Eko adalah seorang eksekutif yang belum juga mempunyai pasangan. Sebenarnya ia bukan seorang yang pemalu. Entah apa yang menyebabkan ia tak jua mendapat jodoh. Banyak kawan-kawannya yang berusaha memperkenalkannya pada gadis-gadis, namun semuanya tak berhasil. Salah satunya apa yang diceritakan berikut, yang darinya kita bisa mengetahui mengapa ia tak jua mendapatkan jodoh.
Suatu hari, Obon, teman kantornya, menemui Eko. Katanya, "Aku punya berita baik. Aku sudah menghubungkanmu dengan seorang gadis untuk malam Minggu nanti. Pokoknya semuanya sudah beres.""Siapa gadis itu?" tanya Eko ."Meity Kania , ia adalah temanku yang sudah lama tidak bertemu. Kebetulan ia pindah kerja di kesini dari Bogor," jawab Obon
"Tidak, aku tidak mau kencan buta," tolak Eko.
"Ayolah. Kau tidak akan kecewa dengan gadis ini," sahut Obon bersusah payah meyakinkan Eko. "Dia sangat cantik!"Eko tetap menolak. Namun Obon terus meyakinkan bahwa semuanya sudah diatur dan tidak mungkin gagal. Semuanya pasti akan terjadi dengan lancar.
"Lihat,bukankah aku sudah memberimu jalan keluar," kata Obon."Baiklah." Kini Eko mulai tertarik.
"Okay!" sahut Eko senang. "Malam Minggu aku akan jemput dan antar kau ketempat yang sudah direncanakan.""Tunggu dulu! Bagaimana jika ternyata dia jelek? Dan aku tidak berminat?"tukas Eko.
"Kalau begitu, sewaktu kita tiba di rumahnya, aku akan mengetuk pintu dan membiarkannya keluar. Bila menurutmu dia jelek, berpura-puralah terkena serangan asma. Cukuplah dengan berteriak Aaaarrgghh.
Lalu kau pegang tenggorokanmu seolah-olah sesak nafas. Bila dia bertanya, ada apa. Jawab saja, asmaku kambuh. Maka kencan kita batalkan. Mudah bukan?"Akhirnya Ekol menerima tawaran itu.
Malam Minggu mereka tiba di depan rumah Meity. Obon mengetuk pintu dan keluarlah gadis itu. Ekol mengamatinya dan tidak mempercayai pandangan matanya. Gadis itu cantik sekali. Betapa beruntungnya dia. Eko hampir-hampir tak tahu harus berkata apa.
Gadis itu juga mengamati Eko.
Lalu tiba-tiba gadis itu berteriak, "Aaaarrhhgg!"
Dear friends !
Memang rencana patut disiapkan untuk semua keadaan, baik yang menyenangkan maupun tidak.
Namun, bila kita tak bisa menerima orang lain apa adanya, bagaimana kita bisa berhubungan dengan orang lain.
Bahkan, bagaimana kita bisa menemukan kekasih bagi diri kita sendiri.
Gadis itu hanya cerminan dari penerimaan bersyarat dari Eko.
Suatu hari, Obon, teman kantornya, menemui Eko. Katanya, "Aku punya berita baik. Aku sudah menghubungkanmu dengan seorang gadis untuk malam Minggu nanti. Pokoknya semuanya sudah beres.""Siapa gadis itu?" tanya Eko ."Meity Kania , ia adalah temanku yang sudah lama tidak bertemu. Kebetulan ia pindah kerja di kesini dari Bogor," jawab Obon
"Tidak, aku tidak mau kencan buta," tolak Eko.
"Ayolah. Kau tidak akan kecewa dengan gadis ini," sahut Obon bersusah payah meyakinkan Eko. "Dia sangat cantik!"Eko tetap menolak. Namun Obon terus meyakinkan bahwa semuanya sudah diatur dan tidak mungkin gagal. Semuanya pasti akan terjadi dengan lancar.
"Lihat,bukankah aku sudah memberimu jalan keluar," kata Obon."Baiklah." Kini Eko mulai tertarik.
"Okay!" sahut Eko senang. "Malam Minggu aku akan jemput dan antar kau ketempat yang sudah direncanakan.""Tunggu dulu! Bagaimana jika ternyata dia jelek? Dan aku tidak berminat?"tukas Eko.
"Kalau begitu, sewaktu kita tiba di rumahnya, aku akan mengetuk pintu dan membiarkannya keluar. Bila menurutmu dia jelek, berpura-puralah terkena serangan asma. Cukuplah dengan berteriak Aaaarrgghh.
Lalu kau pegang tenggorokanmu seolah-olah sesak nafas. Bila dia bertanya, ada apa. Jawab saja, asmaku kambuh. Maka kencan kita batalkan. Mudah bukan?"Akhirnya Ekol menerima tawaran itu.
Malam Minggu mereka tiba di depan rumah Meity. Obon mengetuk pintu dan keluarlah gadis itu. Ekol mengamatinya dan tidak mempercayai pandangan matanya. Gadis itu cantik sekali. Betapa beruntungnya dia. Eko hampir-hampir tak tahu harus berkata apa.
Gadis itu juga mengamati Eko.
Lalu tiba-tiba gadis itu berteriak, "Aaaarrhhgg!"
Dear friends !
Memang rencana patut disiapkan untuk semua keadaan, baik yang menyenangkan maupun tidak.
Namun, bila kita tak bisa menerima orang lain apa adanya, bagaimana kita bisa berhubungan dengan orang lain.
Bahkan, bagaimana kita bisa menemukan kekasih bagi diri kita sendiri.
Gadis itu hanya cerminan dari penerimaan bersyarat dari Eko.
No comments:
Post a Comment