Myspace Backgrounds

Thursday, December 24, 2009

Tiram atau Rajawali



Pernahkah anda mengawati sebuah tiram di pantai ?

Ia bersembunyi didalam rumahnya yang kokoh , ia tidak pernah keluar untuk berjalan - jalan.

Ia hanya membiarkan hantaman ombak yang mendorongnya kesana - kemari. Bila lapar , ia akan membuka mulutnya , dan air mengalir ke dalamnya dan membawa makanan ke dalamnya.

Sekarang lihatlah ke puncak pohon dan sekitarnya , dan lihatlah sang Rajawali yang melayang - layang di angkasa dengan menggerakkan kedua belah sayapnya.

Ia membuat sarangnya dipuncak pohon , dimana angin kencang bertiup.

Ia berburu untuk mendapatkan makanannya . . . .menukik tajam kebawah kearah mangsanya dan mebawanya dalam cengkramannya.

Banyak bendera negara di dunia ini dihiasi dengan Gambar Burung Rajawali , bukan dengan gambar Tiram . . . .

Nah , anda sendiri pilih yang mana ?

Djodi Ismanto

Wednesday, December 23, 2009

Hari Akhir

Kita tidak bebas dari keharusan bertanggung jawab mengenai waktu. Itu sebabnya kalau kita serius kita katakan “Demi Tuhan”, kalau Tuhan serius, Tuhan katakan “Demi masa”. Dan kalau dihitung setiap orang menggunakan waktunya merugi. Berikut resume lengkap yang bisa kami catat:Tidak ada satu orang pun diantara kita yang tidak ingin melihat masa depan yang cemerlang.

Pertanyaannya, apakah kita ingin melihat masa depan yang kita bangun dengan baik dan rajin, atau masa depan yang apa adanya,pribadi yang malas, suka menunda, meragukan kemampuannya untuk berhasil?.

Berarti ada beberapa masa depan. Kalau anda ingin melihat masa depan, pastikan masa depan itu yang anda bentuk. Karena anda berpikiran baik, bersikap baik, dan berprilaku baik.

Mengenai hari kiamat, hari kiamat tidak ada yang tahu. Jadi tidak salah jika anda meyakini tahun 2012 kiamat, asal anda juga meyakini 2011 bisa kiamat, 2010 bisa kiamat, atau bahkan besok bisa kiamat. Tetapi kalau anda hanya meyakini tahun ini saja, anda membatalkan keberserahan diri kepada Tuhan.

Perhatikanlah semua yang kita lakukan kemarin, sudah diperhitungkan sebagai kualitas diri kita hari ini. Jadi yang disebut hari perhitungan ini, sudah terjadi, bukanlah nanti. Orang yang kaya, karena dia bekerja gigih dan menguntungkan orang lain, dalam proses itu dia diuntungkan sehingga dia kaya.

Orang yang pandai, dia bekerja dengan tekun untuk memandaikan orang lain, dan dalam proses itu dia jadi pandai.

Juga orang yang sakit karena mempunyai kebiasaan buruk, minum alkohol, merokok, berjudi, merendahkan orang lain, mempercayai yang selain Tuhan; kualitas hidupnya tidak mungkin baik, karena hari perhitungan itu sudah terjadi.

Janganlah kita merasa bebas melakukan apapun karena merasa hari perhitungan itu nanti. Ingat kualitas hidup kita hari ini, adalah indikasi bahwa yang kita lakukan di masa lalu sudah diperhitungkan.

Formula nasib buruk => kualitas apapun + kebiasaan buruk = Nasib buruk.

Tidak ada pendidikan modal dari orang tua yang kaya, dukungan dari penguasa yang hebat, yang bisa membantu orang yang kebiasaannya buruk.

Berarti kalau begitu Formula nasib baik => kualitas apapun + kebiasaan baik = nasib baik.

Jadi kesemua ini adalah kuncinya ada pada kebiasaan. Untuk itu jadikanlah diri kita yang selalu membiasakan diri berpikir, bersikap dan melakukan yang baik.Yang namanya masalah bukan hanya menimpa pada orang yang kekurangan saja. Banyak cerita orang yang kaya raya, yang tidak pernah selesai dari masalah.

Metodanya, orang yang hidupnya genting, itu biasanya mengabaikan hal-hal yang penting. Orangyang hidupnya menghormati yang penting, hidupnya akan lebih berkualitas.Orang yang mencari kebahagiaan, kebahagian itu ada di luar dirinya.

Orang yang mensyukuri hidupnya, kebahagian itu ada dalam dirinya.Tidak masalah apapun masalah anda, asalkan anda ikhlas meniru kebaikan yang dilakukan orang.Orang yang berlaku baik, apapun masalahnya sekarang, akan masuk ke dalam nasib yang lebih baik.Kalau tidak nanti pasti segera, kita akan ditanya mengenai penggunaan dari usia kita.

Contoh sederhana: “Sudah besar kok, belum bisa makan sendiri?”, “Kamu kok belum bisa bereskan kamar?”, “Kapan kamu menikah?” dan sebagainya.

Kita tidak bebas dari keharusan bertanggung jawab mengenai waktu. Itu sebabnya kalau kita serius kita katakan “Demi Tuhan”, kalau Tuhan serius, Tuhan katakan “Demi masa”. Dan kalau dihitung setiap orang menggunakan waktunya merugi.

Untuk memaksimalkan waktu yang kita miliki dari hal yang sia-sia, cobalah anda batasi waktu marah anda, jangan sampai waktu anda habis digunakan untuk marah.Coba juga batasi waktu mengeluh anda, karena orang yang mengeluh menggunakan waktu untuk bekerjanya untuk tidak mensyukuri pekerjaan, untuk tidak mensyukuri usia dan nikmat yang diberikan.

Jadi untuk setiap menit anda mengeluh ada 60 detik waktu bekerja yang diambil.Jadi berhati-hatilah karena anda akan selalu diminta pertanggung jawaban mengenai usia kita.Anda tidak boleh bekerja atau berkarir yang menunggu hanya disenangi orang, bekerjalah pada bidang pekerjaan yang dibutuhkan orang. Akan jauh lebih baik jika anda berprofesi pada bidang yang dibutuhkan orang, lalu kemudian disenangi.

Cara Tuhan memuliakan kita terkadang dengan dimasukan dalam keadaan kurang, keadaan lemah, supaya kita melihat itu tidak enak. Tetapi sebagian kita bukan mengupayakan pengembangan diri, melainkan menikmati kelemahan tadi, mengeluh dan menyalahkan Tuhan.

Setiap masalah adalah perintah untuk memperbaiki diri. Apabila kita masuk dalam suatu kesulitan, marahlah sebentar,sedihlah sebentar, tetapi setelah itu katakan kepada Tuhan “Terimakasih Tuhan-ku, Engkau membuat pedih ini, supaya tahu ada keadaan yang lebih baik” “Engkau memasukkan-ku dalam kelemahan ini, karena aku belum menguatkan diriku”.

Jadi sebenarnya orang yang sedang diberikan masalah, dia sedang sangat dekat dengan Tuhan.Tidak ada orang yang mengatakan dirinya beriman yang tidak diuji.

Ketika seorang pejabat mengatakan “saya bersumpah” didepan orang banyak; yang akan terjadi adalah ujian dari sumpah itu.Ketika seseorang mempunyai visi besar, dia akan diuji dengan rasa malas, dengan rasa ragu-ragu, dikasih orang berkomentar tidak baik. Supaya dia mengenali, dia itu terbuat dari apa?.

Kalau anda menyiapkan diri jadi pedang, jangan jadikan diri anda tembaga, jadikanlah diri anda baja yang kuat. Jika anda menyiapkan diri sebagai pedang dalam kehidupan ini, berdirilah didepan Tuhan “Tuhan aku terbuat dari bahan yang mulia, gunakanlah aku”.

Seandainya kehidupan kita dijamin Tuhan tidak akan pernah gagal. Kebanyakan dari kita akan bersantai dan berleha-leha. Inilah yang membuat Tuhan membatalkan jaminan-Nya.Intinya ketika Tuhan menjamin anda, anda tidak akan pernah gagal, anda tidak tahu apa yang akan anda kerjakan.

Seharusnya kita meminta yang sebesar-besarnya, kalau tahu dijamin Tuhan tidak akan pernah gagal.
Kenapa tidak anda katakan “Saya akan menjadi pemurni air seluruh Indonesia” kenapa kita tidak minta itu?.

Berarti banyak sekali orang yang hidupnya itu tidak dibesarkan, karena tidak ada jaminan untuk berhasil. Kalau kita tahu Tuhan Maha Penyayang, dan mempunyai kepentingan bagi kebaikan alam, ambilah tugas memperbaiki alam, lalu perhatikan apa yang terjadi.Berdo’a yang baik itu adalah berdo’a sesuai aturan dan tuntunan dalam agama. Kemudian berdo;a itu dibesarkan pengertiannya sebagai keseluruhan kehidupan.

Jadi, jadikanlah pekerjaan sebagai do’a, hubungan baik dengan orang lain sebagai do’a, tatapan mata kepada orang lain sebagai do’a.Kalau ada orang lain bersikap kasar kepada orang, cobalah lakukan do’a ini, “Tuhan teteskan sedikit kasih sayang dihati orang itu, supaya dia lebih ramah dan penyayang kepada orang itu”.

Maka anda akan melihat keajaiban itu.Jadi berdo’a itu tidak putus dan tidak hanya waktu dituntun. Banyak orang menganggap berdo’a itu hanya waktu ada yang menuntunnya, ini hanya ritual saja.Do’a yang paling baik adalah do’a yang dijaikan kehidupan kita. Sehingga kehidupan kita menajdi alasan bagi Tuhan untuk memuliakan kita.

Do’a yang kurang baik tidak mungkin menjadi sebuah do’a, karena do’a itu selalu yang membaikkan diri kita atau orang lain.Kata-kata baik kita kepada orang lain akan kembali menjadi kebaikan bagi kita. Sebaliknya kata-kata buruk kita kepada orang lain akan menjadi keburukan bagi kita.Seburuk-buruknya pendapat kita kepada orang lain, jangan katakan yang buruk, karena itu akan kembali kepada kita. Orang buruk itu sudah buruk, tidak boleh anda menggunakan orang buruk, untuk memburuk-kan diri kita. Tidak ada orang jelek yang memberikan ijin kepada anda untuk menjelek-kan diri.

Masa depan itu tidak pernah satu skenarionya, masa depan itu menjadi indah apabila setiap orang diantara kita mengindahkan dirinya.Jadi, apapun perhitungan masa depan, yakinilah bahwa yang baik dihitung baik.

Berpihaklah pada yang membaikkan orang lain, karena yang membaik-kan orang lain itu yang membaik-kan kita.
Jadikan semua keberadaan anda dalam kehidupan ini, sesuatu yang baik, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Source : Mario Teguh

Perbedaan Pandangan karena Perbedaan Pengalaman



Sebuah gelas yang berisi setengah, memiliki makna banyak didalamnya. Ketika saya bertanya kepada peserta training disebuah dealer besar Mitsubishi di daerah Pluit dan Serang beberapa waktu lalu , seseorang diantara mereka mengatakan bahwa gelas itu berisi setengah kosong. Seseorang yang lain diantara mereka mengatakan gelasnya berisi setengah penuh. Bahkan ada seseorang diantara mereka memetaforkan air dalam gelas tersebut adalah ilmu yang telah kita peroleh sedangkan gelas adalah batas fikiran kita yang masih setengah kosong. Sehingga sebuah kewajiban dari kita untuk mengisi gelas tersebut dengan ilmu yang berguna sehingga suatu saat gelas itu akan menjadi penuh pada masanya.

Ini bukan perkara gelas yang kosong, air ataupun ilmu yang dimetaforkan oleh peserta training Leadership saya. Akan tetapi dalam hal ini, setiap manusia memiliki banyak pilihan dalam memandang gelas tersebut.

Seseorang boleh memilih bahwa gelas itu setengah isi, seseorang boleh memandang bahwa gelas itu setengah kosong.
Semuanya benar.
Tidak salah. Karena persepsi adalah pilihan kita sebagai manusia.

Demikian pula dengan hakikat kehidupan kita di dunia. Tak jarang banyak kejadian yang menganggap kita duka, malahan bagi seseorang itu adalah suka. Tak sedikit perkara yang menurut kita adalah hadiah justru dalam pandangan yang berbeda itu adalah musibah.

Saya jadi teringat dengan Azzam yang diberi hadiah french kiss oleh Aliana dalam film KCB 1, dimana pada saat itu Aliana yang hedonis menganggap bahwa french kiss adalah hadiah luar biasa bagi seseorang yang spesial baginya, namun hal itu dianggap berbeda bagi seorang Azzam yang agamais. jangankan french kiss, bagi seorang Azzam mencium seseorang yang belum menjadi haknya ibarat melecehkan kesucian wanita.

Perbedaan pandangan, itulah yang sering terjadi dalam hidup kita. perbedaan pandangan yang tak jarang berujung pada pertikaian.

Padahal perbedaan pandangan adalah hal yang alamiah dan anugrah. Bukankah setiap orang memandang setiap peristiwa sesuai dengan pilihan hati mereka. Bukankah kita memilih pandangan dalam peristiwa berdasarkan pengalaman keilmuan dan kehidupan yang diterima oleh masing-masing dari diri kita.

Jadi suatu hal yang wajar ketika perbedaan pandangan terjadi ketika menghadapi suatu peristiwa. Sehingga seharusnya perbedaan pandangan justru memperkaya kita dalam memberikan makna dari sebuah peristiwa.Karena kita bisa mengetahui pandangan orang lain dari sudut pengalaman mereka.

Jika kita merasa hidup kita kurang begitu indah karena banyaknya masalah perbedaan pandangan. Marilah kita mulai sekarang tidak lagi untuk menyalahkan pandangan orang lain. Biarlah seseorang memberikan pandangan sebuah peristiwa berdasarkan pengalaman yang pernah dialaminya sehingga kita bisa memperkaya ilmu kita.

Setelah itu barulah hak kita apakah kita mau menerima atau membuangnya atau bahkan meluruskan pandangan yang berbeda jika memang dipandang salah oleh Hukum Negara maupun Agama yang sudah menjadi Universal View atau pedoman.

Namun selama tidak bertentangan bukan hal yang tabu untuk menerima pendapat orang lain terlebih dahulu walau kemudian kita tidak menggunakan nantinya. Bukankah dengan menghargai pendapat orang lain hidup akan semakin indah?

Karena kita pun ingin dihargai pula , bukan?

Monday, December 21, 2009

Kiamat 2012



Di tahun 2012, Tuhan memanggil Presiden AS, Cina, dan Indonesia untuk menyampaikan bahwa Ia memutuskan dalam tiga hari dunia akan kiamat. Tiga pemimpin ini disuruh kembali ke negaranya untuk menyampaikan kepada rakyat mereka masing-masing.

Akhirnya ketiga pemimpin ini pulang ke negara masing-masing sambil putar otak bagaimana caranya menyampaikan kabar ini kepada rakyatnya agar tidak panik.

Di depan Kongres Amerika dan disiarkan langsung di TV CNN , Presiden Obama berpidato,
Ladies and gentlemen, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu. Tuhan itu benar-benar ada, seperti yang kita yakini. Kabar buruk: Tuhan akan memusnahkan dunia ini dalam tiga hari.”

Hasilnya, terjadi kerusuhan dan penjarahan di mana-mana.

Di Cina, Presiden Cina Hu Jianto , berpidato didepan Kongres:
Kamerad, ada kabar baik dan ada kabar buruk. Pertama kabar baik dulu. Ternyata Marx, Stalin, Ketua Mao, dan para pendahulu kita salah. Tuhan itu benar-benar ada. Kabar buruk: Tiga hari lagi Tuhan akan mengkiamatkan dunia ini.”

Hasilnya lumayan, orang-orang Cina lari menangis ketakutan dan membanjiri tempat ibadah untuk bertobat.

Di Indonesia, di depan sidang paripurna DPR yang dipimpin oleh ketua komisi III dan disiarkan langsung oleh TV One, MetroTV, dll. Presiden berpidato:

Saudara sebangsa dan setanah air, saya membawa dua kabar baik. Kabar baik pertama: Sila pertama Pancasila kita sudah benar, bahwa Tuhan itu benar-benar ada.Kabar baik kedua: Dalam tiga hari ini semua masalah Bank Century, KPK, Polri, Buaya, Cicak, Macetnya Jakarta , PLN mati lampu , Ujian Nasional, Masalah Hukum Prita , IFES, energi, kesulitan pangan, penderitaan, kemiskinan, terorisme, korupsi, banjir dan segala macam kriminalisasi di Indonesia akan segera berakhir.”(Kiamat)

Hasilnya sukses besar. Seluruh rakyat dan mahasiswa larut dalam pesta dangdut dan tumpengan di mana-mana.

Tuesday, December 15, 2009

Keputusan Yang Baik

Pada saat itu terjadi kekacauan politik dan kehancuran ekonomi yang menyebabkan Cina mengalami perpecahan.

Suatu ketika seorang bangsawan yang kuat bernama Gao Hwan ingin menguji ketrampilan manajemen putranya, maka ia memberikan pada masing-masing putranya beberapa untai tali sutra yang kusut dan terikat, lalu dia meminta mereka untuk meluruskan tali-tali itu.

Semua putranya dengan berhati-hati mencoba untuk meluruskan benang-benang kusut itu, kecuali seorang putra bernama Gao Yan. Setelah memperhatikan saudara-saudaranya gagal dalam menarik simpul-simpul tali itu, ia mengambil pedangnya dan memotong-motong gulungan-gulungan tali menjadi potongan kecil.Saudara-saudaranya kaget dan keheranan, dan ayahnya bertanya perihal sikapnya yang aneh ini.

"Sederhana saja," putra yang berani itu menjawab.

"Manakah yang lebih penting, waktu saya atau meluruskan kekacauan ini? Apa imbalannya untuk waktu yang hilang dan kekacauan yang berhasil diluruskan? Apapun yang terlalu rumit untuk dipecahkan dalam jangka waktu yang masuk akal adalah pekerjaan yang sia-sia belaka dan tidak perlu saya perhatikan. Dengan memotong-motong dan membuangnya, dengan sedikit kerugian, saya rasa adalah metode yang paling efektif dalam menangani masalah semacam ini."

Sang bangsawan sangat puas dengan tindakan putranya. Setelah beberapa tahun, putra ini menurunkan sang kaisar dari tahtanya dan menobatkan dirinya sendiri.

Dear friends ,
Orang sering memusatkan perhatian untuk pemecahan suatu masalah dan melupakan biaya dari prosedurnya. Sebagai akibatnya, mereka sering membuang waktu mereka yang berharga untuk mengurus hal-hal sepele hanya untuk keuntungan kecil.

Waktu, salah satu komoditi yang paling berharga namun juga yang paling diabaikan, harus selalu diperhitungkan saat menangani sebuah dilema. Siapapun yang menghargainya akan memperoleh yang terbaik dari kehidupan.

Di sadur dari buku Wisdom's Way Karya Walton C. Lee

Wednesday, December 9, 2009

Stop Smoking , Believe it or Not ?



Sebuah fakta yang sangat mencengangkan saat kami mencoba menghitung kerugian yang ditimbulkan oleh kebiasaan merokok. Ternyata, kerugian merokok bukan hanya terkait masalah kesehatan, akan tetapi mencakup ekonomi,politik, agama dan seterusnya.

Ceritanya bermula saat mengisi program Skill training “Leadership Management” di salah satu dealer otomotif di Jakarta yang diikuti sekitar 30 peserta beberapa waktu lalu.

Setelah acara pembukaan selesai dan acara training dimulai, tiba-tiba kami dikagetkan dengan suasana ruang yang full AC itu berubah menjadi panas dan sumpek.

Penyebabnya tak lain adalah asap rokok yang menyembur dari mulut para peserta. Kami coba perhatikan setiap wajah peserta. Ternyata tak kurangdari 70% peserta asyik merokok, tanpa merasa bersalah sedikitpun. Coba bayangkan berapa jumlah asap rokok yang diproduksi saat itu di dalam ruang tertutup full AC itu.

Setelah menyampaikan pengantar training yang akan memakan waktu tiga hari tersebut, sejenak kami berhenti danberfikir bagaimana cara menyetop mereka yang sedang menikmati nikotinyang sangat berbahaya itu.

Bahayanya bukan hanya bagi kesehatan para pelakunya, akan tetapi, bagi para perokok pasif (yang tidak ikutmerokok dan mencium asap rokok yang keluar dari rongga para perokok) akan lebih berbahaya lagi. Begitulah hasil penelitian para ahli kesehatan masa kini.

Awalnya kami merasa agak sulit menyetop mereka merokok, khususnya dalam ruang acara training, karena team training kami lupa mencantumpkan tidak boleh merokok dalam tatib acara selama training berlangsung.

Setelah merenung sejenak, timbul ide untuk mencari tips efektif untuk menyetop mereka merokok. Akhirnya terpikir untuk mengangkat dan memaparkan fakta negatif para perokok yang mungkin saja mereka belum mengetahui dan menyadarinya.

Kami teringat pada email seorang sahabat terkait dengan fakta negatif bagi para perokok. Fakta tersebut bukan terkait dengan masalah kesehatan, akan tetapi terkait dengan ekses negetaif ekonomi dan politik yang ditimbulkan oleh perilaku buruk merekok. Karena mereka mayoritasnya para pegiat politik, kami yakin mereka akan antusias mendengarkan apa yang akan kami sampaikan.

Sebelum menyampaikan fakta-fakta tersebut kami memulainya dengan ungkapan,

Para hadirin sekalian . Sebelum kita mulai acara training ini, ada masalah politik besar yang terjadi dalam ruangan ini yang akan menghambat acara ini, dan kemungkinan besar bisa gagal.”

Mendengar ungkapan itu, mereka terlihat mulai serius dan menujukan pandangannya pada kami. Lalu, kami lanjutkan, “Masalah tersebut adalah ROKOK”.

Peserta pun terdiam. Lalu kami lanjutkan lagi,

Kalau masalah ini tidak bisa kita selesaikan, kami usulkan salah satu dari dua pilihan, kendati keduanya pahit; yaitu para peserta training yang ingin merokok silahkan di luar ruang ini. Atau, kalau para peserta tetap ingin merokok dalam ruang ini, kami akan keluar dari ruang ini, nanti setelah tidak ada lagi yang merokok baru kami masuk lagi ke ruang ini. Kalau ada yang merokok, kami akan keluar lagi, kendati yang merokok hanya satu orang."

" Namun,sebelum pilhan itu kita ambil, berikan kami waktu sejenak untuk menyampaikan beberapa fakta berikut terkait dengan bapak-bapak yang suka merokok.

Adapun fakta-fakta yang dimaksudkan ialah :

Total penduduk dunia 6.5 Milyar.Total Muslim dunia 1.3 Milyar.Total perokok di dunia 1.15 Milyar.

Total Muslim yang merokok tidak kurang dari : 400 juta orang dan 140 juta orang adalah kaum Muslimin di Indonesia.

Produser rokok terbesar di dunia adalah Phillip Morris yang juga merupakan perusahaan orang Yahudi.

Donasi Phillip Morris kepada Israel adalah 12% dari profit yang mereka raih.

Kalau kaum Muslimin yang merokok menghabiskan satu bungkus/hari, berarti mereka membakar 400 juta bungkus rokok/hari.

Kalau harga rokok rata-rata $ 1.00/bungkus, berarti konsumsi mereka untuk rokok $ 400 juta/hari.

Kalau 50% kaum Muslimin yang merokok membeli produk Philip Morris, berarti mereka menghisap 200 juta bungkus rokok produk Philip Morris/hari.
Total dana kaum Muslim yang masuk ke Morris sekitar $200 juta/hari.

Rata- rata keuntungan rokok produk Philip Morris : 10% /bungkus.
Berarti profit Philip Morris dari belanja rokok kaum Muslimin $ 20 juta/hari.
Dengan demikian, kamu Muslim yang merokok menyumbang ke Israel $ 2.4 juta/hari dan $ 28.8 juta/tahun atau $ 288 juta/10 tahun

Ini fakta terkait dengan sumbangan para hadirin dan kaum Muslilimin lain di dunia kepada negera Yahudi.

Bayangkan, mereka membakar uang sebanyak $ 400 juta/hari, sambil merusak diri sendiri (kesehatan sendiri) serta menyumbang pula ke Israel.

Padahal menurut para Mujahidin Palestina, untuk memerdekakan Palestina dan Masjid Aqsha dari penjajahan bangsa Yahudi diperlukan dana $ 500 juta/tahun.

Sedangkan Anda habiskan untuk belanja rokok saja $ 400 juta/hari, atau sekitar $4.8 Milyar / tahun?

Apakah ini perbuatan yang bisa diterima akal sehat?
Apakah perbuatan ini tidak akan memancing murka Allah?
Dana yang Anda habiskan untuk merokok akan lebih baik digunakan kepada hal-hal yang bermanfaat lainnya; di antaranya tabungan untuk menunaikan ibadah haji misalnya.

Jika Anda menabung setiap hari senilai satu bungkus rokok, atau sekitar Rp 10,000 maka uang Anda akan terkumpul sebanyak Rp 300.000/bulan, atau sekitar Rp 3.6 juta pertahun.Dalam sepuluh tahun Anda akan mampu menunaikan ibadah Haji yang biayanya tahun ini hanya sekitar Rp 35 juta.

Kalau Anda merokok selama 30 tahun, berarti Anda mampu berangkat haji dan dengan dua orang anggota keluarga yang lain.

Lalu Anda katakan,saya belum bisa menunaikan ibadah haji karena Allah belum memberi Anda rezeki yang cukup.

Faktanya adalah, Anda dengan sengaja membakar setiap hari sebagian rezki yang Allah berikan itu dan digunakan untuk merusak diri sendiri, orang-orang lain di sekitar Anda. Dan lebih miris lagi,secara tidak sadar Anda menyumbang kepada Israel yang sedang mencaplok tempat suci Anda sendiri dan setiap hari membunuh saudara-saudara Anda di Palestina?

Believe it or Not?

Anda percaya atau tidak?
Mereka serempak menjawab, “Percaya!”

Setelah mendengarkan fakta-fakta tersebut, Alhamdulillah, para peserta sepakat untuk tidak merokok di dalam ruang training dan bahkan sebagian besarnya berjanji untuk meninggalkan rokok secara bertahap.

Akhirnya training dapat berjalan dengan baik tanpa gangguan asap rokok para peserta sampai training selesai.

Pada acara penutupan training, tiba-tiba kami dikagetkan dengan lima orang peserta sebagai utusan para peserta training yang maju kedepan untuk menyampaikan pesan dan kesan selama mengikitu acara training.

Yang menarik adalah, mereka bukan menyampaikan kritik, saran atau kesan. Melainkan membacakan sumpah dan komitmen untuk berhenti merokok selama-lamanya.

Inilah hasil spiritual training yang nyata, kata mereka. Mereka mengaku, selama ini merokok karena belum mengetahui begitu besar mudarat yang ditimbulkan kebiasaan merokok, sambil mengatakan,

Sekarang saatnya kita bangun spiritual kita bebas dari rokok dan berhenti merokok adalah pintu masuk dunia spiritual yang lebih dalam dan lebih kongkrit”, ungkap mereka.


Selamat berhenti merokok bapak-bapak.
Semoga senantiasa mendapat ridha-Nya. Amin

Djodi Ismanto


Aku VS Diriku



Bergerak merupakan rumus utama menuju impian besar kita. Sehebat apapun rencana kalau tidak kita mulai dengan bertindak maka rencana tersebut hanyalah sebuah coretan yang tidak berharga.

Oleh karenanya visi besar akan menjadi luar biasa jika diiringi oleh tindakan untuk mewujudkannya , namun, apa yang kita rasakan ketika ada orang yang selalu senantiasa hadir untuk menghentikan langkah kita?

Bagaimana perasaan kita jika setiap kali kita akan melangkah selalu ada saja orang yang menghambat langkah kita?

Bagaimana jika setiap upaya kita untuk mewujudkan mimpi kita selalu dihalangi, dibatasi, dihambat dan sejenisnya oleh orang lain?

Mungkin kesal... atau efek yang terparah adalah kita menjadi malas bertindak dan mengubur semua cita-cita kita.

Ketahuilah.. . bahwa orang lain yang mencoba menghalangi langkah kita bukanlah penghambat permanen atas usaha kita mewujudkan cita-cita kita. Mereka hanyalah penghalang sementara yang lama kelamaan akan bosan dengan kegigihan kita untuk tetap konsisten mewujudkan cita-cita kita.

Sesungguhnya musuh terbesar yang akan selalu menghalangi kita untuk melangkah adalah diri kita sendiri , ya... diri kita merupakan musuh besar kita sekaligus sahabat terdekat kita.

Pernahkah kita memergoki diri kita berkata:
" Ah... sepertinya sulit"
" Sepertinya hal tersebut tidak mungkin"
" Percuma diteruskan.. . aku tidak akan berhasil"
dan bisikan-bisikan sejenisnya yang membuat kita malas dan enggan untuk meneruskan langkah kita.

Suara hati yang selalu melemahkan langkah kita, kata-kata yang sering kali hadir untuk menjadi alasan dan pembenaran atas kemalasan kita untuk BERGERAK.

Dear friends ...bayangkanlah! !
Apa yang akan kita capai seandainya kita mendukung 100% diri kita?
Apa yang kita rasakan seandainya setiap kali akan melangkah bisikan-bisikan positif dalam diri kita senantiasa hadir untuk menguatkan langkah kita.

So friend ...selama kita mampu menaklukan musuh terbesar kita tersebut, maka kita akan memiliki semangat yang luar biasa dalam melangkah.

Selama kita mampu keluar dari rasa khawatir dan ketakutan saat mengambil keputusan untuk memulai sebuah langkah maka saat itu pulalah energi positif akan hadir dan berubah menjadi motivasi yang dahsyat yang akan mengiringi langkah kita untuk mewujudkan semua impian kita.


SELAMAT BERJUANG!!!


source :
Febriya Fajri

Tuesday, December 8, 2009

BERPIKIR KREATIF, SOLUSI DARI MASALAH ...


Diceritakan, Nasarudin Hoja, dipanggil oleh Raja untuk menerima tantangan Raja. Seperti biasa, taruhannya adalah 100 kali cambuk bila Hoja tidak dapat memecahkan teka-teki atau pun tantangan yang diberikan oleh Raja. Sebaliknya Hoja akan menerima 100 keping emas bila dapat memecahkannya. Bertempat di taman terbuka, Raja mengundang seluruh rakyatnya untuk menyaksikan ‘pertarungan’ ini.

Hoja datang tepat waktu dan menghormat Raja dengan takzim. Dengan berdebar Hoja menunggu tantangan apa kiranya yang harus dia selesaikan.

Tepat di tengah-tengah taman, telah tersedia sebuah meja yang di atasnya terdapat sebuah bejana kecil bermulut langsing (seperti botol) berisi penuh dengan air. Tantangannya adalah, Hoja harus meminum air dalam bejana tersebut sampai habis tanpa menyentuh, mengangkat dan menumpahkan isi bejana tersebut

Bukan hanya Hoja yang berdebar-debar mendengar tantangan ini, tetapi seluruh rakyat yang menyaksikan tantangan ini pun ikut berdebar, apalagi mengingat hukuman Raja bila Hoja sampai kalah dalam tantangan ini. Tapi bagaimana mungkin Hoja memenangkannya? Hoja bukanlah penyihir yang dapat menyihir dirinya menjadi kecil untuk dapat masuk ke dalam bejana lalu meminum airnya. Hoja juga bukanlah cenayang yang dapat meminum air dalam bejana hanya melalui pikirannya.

Hoja pun berpikir keras untuk memecahkan tantangan Raja. 100 kali hukum cambuk terngiang di benaknya dan makin mencambuk pikirannya untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, bukan Hoja kalau tidak mampu memecahkan tantangan Raja. Dengan hormat, Hoja menghadap Raja dan mohon berjalan ke pinggir taman serta memohon ijin untuk memetik tanaman yang ada disekitar taman. Dengan senyum kemenangan yang terbayang, Raja mempersilakan Hoja untuk melakukan usahanya.

Sekembalinya, Hoja membawa selembar daun pisang, dengan perlahan dia menuju ke tengah taman di mana meja tempat bejana berada. Dengan perlahan pula, hoja mulai menggulung lembaran daun pisang tersebut menjadi gulungan kecil seperti pipa, dan memasukkannya ke dalam bejana melalui mulut bejana yang kecil hingga sampai ke dasar dan ujung gulungan daun pisang itu tersisa sekitar 3 jari. Kemudian, dengan sedikit merunduk, Hoja mulai meminum air dalam bejana dengan menggunakan gulungan daun pisang yang telah berfungsi menjadi pipa tersebut.

Dan tak diragukan lagi, dalam waktu tidak lebih dari 5 menit, Hoja telah berhasil menghabiskan air dalam bejana tersebut.

Dengan rendah hati, Hoja menghadap Raja. Hulu balang Raja memeriksa bejana, mengangkatnya dari atas meja dan mengarahkan mulut bejana ke bawah guna memastikan tidak ada lagi air yang tersisa. Seketika rakyat bersorak dan bertepuk tangan melihat ‘kecerdasan’ Hoja yang berhasil mengalahkan tantangan Raja.

Sekali lagi, Hoja berhasil!

Seperti dalam sebuah film seri yang ditayangkan tahun 90-an, yang sekarang ditayangkan ulang di stasiun TV berkabel, Mac Giver adalah seorang biasa yang yang penuh dengan ide-ide kreatif. Dengan idenya yang kreatif, Mac Giver mampu menciptakan peralatan yang canggih untuk melawan musuh atau membebaskan diri. Dimana pun dia berada selalu dapat menggunakan bahan-bahan di sekitarnya untuk menyelesaikan masalahnya. Apakah itu di gudang, di lab, bahkan di terowongan bawah tanah.

Kondisi yang kita hadapi sehari-hari tidak beda dengan yang dialami Mac Gyver ataupun Nasarudin Hoja, hanya mungkin kondisi ‘kritis’ yang kita alami tidaklah se-ekstrim yang mereka alami.

Dimulai dari saat kita berangkat kerja, di perjalanan, mulai mengoperasikan komputer sampai menjelang pulang, pasti kita dihadapkan pada banyak masalah. Sebagain ada yang dapat kita selesaikan. Namun tidak jarang, masalah-masalah tersebut berlalu begitu saja tanpa terselesaikan dan akan muncul kembali keesokan harinya.

Lalu, bagaimana caranya agar kita mampu menemukan solusi dari setiap permasalahan dan tidak membuatnya menjadi masalah yang berlarut-larut?

Mencarinya!

Seperti Hoja dan Mac Gyver, mereka tidak tinggal diam menunggu masalah terselesaikan dengan sendirinya atau melewatkannya begitu saja. Mereka berpikir keras dan mencari cara, apa yang bisa mereka lakukan untuk keluar dari masalah.

Nah, proses pencarian inilah yang mungkin disebut sebagai proses berpikir kreatif. Proses yang mampu menghasilkan ide-ide baru yang mungkin saja salah satunya dapat menyelesaikan masalah.

Artinya sebuah ide dihasilkan dari sebuah proses, bukan datang dengan tiba-tiba. Seberapa pun singkatnya proses itu.

Salah satu cara dapat dilakukan melalui proses Brainstorming.

Ide kreatif menjual teh dalam botol bahkan menjual air putih dalam kemasan, adalah ide brillian yang tidak datang begitu saja, tetapi banyak hal yang melatarbelakangi munculnya ide tersebut. Pada permulaannya pun ide tersebut dipandang sebagai ide yang aneh. Namun, lambat laun menjadi sebuah usaha yang bernilai milyaran rupiah. Dan saat keberhasilan diraih, orang lain pun meniru usaha tersebut. Bener kata ‘tag line’ salah satu iklan “.....others can only follow.....”

Jadi, ide sedotan (limun) pun adalah ide kreatif yang tercipta tidak secara kebetulan. Tetapi lahir dari proses penyelesaian masalah. Dan seringkali ide kreatif memang terlahir dari proses penyelesaian suatu masalah.

Namun jangan salah, menemukan ide kreatif bukanlah hal yang mudah. Mencari dan mencoba lagi dan lagi adalah langkah terbaik dalam usaha menemukan solusi. Orang bijak berkata, tidak ada kesuksesan tanpa adanya kesalahan dan belajarlah dari kesalahan.

Thomas Alpha Edison telah ribuan kali gagal dalam percobaannya. Namun, dengan tekun dan tetap berpikir kreatif dia dapat mengatasi masalahnya, dan hasilnya kita nikmati sampai saat ini.



Source :
Oktira Kirana
Training & Talent Development Manager
TNT Indonesia

Monday, December 7, 2009

Peti Mati Zhu Rongji


Belajar menghukum Koruptor bangsa ini harus berkaca kepada China. Ketika dilantik jadi Perdana Menteri China pada 1998, Zhu Rongji menyatakan, "Berikan saya 100 peti mati, 99 akan saya kirim untuk para koruptor. Satu buat saya sendiri jika saya pun melakukan hal itu."

Zhu tidak asal bicara.
Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis China, dihukum mati karena terlibat suap US$ 5 juta. Tanpa ampun. Permohonan banding Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan.

Zhu di awal tugasnya mengirim peti mati kepada koleganya sendiri, Hu Chang-ging, Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, pun kebagian peti mati itu. Ia ditembak mati setelah terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senilai Rp 5 miliar.

Xiao Hongbo dijatuhi hukuman mati, lelaki 37 tahun yang menjabat Deputi manajer cabang Bank Konstruksi China, salah satu bank milik negara, di Dacheng, Provinsi Sichuan, itu dihukum mati karena korupsi.

Xiao telah merugikan bank sebesar 4 juta yuan atau sekitar Rp 3,9 miliar sejak 1998 hingga 2001. Uang itu digunakan untuk membiayai kehidupan delapan orang pacarnya.Xiao Hongbo satu di antara lebih dari empat ribu orang di Cina yang telah dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan, termasuk korupsi.

Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional (AI), jauh lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara Cina itu, yang mereka sebut sebagai suatu yang mengerikan.

Tapi, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan Cina dari kehancuran. Zhu tidak main-main\, Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis Cina, dihukum mati karena menerima suap lima juta dolar AS. Tidak ada tawar-menawar. Permohonan banding wakil ketua Kongres Rakyat Nasional itu ditolak pengadilan.

Bahkan istrinya, Li Ping, yang membantu suaminya meminta uang suap, dihukum penjara.

Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, Hu Chang-ging, pun tak luput dari peti mati. Hu terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senilai Rp 5 miliar.

Ratusan bahkan mungkin ribuan peti mati telah terisi, tidak hanya oleh para pejabat korup, tapi juga pengusaha, bahkan wartawan. Selama empat bulan pada 2003 lalu, 33.761 polisi dipecat. Mereka dipecat tidak hanya karena menerima suap, tapi juga berjudi, mabuk-mabukan, membawa senjata di luar tugas, dan kualitas di bawah standar.

Agaknya Zhu Rongji paham betul pepatah Cina: bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera. Dan, sejak ayam-ayam dibunuh, kera-kera menjadi takut,Kini pertumbuhan ekonomi Cina mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan domestic bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka sudah mencapai 300 miliar dolar AS.

Coba Kita punya orang seperti ini ya...

3 X 8 = 23 ...???


Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang.

Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedangberdebat.

Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24?"

Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi."

Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan."

Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?"

Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?"

Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu."

Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. YanHui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia."

Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.

Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya.Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga.

Confusius tahu isi hati Yan Huidan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh."

Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat.

Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur.

Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang?

Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya.Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya.

Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?"

Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh".

Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum."

Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa.Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan1 nyawa yang lebih penting?"

Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama,murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu."

Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita:

Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangankamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untukprinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan.

Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
(Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)

Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
(Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)

Bersikeras melawan istri. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
(Istri tidak mau menghirau kamu, semua harus "do it yourself")

Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga.
(Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman)

Djodi Ismanto

Wednesday, December 2, 2009

Ikan Yang Kelaparan


Beberapa tahun yang lalu sebuah penelitian ilmiah yang penting dilakukan melalui sebuah film documenter.

Di situ ditampilkan Dr. Eden Ryl seorang psikolog spesialis perilaku.

Di dalam eksperimennya, seekor ikan Great Northern (sejenis Salmon yang bias tumbuh 1,4 meter dengan berat 21 kg) dimasukkan ke dalam akuarium besar. Dia diberi makan berupa ikan-ikan minnow, sejenis ikan sungai yang berukuran kecil 6-10 cm.

Selama beberapa hari, kamera digunakan untuk merekam aktivias kedua jenis ikan ini.Beberapa waktu kemudian, para peneliti mengubah kondisi akuarium degan meletakkan penyekat kaca antar ikan besar dengan ikan kecil.

Setiap kali si ikan besar berupaya memangsa ikan kecil, setiap kali pula ia membentur kaca. Kegagalan demi kegagalan ia alami dalam memperoleh mangsanya dan merasakan sakit di seluruh tubh akibat benturan-benturan pada kaca.

Ikan besar itupun menghentikan usahanya. Setelah diperkirakan ikan besar sangat kelaparan, peneliti ini mengangkat sekat kaca pembatas tersebut. Ikan-ikan kecilpun dapat berenang bebas demikian pula ikan besar kelaparan tadi.

Apa yang Terjadi ?

Tenyata ikan besar itu tidak berusaha memburu ikan-ikan kecil, sebaliknya ia berenang-renang dikelilingi buruannya. Sebetulnya ia sangat kelaparan, tetapi ia sudah putus asa. Karena gagal mendapatkan mangsanya dan luka di tubuhnya, akhirnya ikan besar ini mati dalam keadaan kelaparan dalam akuarium yang justru dipenuhi dengan makanannya sendiri !

Makanan itupun gagal didapatkannya. Ikan itu sudah YAKIN bahwa makanan itu sudah tidak bisa diraih !

Apa Hikmahnya :

Banyak orang yang gagal ketika berada di dalam potensi kesuksesannya. Mereka terus memikirkan jerih payah dan penderitaan yang dilakukan dan terus terpaku pada kegagalan masa lalu.

Rasa malu dan sakit akibat kegagalan-kegagalan untuk mencapai sasaran, kecewa karena penolakan-penolakan dan hal lainnya yang mematahkan semangat juangnya. Lama kelamaan terbentuk opini dalam diri mereka bahwa keberhasilan dan kehidupan yang bermakna TIDAK AKAN PERNAH BISA MEREKA RAIH.

Putus asa dan daya juang ketika Kesuksesan berada di depan mata.

(Diambil dari buku "Piano di tepi Pantai" karangan Jim Morgan)

Djodi Ismanto
Group Sumatera Berlian Motors

Monday, November 30, 2009

Manajer Blackbery


Agus, tipe Senior Supervisor yang modis dengan teknologi komunikasi terbaru. Ia membawa smartphone blackberry buatan Canadanya ke meeting, ke diskusi-diskusi, ke kantin saat makan siang, bahkan sampai ke toilet dan ketika didalam mobil dinasnya.

Semuanya itu baik-baik saja, jika Agus memakainya untuk keperluan komunikasi yang tepat, bukan hanya chatting dan sozializing.
Dengan Blackberry, manusia cenderung hidup sendirian dengan mesinnya.

Sejak ditemukannya computer, HP dan internet, kita belum bisa membuat masterpiece setara candi Borobudur 824 M yang pada saat didirikannya tidak menggunakan mur dan baut, apalagi computer dan HP.

Lalu apa aded-value teknologi itu bagi kehidupan kita?
Indonesia tetaplah belum bisa mengekspor sepeda motor sendiri ke luar negeri?

Tindakan bijak apa yang membuat Anda cepat menjadi Manajer atau GM ?
Janganlah minder dan anda tidak akan lambat dipromosikan gara-gara tidak memiliki Blackberry.

Itu hanya mode dunia. Komunikasi terbaik di dunia kerja tetaplah yang personal, verbal, dengan gerak tubuh, visual dan tatap muka.

Perkuat dan berlatihlah skill komunikasi verbal Anda dengan lebih baik, apalagi berkelas empatik.

Leadership adalah tentang human. Jika Anda memiliki teknologi canggih, komunikasi Anda haruslah lebih canggih, lebih kreatif dan lebih memberi added-value bagi kehidupan dan bagi bisnis Anda, bukan?


Source :
Harry "uncommon" Purnama
http://www.mature-leadership.com/

Setahap Demi Setahap Menjadi Master



Karena ingin menjadi dokter, anak saya tidak mau masuk ke Play Group. Katanya mau langsung ke UI supaya cepat jadi dokter. Setelah diberi pengertian, akhirnya anak saya mengerti bahwa untuk menjadi dokter harus melalui berbagai tahapan.

Sekarang, anak saya sudah mau sekolah di Play Group. Apa hubungannya dengan bisnis?

Cerita singkat tentang anak saya tersebut ada hubungannya dengan banyak pebisnis, mereka ingin langsung menjadi master, menghasilkan penghasilan besar, dan menikmati penghasilan pasif tanpa mau melalui tahapan sebelumnya. Buktinya produk-produk yang menjual mimpi kaya secara instan laku di pasaran.

Saya mengenal banyak pebisnis sukses baik di bidang bisnis internet maupun bukan. Mereka memiliki kesamaan, yaitu mereka membangun bisnisnya setahap demi setahap sampai berdirinya sebuah bisnis besar atau memiliki penghasilan besar.

Apa lagi, bagi Anda yang tidak mau atau tidak mampu mengeluarkan investasi untuk percepatan bisnis Anda.

Bagaimana menjadi agar menjadi master bisnis? Sama seperti menjadi master (S2) dan juga Doktor (S3), melalui tahapan demi tahapan.

Tahapan yang ditempuh tergantung dari tingkat master yang ingin Anda capai. Berikut langkah-langkahnya:


Tahap 1: Identifikasi

1. Identifikasikan mindset atau sikap yang diperlukan supaya Anda sukses pada bisnis Anda.
Saya jadikan nomor satu, karena mindset atau sikap memegang peranan paling penting dalam keberhasilan sebuah bisnis.

2. Identifikasikan skill atau keterampilan yang Anda butuhkan dalam menjalankan bisnis. Bisnis apa pun itu, tentu mengharus memiliki satu set keterampilan yang diperlukan.

3. Identifikasikan aset atau modal yang dibutuhkan untuk belajar dan untuk investasi Anda.


Tahap 2: Perencanaan

Buatlah rencana bagaimana mendapatkan atau memiliki mindset, keterampilan, dan aset yang diperlukan. Buatlah rencana terfokus, satu tindakan untuk satu tujuan. Jangan sampai mau meraih semuanya dengan satu atau beberapa tindakan. Bahkan bisa jadi satu tujuan memerlukan beberapa tahapan.
Jika Anda mau, silahkan pilih rencana mana yang mau dilakukan sendiri dan rencana mana yang akan dilakukan oleh orang lain, baik oleh bawahan Anda, rekan Anda, atau outsourcing.

Tahap 3: Bertindaklah

Bertindaklah setahap demi setahap. Sama seperti Anda makan sepiring nasi, Anda memakannya sesuap demi sesuap. Anda tidak memasukan satu piring nasi langsung ke dalam mulut Anda. Begitu juga untuk membangun bisnis, lakukan setahap demi setahap. Diperlukan kesabaran, ketekunan, dan komitmen untuk menjadi seorang master.
Sebagai contoh, Anda tidak perlu membaca belasan buku sekali duduk. Anda hanya perlu membaca satu buku setiap pekan, maka dalam satu tahun Anda sudah membaca 52 buku. Anda sudah memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas jika Anda membaca 52 buku pada bidang yang sama.

Selamat menapaki tangga sukses

Source :

Dari Rahmat Mr. Power.

Monday, November 23, 2009

Sales Script

Tahukah Anda bahwa hampir 80% situasi yang dihadapi oleh seorang sales dalam menghadapi pelanggan adalah sama dan standard ?

Bila anda seorang sales, coba bayangkan ketika anda menawarkan produk kepada pelanggan Anda,bukankah mereka mengajukan keberatan yang hampir sama, seperti :

" Harga kamu mahal, barang competitor lebih bagus, bagi sales dealer biasanya pelanggan minta waktu pembayaran yang lebih lama. "

Kalau Anda tahu bahwa pertanyaan atau kondisi yang kita hadapi 80% adalah hampir sama, maka kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya, yaitu dengan SALES SCRIPT.

SALES SRIPT tersebut dipersiapkan sebelum menghadapi pelanggan. Misalnya kalau seorang pelanggan keberatan dengan harga yang di berikan, menurut mereka harganya terlalu mahal, maka anda bisa mempersiapkan SRIPTnya Misalkan bisa dijawab :

" Mahalnya di bandingkan dengan apa,pak ? Atau Menurut Anda berapa harga yang pantas untuk produk yang ditawarkan? Atau jelaskan benefit lain yang didapat pelanggan dari after sales service perusahaan dll. "

Dengan demikian maka siapapun salesnya baik senior maupun junior / pemula sudah bisa menjawab tanpa adanya keraguan.
Dengan panduan SALES SCRIPT maka secara tidak langsung Anda membuat sebuah standard yang bisa diaplikasikan, bahkan bagi anda yang merupakan seorang sales pemula ataupun kurang mampu berbicara dengan baik dengan pelanggan.


Bayangkan dengan adanya sebuah SALES SCRIPT yang akan membantu memudahkan anda untuk menghadapi setiap keberatan yang akan di ajukan oleh pelanggan. Maka anda akan lebih percaya diri dan bukankah pada akhirnya hal ini akan berdampak terhadap peningkatan omset penjualan?.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk dapat membuat sebuah SALES SCRIPT.

1. Identifikasi dan tuliskan semua keberatan/penolakan yang akan anda temui .


2. Susun keberatan yang ada ke dalam kategori-kategori .

3.Tuliskan semua kemungkinan respons yang mampu Anda pikirkan untuk masing masing keberatan itu.

4. Gali dan teliti respons-respons terhadap setiap keberatan tersebut

5. Tanyakan pada yang ahli, apa respons mereka terhadap setiap keberatan tersebut .

6. Pilih respons terbaik untuk setiap keberatan tersebut

7. Perbaiki, perhalus dan latihlah script tersebut sehingga jawaban Anda terdengar spontan,meyakinkan dan alami.


Kiranya apa yang saya bagikan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi bapak/ ibu sekalian.


Source :
Dedi Budiman

'Anggogodo' Menunggang Buaya


Salah seorang seniman melukis seekor monyet yang diberi nama Anggogodo yang merupakan plesetan dari Anggodo tengah menunggangi seekor buaya.
Sempak dan Cicak mengungkapkan dukungannya kepada KPK dalam bentuk lukisan dan gambar karikatur, Minggu (22/11). Salah satu lukisan mereka adalah seekor monyet yang diberi nama Anggogodo sedang menunggang buaya

Tuesday, November 17, 2009

Kemana Lift Kehidupan Kita Menuju?

Kita semua tentu mengenal lift. Dengan alat itu kita bisa naik atau turun tingkat pada sebuah gedung tinggi. Jika kita ingin naik, tinggal menekan tombol naik; lalu lift membawa badan kita naik. Jika kita ingin turun, tinggal pencet tombol turun; lalu lift itu dengan patuh membawa tubuh kita turun. Secara kasat mata, lift membawa kita naik atau turun. Namun, apakah lift juga bisa membawa ‘diri’ kita menuju ke tingkat yang kita inginkan?

Saya pernah berkantor di sebuah gedung perkantoran yang langka di jantung kota Jakarta. Gedung itu bernama GKBI yang letaknya persis diseputaran jembatan Semanggi. Mengapa saya sebut langka, karena gedung itu memiliki lift yang unik. Pada kebanyakan gedung bertingkat lain, jika kita ingin menuju ke lantai tertentu, kita cukup menekan tombol up atau down saja. Jika ada orang lain yang sudah menekan tombol itu, maka kita tidak usah bersusah repot lagi untuk menekannya.


Istilahnya, kita bisa nebeng kepada usaha orang lain, untuk tiba di tingkat yang kita inginkan. Ketika salah satu pintu lift akan terbuka. Lalu kita memasukinya. Didalam lift itu, barulah kita menekan tombol nomor lantai yang hendak kita tuju. Jika ada orang lain yang sudah menekan ke lantai yang kita ingin tuju, kita boleh berdiam diri saja. Kita sebut saja system seperti ini sebagai lift konvensional.

Di gedung GKBI tidak bisa begitu. Karena untuk menuju ke lantai tertentu kita harus ‘terlebih dahulu’ menekan nomor lantai yang kita inginkan secara digital ‘diluar lift’. Setelah itu, sistem canggih tersebut memilihkan untuk kita lift mana yang akan membawa kita ke lantai yang kita inginkan. Contohnya, kita menekan angka 1 dan 0 untuk menuju ke lantai 10. Maka sistem itu akan mengarahkan kita kepada lift P, misalnya. Dan itu berarti bahwa kita harus menggunakan lift P untuk bisa sampai ke tempat yang akan dituju.

Ketika pintu lift yang bukan P terbuka, maka kita diam saja. Sekalipun lift itu masih kosong. Sekalipun kita sedang terburu-buru, kita tetap tidak memasukinya. Mengapa? Karena lift itu tidak akan membawa kita ke Lt 10 yang kita tuju. Dan karenanya kita akan tetap fokus kepada lift P. Dan kita hanya akan memasuki lift P, seperti niat kita semula. Ketika pintu lift P terbuka, kita memasukinya tanpa harus menekan apapun lagi. Karena, lift itu akan membawa kita ke lantai 10 yang kita pilih diawal tadi. Saya menyebutnya lift kontemporer.

Lift konvensional versus lift kontemporer. Di lift konvensional, kita boleh saja menyerahkan tujuan hidup kita kepada arus yang diciptakan oleh orang lain. Kita boleh ikut orang lain yang sudah terlebih dahulu menekan tombol. Tidak masalah apakah tujuan orang itu sama dengan tujuan kita atau tidak. Begitu tombol up atau down ditekan oleh orang lain, maka kita tinggal mengikuti arusnya saja.

Di lift kontemporer, kita tidak bisa lagi melakukan hal itu. Artinya, kita tidak bisa mengikuti saja apa yang orang lain lakukan dengan lift itu tanpa tahu tujuannya terlebih dahulu. Kita boleh mengikuti orang itu, hanya jika kita tahu persis bahwa tujuan orang itu adalah lantai yang sama dengan yang ingin kita tuju. Anda tidak boleh mengikuti orang lain jika tujuannya berbeda dengan Anda. Bahkan, Anda pun tidak boleh mengikuti orang lain dan menyerahkan tujuan Anda kepada orang lain yang Anda tidak tahu apakah tujuannya sama dengan Anda atau tidak.

Lift konvensional versus lift kontemporer. Di lift konvensional, kita tidak perlu merencanakan, kemana kita akan pergi. Di lift kontemporer, kita harus merencanakan, kemana kita akan pergi. Sebab, jika kita tidak merencanakan kepergian kita, maka begitu memasuki lift kontemporer ini, kita akan langsung tersesat. Sebab, lift itu tidak membawa kita ke tempat yang ingin kita tuju. Melainkan tempat antah berantah yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Jika lantai yang ingin kita tuju itu adalah ‘tujuan hidup’ kita. Dan jika kehidupan kita ini adalah sebuah lift yang akan membawa kita kepada tujuan hidup yang ingin kita capai itu, maka kiranya layak jika kita mengajukan 3 pertanyaan ini:

Pertama, “Apakah kita bisa mengandalkan dan menyandarkan diri kepada orang lain yang belum jelas kemana arah tujuannya?”

Kedua, “Apakah kita bisa memasuki pintu lift peristiwa kehidupan mana saja, yang tidak jelas ke lantai kehidupan mana dia akan menuju?”

Ketiga, “Apakah kita bisa membiarkan diri kita dibawa oleh lift kehidupan itu tanpa harus menentukan terlebih dahulu, lantai dimana tujuan kehidupan kita didefinisikan?”


Kita tidak selama-lamanya berhadapan dengan lift kehidupan konvensional hingga kita boleh saja menyerahkan seluruh kepentingan hidup dan tujuan hidup kita kepada orang lain yang sudah terlebih dahulu men-set lift itu. Sebab, ada kalanya kita berhadapan dengan lift kehidupan kontemporer. Sehingga kita harus benar-benar melakukan sendiri, dan menentukan sendiri; tujuan yang ingin kita capai dalam hidup kita.

Kita tidak selama-lamanya berhadapan dengan lift konvensional hingga kita boleh saja memasuki lift kehidupan manapun yang terbuka lebih dahulu. Sebab, ada kalanya kita berhadapan dengan lift kehidupan kontemporer. Sehingga kita harus benar-benar fokus, hanya kepada lift kehidupan yang akan membawa kita kepada tempat tujuan yang sudah kita rencanakan saja.

Kita tidak selama-lamanya berhadapan dengan lift kehidupan konvensional hingga boleh-boleh saja jika kita tidak menekan dan merencanakan tombol tujuan kehidupan sebelum memulai perjalanan ini. Karena didalam lift kehidupan konvensional, ‘akan ada kesempatan’ untuk menekan tombol itu. Nanti didalam lift. Namun, ada kalanya kita berhadapan dengan lift kehidupan kontemporer. Sehingga untuk bisa sampai kepada tujuan hidup yang kita inginkan; kita harus memulainya dengan merencanakannya terlebih dahulu. Sebab, didalam lift kehidupan kontemporer ‘tidak akan ada lagi kesempatan’ untuk menekan tombol itu. Semuanya serba terlambat. Dan kita akan segera tersesat.

Namun demikian, lift kehidupan konvensional dan lift kehidupan kontemporer memberi kita inspirasi untuk menentukan; kapan saatnya kita boleh mengikuti arus yang dibuat oleh orang lain. Dan kapan saatnya untuk mengandalkan kemampuan diri kita sendiri.

Mari Berbagi Semangat!


Dadang Kadarusman


Catatan Kaki:
Kita tidak bisa memungkiri kenyataan bahwa tak satupun dari pencapaian yang kita raih tanpa campur tangan orang lain. Namun, tidaklah masuk akal jika kita menyerahkan arah masa depan kita kepada orang lain.

Saturday, October 24, 2009

Kode Etik Perusahaan











Special Thanks to TRANSAVIA