Mungkin Anda pernah mendengar suatu peribahasa yang mengatakan “Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”.
Pepatah ini benar adanya dan Anda bisa memanfaat makna dari peribahasa ini untuk kehidupan Anda. Artinya hal-hal kecil yang Anda lakukan atau juga Anda abaikan akan membuat perbedaan besar dikemudian hari.
Yang menjadi pertanyaan, apakah membuat perbedaan yang positif atau negatif?
Tahukah Anda kecelakaan Titanic disebabkan oleh hal “kecil” yang diabaikan?
Betul ! hanya dengan mengubah material paku penyambung dengan kekuatan sedikit dibawah standar, kapal tersebut bisa menjadi tenggelam. Dengan material paku penyambung tersebut, kapal memang masih bisa beroperasi dengan baik dengan catatan tidak ada tabrakan.
Paku tersebut hanya cukup untuk menyambung saja, tetapi tidak cukup untuk menahan tabrakan.
Jadi tenggelamnya kapal raksasa tersebut hanya disebabkan oleh paku yang sangat kecil.
Begitu juga dalam hidup kita bisa jadi kehancuran hidup kita disebabkan oleh hal kecil yang selalu kita lakukan atau yang kita abaikan.
Mungin saja, ada hal kecil yang terus kita lakukan, padahal akan mengarahkan kepada kehancuran besar. Bisa juga ada hal kecil yang selalu Anda abaikan padahal akan membawa kepada keberhasilan besar.
Mulailah dengan menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan negatif, sekecil apa pun. Mulailah membangun kebiasaan-kebiasaan positif, sekecil apa pun. Sungguh, kebiasaan negatif bisa menghancurkan Anda jika Anda terus memeliharanya.
Memang diperlukan upaya untuk membangun kebiasaan positif dan meninggalkan kebiasaan negatif. Namun jika Anda memiliki keinginan kuat ditambah dengan pikiran positif, maka semua itu bisa Anda lakukan.
Tip sederhana namun ampuh yang bisa Anda gunakan untuk membangun kebiasaan positif maupun menghilangkan kebiasaan negatif ialah dengan rajin-rajin memvisualisasikan kehidupan dimana Anda hanya melakukan kebiasaan yang positif saja.
Masih banyak teknik yang bisa kita lakukan untuk membangun kebiasaan positif yang nantinya bisa membangun diri Anda jika Anda konsisten melakukannya.
Ingat, lama-lama menjadi bukit. Apakah bukit kehancuran atau bukit keberhasilan ?
Source :
Kang Rahmat
No comments:
Post a Comment