Saat ini, ilmu bisnis berkembang sangat pesat. Kita mengenal istilah-istilah yang pada beberapa dekade lalu belum pernah terdengar. Katakanlah istilah seperti Management By Olympic System (MBOS), Sig Sigma, Balance Score Card , Blue Ocean Strategy dan sebagainya.
Pertanyaannya, apakah semuanya ini perlu?
Jika Anda seorang praktisi / pemula bisnis, maka jawabannya adalah tidak !
Buat apa mendalami ilmu yang namanya keren, yang untuk mengertinya saja perlu waktu berbulan-bulan.
Lalu, kapan prakteknya?
Kapan jualannya?
Saingan sudah lari jauh disaat kita masih belajar.
Sebaiknya …
Carilah ilmu yang gampang dicerna, sehingga mudah diterapkan.
Semakin sederhananya sebuah ilmu, semakin mudah ia bisa di monitor dan di evaluasi…
Less is Beautiful.
Contoh-contoh ilmu bisnis yang sederhana itu antara lain:
1. Nama pelanggan yang order harus dicatat, supaya dapat dihubungi kembali …
2. Fokus semua tindakan perusahaan ke tujuan perusahaan, yakni Bottom Line.
3. Terapkan POAC.
4. Show me the money!
5. Jangan malu dan merasa diri terlalu tinggi (jabatannya) untuk menjual. Bill Gates masih menjual untuk perusahaannya.
6. … silahkan ditambahkan sendiri …
Apakah ilmu keren tidak boleh?
Tentu saja boleh!
Pada suatu saat, jika perusahaan Anda telah besar, dan terlebih team anda mampu menyerap ilmu yang lebih rumit, boleh saja diterapkan.
But, anyway, saya pikir bahwa less is more ! simple is beatiful !
Source : Johny Rusly
No comments:
Post a Comment