadi lebih siap. Sehingga, bebannya mungkin akan menjadi lebih ringan. Apakah anda juga demikian?

Catatan Kaki:
Jika kita berani menaiki sebuah kapal pesiar, maka pasti itu karena kita yakin bahwa kapal itu akan sampai dengan selamat ketempat tujuan. Namun, pasti kita akan merindukan sebuah sekoci jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.

Hore, Hari Baru!
Dadang Kadarusman

Friday, July 4, 2008

The Secret of System

The Secret of System ?

PERUSAHAAN yang mengabaikan SISTEM, akan ditinggalkan ORANG ORANG TERBAIKNYA pada kesempatan PERTAMA !

KARYAWAN yang mengabaikan KOMPETENSI, akan ditinggalkan PERUSAHAAN PERUSAHAAN TERBAIKNYA pada kesempatan PERTAMA !

SISTEM yang BAIK adalah sistem yang bergulir TUMBUH dengan SENDIRINYA melalui KEUNIKAN dan KEUNGGULAN masing masing FUNGSINYA !


Ingin Sistem Perusahaan Bekerja ?

PROFIT Perusahaan Anda tidak tumbuh ? Cek harmonisasi SISTEM Anda !

SISTEM Anda tidak harmonis ? Cek jalannya PROSES bisnis Anda !

PROSES bisnis Anda tidak berjalan ? Cek MOTIVASI karyawan Anda !

MOTIVASI karyawan Anda rendah ? Cek apakah sudah di Training !

Apakah tingkat pengembalian produk dan keluhan pelanggan meningkat ?

Apakah tingkat reject dan perbaikan ulang produk meningkat ?

Apakah tingkat kecelakaan atau kesalahan kerja karyawan meningkat ?

Apakah kualitas kerja dan pelayanan ke pelanggan menurun ?

Apakah kinerja dan semangat kerja menurun ?

Apakah cenderung apatis dan menghindar dari tanggung jawab ?

Apakah cenderung malas dan menunda pekerjaan ?

Apakah kecerdasan sikap dan kepemimpinan karyawan lemah ?

Tinjau Ulang VISI dan MISI perusahaan anda


Harta Karun Fira'un


Si orang bijak bercerita:

Alkisah, seorang firaun memiliki ruang rahasia di kuburan piramidnya yang dibangun sewaktu ia masih hidup, di mana berbagai hartanya disimpan dan dipercaya akan menjadi bekalnya di dunia akhirat.

Namun, seorang pekerja pembangun ruangan yang dulu, diam-diam tanpa diketahui,berhasil lolos ketika para pembuat ruangan rahasia itu dibunuh setelah ruangan itu jadi, bercerita kepada dua orang anaknya,

Aku akan mati sebagai orang miskin, tapi kalian dapat masuk ke ruangan harta karun melalui peta rahasia ini sebagai warisan, karena firaun adalah seorang tiran, dan sesungguhnya ia menghisap kekayaan dari orang-orang miskin seperti kita.”

Ketika dua anak itu kemudian berhasil mengambil sebagian harta itu berkat peta warisan, salah seorang di antara mereka terjebak oleh perangkap rahasia.

Penggal dan bawa pergilah kepalaku ! Karena kalau para penjaga mengenali wajahku, bukan hanya aku yang mati, tapi kamu juga akan bernasib sama, “desaknya kepada saudaranya.
Mereka berdebat beberapa lama, tapi akhirnya saudaranya bisa dibujuk untuk melakukannya, dan akhirnya bisa lolos dengan selamat.

Firaun yang baru kaget dan marah mengetahui bahwa pencuri telah memasuki kuburan ayahnya. Dan ia lebih kesal lagi hanya mendapati sesosok mayat tanpa kepala.

Ia memerintahkan agar mayat itu diikatkan di sebuah tembok, dan dijaga siang malam, dengan harapan bahwa keluarga yang merasa memiliki jenazah itu akan menginginkannya, dan jika mereka mengklaimnya, ia akan ditangkap,

Ternyata saudaranya yang masih hidup ini seorang yang panjang akal. Ia membeli beberapa kantung anggur keras, memuatkan mereka pada seekor keledai, dan pada suatu malam melepaskannya di dekat para petugas penjaga jenazah.

Para pengawal itu mengambil kantung-kantung anggur dan minum hingga mabuk. Saat mereka lengah sang saudara mengambil mayat itu dan menguburkannya secara layak.


Si Orang Bijak kembali berkata,

Cerita ini sesuai dengan kerja dari pikiran. Harta karun itu melambangkan ilmu pengetahuan, sang firaun adalah kecenderungan pikiran yang sesat untuk menghalangi orang untuk belajar sesuatu yang berguna bagi mereka.

Sang ayah adalah orang yang mengetahui bagaimana cara mendapatkan pengetahuan,sedang dua orang anaknya adalah dua kondisi dari pikiran.

Anak pertama merepresentasikan fungsi pikiran yang gigih namun imajinatif; sedang saudaranya menunjukkan prinsip pikiran yang aktif dan selalu bisa bertahan, yang tak kalah cerdiknya dengan yang satunya.”

“Dengan cara demikianlah baik seperti pada anak pertama atau kedua” , lanjut si orang bijak, “ pelayanan terhadap kemanusiaan berlanjut. Camkanlah bahwa pengajaran berlangsung dengan jalan yang istimewa.”

“ Tidak penting apakah cerita ini nyata atau rekaan sebab yang terpenting ia sesuai untuk menjadi ilustrasi pengajaran.”

Corporate Culture


Budaya Perusahaan adalah kualitas sistem sebuah perusahaan.

Budaya perusahaan bersifat unik, abstrak namun dinamis tergantung dari visi dan misi kepemimpinan, pola interaksi antar fungsi (sistem) di perusahaan serta kecerdasan sikap karyawannya.
Menurut pendapat saya pribadi . budaya tidak dapat di ukur secara kuantitatif karena merupakan spirit dari sebuah sistem.
Kejelasan visi dan misi kepemimpinan akan sangat menentukan ke arah mana perusahaan akan dibawa. Demikian pula kepiawaian kepemimpinan dalam menghargai keunikan masing masing fungsi sekaligus mengharmonisasikannya dalam sebuah orkestra pertumbuhan.

Pola interaksi antar fungsi (sistem) akan menentukan apakah sistem mengikuti siklus tumbuh atau sebaliknya menjadi uzur. Model sistem yang paling mudah difahami adalah model sistem dimana setiap fungsi memiliki sikap pengayom sekaligus pengendali fungsi lainnya namun secara bersamaan diasuh dan dikontrol oleh fungsi lainnya.

Standarisasi sistem manajemen ISO 9000 hanya mengatur tentang “apa” saja yang harus dipenuhi perusahaan sebagai sebuah sistem, itupun melalui pendekatan proses serta peningkatan mutu yang terus menerus.

Tetapi seberapa cepat perusahaan akan tumbuh (atau uzur), tetap ditentukan oleh seberapa jauh visi dan misi perusahaan dihayati oleh seluruh karyawan (internalisasi).
Sedang kecerdasan sikap karyawannya akan menentukan kualitas sikap kerja karyawannya. Kecerdasan sikap tersebut meliputi kompetensi, kreatifitas, team-work, penuh semangat / optimis, perilaku produktif, bermental tumbuh, berkarya dengan hati, beremosi cerdas (EQ), berorientasi pada tujuan, bermotif prestasi, berpikir kualitas, bersikap positif dsb.

Corporate Culture atau Budaya Perusahaan sangat utama! sehingga apabila Corporate Culture sudah terbentuk, baru Visi dan Misi perusahaan akan lebih dapat terlihat secara nyata bentuk dan pencapain target yang bisa dicapai.

Corporate culture merupakan salah satu bentuk implementation strategy, yang didahului oleh formulation strategy. Top-down management menentukan terlebih dahulu business model perusahaan, setelah itu dirumuskan visi dan misi perusahaan.

Setelah visi dan misi terbentuk, dirumuskan corporate strategy (yang biasanya menggunakan matrix SWOT). Corporate strategy yang sudah ada di drill down ke business strategy (yang biasanya menggunakan Balanced Scorecard).

Berangkat dari business strategy yang dijabarkan ke dalam fungsional strategy (strategi tiap-tiap department), dapat dirancang struktur organisasi yang sesuai.

Bila struktur organisasi yang disertai corporate KPI dan employees’ KPI tersebut sudah dijalankan dengan baik, maka dapat terlihat corporate culture yang diinginkan oleh pimpinan perusahaan.

Nah, disinilah pentingnya komitmen top-down management untuk tetap menjaga core values dari corporate culture yang diinginkan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh pakar Harvard Business School, yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes Heskett, ternyata terdapat korelasi positif di antara penerapan budaya perusahaan dengan prestasi bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Bagaimana dengan budaya perusahaan Anda ?