Batu setapak menuju pintu masuk di sebuah mesjid kecil sudah aus. Sudah puluhan tahun batu itu diinjak dan dilalui orang. Dalam rapat dewan jemaah,Kyai setempat setuju untuk mengganti batu itu. Namun, batu itu sangat berat,besar dan terbuat dari bahan yang mahal sekali, maklum sumbangan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila , jaman masih berkuasanya orang Cendana .
Dan, mereka tidak memiliki cukup dana untuk membeli batu pengganti. Lalu diputuskan untuk mengumpulkan dana dari setiap jemaah yang mengunjungi mushala tersebut. Meski telah sekian lama berusaha, dana yang terkumpul masih terlalu sedikit. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mencapai dana yang cukup.
Kemudian ada seorang ustad muda yang memiliki ide cemerlang, "Bagaimanakalau batu itu kita balik saja. Yang bawah menjadi bagian atas, lalu kita poles lagi. Tentu akan tampak seperti baru.
"Aha! Ide yang cemerlang! Pak Kyai sangat senang dengan usulan itu.Ternyata, persoalan ini bisa dipecahkan dengan mudah.Lalu mereka berramai-ramai mendongkel dan membalik batu setapak itu.
Betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui ternyata bagian bawah batu itu juga sudah aus, pertanda pernah menjadi bagian atas batu. Belasan tahun yang lalu kakek-kakek ( pendahulu ) mereka telah melakukan hal yang sama.
Dahulu mereka juga hanya membalik batu itu.
Renungan...! Bila kita tak mau berkorban sekarang, tak ada yang akan diberikan pada generasi mendatang.
No comments:
Post a Comment