Myspace Backgrounds

Friday, August 1, 2008

Garis perbedaan



Semua perbedaan dibatasi oleh garis tipis yang memisahkannya.
Hanya yang mampu melihat garis tipis itu dengan jelas, yang mampu bersikap bijak. Sayangnya kebanyakan pribadi, tidak cukup jelas melihat garis itu.

Semua garis pembeda, selalu tipis. Bukankah perbedaan antara satu bangsa dengan bangsa lain hanyalah setebal garis perbatasan yang melingkari keduanya.

Garis pembeda yang ditetapkan oleh manusia, selalu berubah sesuai dengan kepentingan yang mendominasinya.

Kita telah menyaksikan bahwa banyak garis yang ditetapkan di masa lalu, kemudian dihapuskan masa kini.

Garis tembok Berlin telah diratakan.
Garis apartheid telah dihapuskan.
Garis aurat ramai akan dihapuskan di Indonesia, dan telah lama tiada di kafilah barat. Konon katanya garis agama, akan dihapuskan oleh kaum liberalis-pluralis?

Kita juga menyaksikan telah banyak dibuat garis baru.

Tembok pemisah di Palestina.
Garis HAM didewakan.
Garis demokrasi dijadikan model wajib.
Garis teroris sedang dibentangkan.

Mungkin diruangan kedap suara dan terisolasi, garis-garis baru sedang dirancang.

Tapi ada garis yang abadi,
yaitu garis yang memisahkan benar (haq) dengan dusta (bathil).

Kebenaran hanya bersumber dari Yang Maha Benar, sementara kedustaan bisa datang dari mana pun. Yaitu bisa datang dari seorang pemikir yang kecanduan filsafat hingga gelengan dukun di lereng gunung.

Kebenaran hanya datang melalui cara-cara yang benar, terpuji, santun, tulus, ikhlas atau mulia.
Bagaimana mungkin kebenaran disampaikan dengan cara-cara dusta!
Tapi mohon untuk berhati-hati, kedustaan dapat saja menggunakan topeng atau simbol-simbol kebenaran.

Hanya orang yang rabun yang tidak dapat melihat sebuah garis dengan jelas.
Semakin rabun, semakin hablur garis batas setiap benda.
Kemudian kebutaan-lah yang menghilangkan garis itu seutuhnya dari pandangannya.

Jika semua upaya melihat dunia ini, tidak menjadikan kita lebih jelas melihat garis terang antara benar dengan dusta, maka dapat dipastikan kita sedang menuju kebutaan yang hakiki.

Tanda-tandanya adalah jika Anda rabun terhadap garis antara Pencipta dengan yang Diciptakan, atau jika garis pembeda antara nyata dan tiada semakin hilang.

Biasanya kebutaan didahului oleh keangkuhan akan perasaan superioritas dalam berfilsafat.

No comments: