Saturday, October 24, 2009
Friday, October 23, 2009
GRATIS ANALISIS
GRATIS ANALISIS
“Kalau anda ingin menangkap ikan paus, maka arahkan umpan ke samudra, bukan ke selokan. Cita-cita besar, pasti akan dibayar dengan ujian-ujian yang besar.“
Dear friends , betapa banyak hari ini orang-orang yang menginginkan sesuatu tapi enggan membayar atau menukar sesuatu itu dengan harga yang wajar.
Padahal dalam pandangan Islam, hidup ini adalah perkara JUAL-BELI.
Kita BELI Karunia ALLAH (Surga), dengan cara MENJUAL jiwa dan harta kita untuk ALLAH SWT.
Dalam Q.S 09;111, Al-Quran surat Attaubah :
“Sesungguhnya Allah MEMBELI dari orang-orang mukmin, baik JIWA maupun HARTA mereka dengan MEMBERIKAN syurga untuk mereka.”
Wow, rupanya hidup ini tidak gratis, agar kita bisa tetap hidup lebih layak dan lebih abadi dalam kebahagiaan di akhirat kelak, maka kita harus berani MEMBAYAR dengan harga yang SESUAI.
Beberapa kali saya menemukan orang-orang yang ketika ditawarkan sesuatu lalu ia menjawab “Kalau gratis saya mau”... maka saya melihat kehidupan orang seperti itu biasanya penuh dengan ketersendatan yang sejati.. na’udzubillahi min dzalik.
Padahal mereka memiliki dana yang cukup untuk membeli, tetapi ia enggan MEMBAYAR harga sebuah Produk atau Karya yang ditawarkan. Kalau membayar saja tidak mau, apalagi bersedekah?
Hari ini betapa banyak di internet menawarkan kata GRATIS untuk mendatangkan uang RATUSAN JUTA rupiah.
Berusaha mendatangkan uang tanpa pengorbanan apapun, sebenarnya TIDAKLAH MUNGKIN, walaupun terjadi biasanya TIDAKLAH BERKAH... masya Allah... betapa tidak akan berkahnya hidup ini kalau kita hidup dari sesuatu yang GRATISAN.
Dear friends , marilah kita menjadi pribadi yang BERANI MEMBAYAR HARGA SETIAP KESUKSESAN yang ingin, sedang, dan telah kita raih.
Janganlah menjadi pribadi yang menyukai GRATISAN.
Sebab Anda pun pastinya tidak suka jika GRATIS (Tidak dihargai) maka janganlah menjadikan diri Anda dipenuhi oleh berbagai energi yang GRATISAN.
Source : Kang Zen ( Humortivasi )
Posted by DJODI ISMANTO at 23.10.09 2 comments
Category Inspiration
Wednesday, October 21, 2009
Kisah Martabak Special
Posted by DJODI ISMANTO at 21.10.09 0 comments
Category Inspiration
Monday, October 19, 2009
Tua itu pasti. Dewasa itu pilihan. Bijaksana itu…?
Sungguh Kagum terhadap seorang "guru" yang sangat bijaksana memberi saya petuah tentang hidup dan permasalahan yang saya hadapi.
Guru saya menjelaskan bahwa sebenarnya untuk bisa dinilai sebagai seorang bijak bukanlah pengetahuan ataupun pengalaman yang penting, tetapi bersedia untuk lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya sendiri.
Orang mulai dinilai bijak apabila ia sudah dapat menyadari kekosongan atau menghilangkan rasa egonya.
Bijaksana tidak bisa dilihat dari umur seseorang.
Bijaksana adalah suatu pola pikir yang santun dan bertanggung jawab dalam melihat suatu masalah yang ada.
Bijaksana hanya biasa terwujud jika kita dapat mengendalikan emosi kita, dan melihat masalah dari berbagai kaca mata.
Sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang santun dan bertanggungjawab.
Kebijaksanaan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan, masa lalu, pendidikan, dan iman.
Tetapi menjadi bijaksana dapat dilatih, dapat dipelajari, dan akhirnya dapat diamalkan.
Lalu bagaimana cara kita menjadi bijaksana ?
1. Selalu mengevaluasi diri apa adanya (kekuatan dan kelemahan) sebelum mengevaluasi orang lain, sekaligus mau mengakui kelemahan diri kita
2. Selalu memprioritaskan pengunaan sumber daya secara optimum (tidak boros) tanpa merugikan pihak lain;
3. Berempati terhadap orang lain yang sedang mengalami duka atau sukacita.
4. Menahan emosi (bersabar dan menahan amarah) atas kritik orang lain tentang diri kita.
5. Menjadi pendengar dan pembicara yang baik (ucapan, bahasa tubuh,kadar emosi).
6. Merespon pendapat orang lain tanpa harus menyakiti orang tersebut; dan hendaknya memberi jalan keluarnya.
7. Berpenampilan murah senyum dan tidak kikir menghargai orang lain , sekaligus menihilkan sifat menyakiti orang lain.
8. Menunjukkan kerendahan hati namun tidak rendah diri kecuali di hadapan Allah.
9. Selalu menambah ilmu pengetahuan utamanya agama dan memanfaatkannya demi rahmatan lil alamin.
10. Mensyukuri apapun yang diberikan Allah kepada kita.
11. Mengurangi rasa kesedihan atas kehidupan yang keras , bersabar dan siap-siaplah menerima pertolongan yang segera datang dari Allah.
Bijaksana bukan tuntutan, tetapi seharusnya sudah inheren bagi diri kita.Makhluk tuhan yang hidup dalam banyak ragam kehidupan. Karena kehidupan yang normal adalah adanya keseimbangan hidup.
Orang yang bijak akan sayang terhadap sesama. Berbeda dengan orang-orang yang hidup penuh dengan kebencian, dimana kepuasan bathinnya adalah menghancurkan orang lain.
Dengan bisa bersikap bijaksana, kehidupan yang kita jalani akan lebih baik dan bermanfaat bagi kita.
Bijaksana itu . . . . . .
Mari kita mencoba menjadi lebih bijak dalam hidup dan kehidupan ini."Tua itu pasti. Dewasa itu pilihan.
Source :
Erwin Arianto,SE
Posted by DJODI ISMANTO at 19.10.09 0 comments
Category Inspiration
Friday, October 16, 2009
PENJARA PIKIRAN
Saat mereka melakukannya, mereka terperanjat oleh apa yang mereka temukan.
Posted by DJODI ISMANTO at 16.10.09 0 comments
Category Inspiration
Wednesday, October 14, 2009
2 Gajah Berkelahi , Pelanduk Cengengesan Ditengah
Selalu dibutuhkan setidaknya dua orang ( lembaga ) untuk memulai sebuah perselisihan kecil.
Dan, itu sudah cukup untuk memicu pertengkaran dan kekerasan besar-besaran pada seluruh negeri. Itu berarti,pertengkaran bukan hanya persoalan perbedaan pendapat atau tarik-menarik keinginan.
Perselisihan , Pertengkaran ataupun kekerasan adalah soal pilihan anda berdua .
Karena, pertengkaran mustahil terjadi bila anda benar-benar tak berkehendak untuk menceburkan diri kedalamnya.
Meski anda jatuh dalam sungai deras, itu tak berarti anda harus hanyut atau tenggelam tanpa daya. Anda bisa berenang-renang meninggalkan pusaran air,dan naik ke daratan.
Hanya di saat berada di tepianlah anda bisa menolong rekan anda yang berseteru untuk lolos dari kehanyutan. Ulurkan tali penyelamat berupa curahan maaf dan pengertian diri tanpa pamrih.
Dua " orang " yang bersilisih , bertengkar atau melakukan kekerasan takkan bisa menolong satu sama lain.
Posted by DJODI ISMANTO at 14.10.09 0 comments
Category Inspiration
Monday, October 12, 2009
SINGA
Posted by DJODI ISMANTO at 12.10.09 0 comments
Category Inspiration
KESOMBONGAN
Posted by DJODI ISMANTO at 12.10.09 1 comments
Category Inspiration
Saturday, October 10, 2009
Not Me , Boss . . . . .!
Ini cerita dari seorang teman yang bertahun silam pergi ke Papua New Guinea untuk urusan bisnis. Ia ditemani oleh dua orang temannya dan tinggal di sebuah rumah di pedalaman. Rumah ini dirawat oleh seorang lokal, yang tugasnya hanya dua yakni merawat rumah dan memasak.
Semuanya oke-oke saja, kecuali satu hal: mereka punya satu botol anggur yang mahal yang disimpan di ruang makan, yang setiap harinya sepertinya terus berkurang padahal mereka tidak pernah meminumnya.
Anggur ini mahal dan mereka ingin menyimpannya untuk acara spesial. Yang mereka temukan adalah setiap hari jumlahnya sedikit demi sedikit berkurang.
Mereka pun memutuskan untuk mengukur kekurangannya dengan membuat garis kecil pada botol, sehingga apabila memang berkurang lagi mereka bisa tahu dengan jelas.
Dan setelah membuat garis tersebut, mereka menemukan memang jumlah anggur dalam botol tersebut berkurang terus setiap hari, walau sedikit demi sedikit.Mereka tidak punya tertuduh lain lagi selain sang penunggu rumah lugu tersebut, sebab ketiganya memang jarang di rumah.
Suatu kali ketiganya pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan mereka merencanakan memberi pelajaran si penunggu rumah. Mereka mengambil botol anggur dan mengganti isinya dengan air seni mereka. Setelah itu mereka letakan kembali seperti biasa. Dan yang mereka temukan, setiap hari jumlah air seni ini pun berkurang seperti halnya anggur.
Suatu hari mereka tidak tega lagi membayangkan bahwa si penunggu rumah yang baik hati ini sampai meneguk air seni mereka. Mereka memutuskan untuk memanggil si penunggu rumah dan menanyakan perihal anggur.
Dan dengan gaya yang tidak menuduh langsung, mereka mengatakan bahwa mereka perhatikan persediaan anggur mereka di satu-satunya botol di rumah itu selalu menipis, dan pasti ada seorang di rumah ini yang meminumnya!
Serta merta si penunggu rumah polos ini menyahut : "Not me, Boss !
Selama ini saya hanya selalu pakai untuk keperluan memasak untuk para Boss , agar masakan Boss jadi lebih nikmat . . . !"
Moral kisah :
Kalau bisa bertanya, kenapa berasumsi?
Kalau bisa sederhana, kenapa dibuat rumit?
Kadang kita justru mendapatkan akibat dari perbuatan kita sendiri, yang sebenarnya tidak perlu.
Adakah kisah ini terjadi pada kehidupan anda ?
Pada perusahaan anda ?
Atau bahkan pada Boss anda ?
Wallahu alam . . . .
Djodi Ismanto
www.djodiismanto.blogspot.com
Posted by DJODI ISMANTO at 10.10.09 0 comments
Category Inspiration
Friday, October 9, 2009
Thursday, October 8, 2009
SOCRATES
Posted by DJODI ISMANTO at 8.10.09 0 comments
Category Inspiration
APES. . . . . .!
Posted by DJODI ISMANTO at 8.10.09 0 comments
Category Inspiration
Wednesday, October 7, 2009
Kaya adalah . . . . . . . . . .
Dalam hati dia merenung "sungguh beruntung sekali, di luar dugaan bisa mendapatkan daging besar ini, saya harus menikmati dengan sepuasnya ".
Sambil berjalan ia berpikir, dan tanpa disadari tiba di sebuah sungai, jika sudah melewati jembatan kecil berarti tempat tinggalnya sudah dekat, berpikir sampai di situ ia lantas menggigit lebih erat lagi daging itu, dan berjalan di atas jembatan penyeberangan.
Ia berjalan dengan sangat hati-hati, ketika sampai di tengah jembatan, tanpa sengaja ia memandang ke sungai, dan begitu melihat ke sungai bukan main kagetnya, ia melihat ada seekor anjing di sungai itu, menggondol sepotong daging yang besar dan sedang menatapnya.
Dalam hati ia mulai berpikir "wah, daging yang digondolnya itu tampaknya lebih besar dibanding daging saya ini! Jika saya sedikit lebih galak terhadapnya, siapa tahu mungkin ia akan melepaskan daging itu dan lari!"
Makin dipikir ia semakin gembira, lalu mulai galak terhadap anjing di sungai itu. Namun, anehnya, anjing itu sepertinya tidak takut sedikit pun terhadapnya. Ia memelototkan mata, dan anjing itu juga memelototkan matanya; ia berbalik, anjing itu juga berbalik, ia menghentakkan kaki, anjing itu juga ikut menghentakkan kakinya.
Akhirnya, ia benar-benar marah, dalam hati berpikir "lebih baik aku menggigitnya, ia pasti akan lari, dengan begitu aku bisa mendapatkan daging itu," lalu, ia membuka moncongnya dan menggonggong dengan keras "Auh. auh.auh..."
Begitu ia membuka moncongnya, daging dalam gigitannya lalu tiba-tiba terjatuh ke sungai, menghancurkan tubuh anjing yang berada di sungai itu, dan dalam sekejap tenggelam di dalam air lenyap tak berbekas.
Percikan air yang dalam menghancurkan semua mimpi si anjing yang rakus ini, dan ia baru menyadari bahwa ternyata anjing itu adalah bayangan dirinya dalam air. Lalu dengan sedih ia menangis "kalau tahu begini aku tidak akan sedemikian rakus, namun kini, saya harus menahan lapar lagi, ke mana aku harus mencari makan?"
Renungan :
Banyak orang ingin bisa hidup dengan lebih baik, harus mendapatkan lebih banyak, maka disadari atau tidak dapat mencelakakan kepentingan orang lain, tidak puas dengan apa yang sudah diperolehnya.
Bahkan ada yang tak segan-segan merampas barang milik orang lain. Anjing yang rakus ini demi untuk mendapatkan sepotong daging lebih banyak, malah kehilangan makanan lezatnya, lantas apa yang hilang pada manusia yang rakus?
Persaudaraan, persahabatan, hati nurani atau ketenangan hati?
Ya, ini semua baru merupakan harta benda yang paling berharga dalam kehidupan !
Hargailah semua yang kita miliki, tidak memaksakan sesuatu yang tidak bisa diperoleh, jangan karena rakus lantas malah kehilangan sesuatu yang sudah ada.
"Kalau memang milik kita, pasti akan kita miliki, kalau bukan jangan memaksakan kehendak",
Posted by DJODI ISMANTO at 7.10.09 0 comments
Category Inspiration
Serigala Berbulu Ulama
Seekor merpati berkata pada yang lain, "Mari terbang, orang itu bisa membunuh kita."
Pasangannya menyahut, "Dia bukan pemburu. Dia seorang ulama, tidak akan membahayakan kita."
Sang ulama melihat keberadaannya dan seketika memukulkan tongkatnya ke merpati betina, lantas ia sembelih agar dagingnya menjadi halal.
Merasa dizalimi, pasangannya mengadu kepada Nabi Sulaiman.
Ulama itu pun dipanggil ke istana.
"Kejahatan mana yang saya lakukan?" sanggahnya.
"Bukannya daging merpati itu halal," lanjutnya.
Merpati jantan menimpal,
"Saya tahu bahwa hal itu halal bagimu.
Tetapi, jika datang untuk berburu, engkau semestinya mengenakan pakaian seorang pemburu.
Engkau curang dan datang sebagai ulama."
----
Seorang ulama atau intelektual , seperti Abdi dan aparat negara , Hakim dan Pengacara , anggota DPRD bahkan Pimpinan perusahaan , memang telanjur dinisbatkan sebagai sosok pelindung kemaslahatan umum.
Nalarnya memberi lentera di kegelapan; nuraninya memberi oasis di tengah-tengah krisis keyakinan.
Tetapi, dalam realitas hari ini, banyak orang berpakaian ulama/ para intelektual seperti diatas tapi dengan peran yang telah ditanggalkan.
Begitukah ??
Djodi Ismanto
http://www.djodiismanto.blogspot.com/
Posted by DJODI ISMANTO at 7.10.09 0 comments
Category Inspiration
Saturday, October 3, 2009
Mark Zuckerberg , Milyarder pencipta Facebook
Posted by DJODI ISMANTO at 3.10.09 0 comments
Category Inspiration
Friday, October 2, 2009
Baiklah . . . . . .Baiklah
Seorang gadis di kampung nelayan hamil di luar nikah,
Setelah berkali-kali dipukuli, akhirnya ia mengaku bahwa bapak dari anak yang dikandungnya adalah Guru Zen yang merenung sepanjang hari di dalam kuil di luar desa.
Orangtua si gadis bersama banyak penduduk desa beramai-ramai menuju kuil.
Dengan kasar mereka menyerbu Guru yang sedang berdoa.
Mereka menghajarnya karena kemunafikannya dan menuntut bahwa ia sebagai bapak anak itu wajib menanggung biaya untuk membesarkannya.
Jawaban Guru itu hanyalah, 'Baiklah, baiklah.'
Setelah orang banyak pergi meninggalkannya, ia memungut bayi itu dari lantai.
Ia minta supaya seorang ibu dari desa memberi anak itu makan dan pakaian serta merawatnya atas tanggungannya.
Guru itu jatuh namanya.
Tidak ada lagi orang yang datang untuk meminta wejangannya.
Ketika peristiwa itu sudah berlalu satu tahun lamanya, gadis yang melahirkan anak itu tidak kuat menyimpan rahasianya lebih lama lagi.
Akhirnya ia mengaku, bahwa iatelah berdusta.
Ayah anak itu sebetulnya adalah pemuda di sebelah rumahnya.
Orangtua si gadis dan para penduduk kampung amat menyesal.
Mereka bersembah sujud di kaki Guru untuk mohon maaf dan meminta kembali anak tadi.
Guru mengembalikannya dan yang dikatakannya hanyalah: 'Baiklah. Baiklah!'
Orang yang sungguh-sungguh sadar!
Kehilangan nama?
Tidak banyak berbeda dengan kehilangan kontrak yang mau ditandatangani dalam mimpi.
Posted by DJODI ISMANTO at 2.10.09 0 comments
Category Inspiration
Thursday, October 1, 2009
Lakukan Lebih Banyak
Posted by DJODI ISMANTO at 1.10.09 0 comments
Category Inspiration