Beberapa puluh tahun yang lalu, bila seseorang berhutang uang, ia dapat dijebloskan ke dalam penjara. Ada seorang pedagang yang mengalami nasib sial, karena mempunyai banyak hutang kepada peminjam uang.
Peminjam uang yang sudah tua dan berparas jelek itu ternyata menyukai anak gadis si pedagang yang berwajah cantik. Ia mengajukan tawaran kepada si pedagang bahwa ia akan menghapus hutang si pedagang itu kalau ia memberikan anak gadisnya.
Si pedagang dan anak gadisnya merasa ngeri atas tawaran tersebut. Sementara itu si peminjam uang yang licik itu mengatur strategi agar mereka membiarkan keadilan memutuskan penyelesaian atas persoalan itu.
Ia mengatakan kepada mereka berdua bahwa ia akan menaruh dua butir kerikil ke dalam tas yang kosong, satu berwarna hitam dan satunya putih. Si gadis harus memilih satu diantaranya. Jika ia memilih kerikil hitam, maka ia harus menjadi istrinya dan hutang ayahnyapun akan dihapuskan.
Jika ia menolak mengambil kerikil itu, ayahnya akan dijebloskan ke penjara, hingga ia akan mati kelaparan karena tidak ada orang yang akan memperhatikan dia.
Akhirnya dengan penuh keraguan, si pedagang setuju. Mereka berjalan menuju taman milik si pedagang. Tiba-tiba si peminjam uang berhenti dan membungkukkan badannya memungut dua butir kerikil.
Ketika ia melakukan hal itu si gadis mengamati gerak-geriknya dengan seksama bercampur takut. Ia melihat bahwa si peminjam uang itu mengambil dua butir kerikil yang berwarna hitam, dan memasukkannya ke dalam tas. Kemudian si peminjam itu meminta si gadis untuk memilih kerikil yang ada di dalam tas.
Jika anda mengalami situasi seperti si gadis itu, apa yang dapat anda lakukan?
Jika anda mempunyai jalan keluar untuk gadis itu, apa yang akan anda nasehatkan?
- Gadis itu sebaiknya menolak mengambil kerikil?
- Gadis itu harus memberitahu bahwa di dalam tas ada dua buah kerikil hitam dan mengatakan kepada orang-orang bahwa si peminjam uang adalah seorang penipu.?
-Gadis itu sebaiknya mengambil sebuah kerikil yang berwarna hitam dan mengorbankan dirinya demi menyelamatkan ayahnya?
?
?
?
Gadis tersebut di atas ternyata memasukkan tangannya ke dalam tas dan mengambil sebutir kerikil. Tetapi tanpa melihat pada kerikil yang diambilnya, ia meraba-raba dengan gemetar sehingga kerikil itu jatuh di antara kerikil-kerikil yang lain di atas tanah. Kerikil yang jatuh sudah tidak jelas bantuk dan warnanya.
"O, betapa memalukan aku ini," katanya.
"Tidak apa-apa. " kata si peminjam uang.
" Nah sekarang jika anda melihat di dalam tas, maka anda dapat mengatakan kerikil mana yang telah saya jatuhkan. Sebab dengan mengetahui warna kerikil yang ada di dalam tas maka engkau akan tahu kerikil mana yang telah saya pilih." jawab si gadis.
Karena yang tertinggal di dalam tas adalah kerikil hitam, maka dapat dipastikan bahwa gadis itu telah memilih " kerikil putih ' .
Tentu saja sipeminjam uang tidak akan mau membongkar ketidakjujurannya.
Maka dengan demikian seluruh hutang si pedagang dihapuskan dan gadis itu tidak jadi dinikahinya.
" Serapih - rapihnya kezaliman yang dipersiapkan , masih kalah hebat oleh sebuah kecerdikan "
Djodi
No comments:
Post a Comment