Di sebuah balai lelang ada benda seni yang di tawarkan teramat sangat mahal, saking mahalnya, benda ini selalu diselimuti penutup beludru yang gelap dan dipasangi alarm, walaupun disimpan secara mencolok, anehnya tak pernah ada peserta auction yang memberikan bid, benda berharga ini teronggok begitu saja di lorong yang sepi...
Pemilik balai lelang tak kekurangan akal, lalu diselenggarakan sesi lelang khusus untuk produk ini, di iklankan di media secara besar2an, mendatangkan bintang tamu khusus sebagai juru lelang. Efek marketing bekerja, pengunjung penuh sesak hingga banyak yang rela berdiri, semua tak sabar menunggu lelang spektakuler ini dibuka.
Lalu sang juru lelang mulai membuka bid; 10, 20, 30, 40, 40 sampai terhitung 99 digit unlimited, sampai juru lelang kewalahan, dan untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan seluruh bidder di minta menulis harga penawarannya di secarik kertas dalam amplop tertutup.
3 jam berlalu, sessi lelangpun selesai, hari menjelang siang, satu persatu amplop dibuka, sambil menunggu rekapitulasi bidding, kain penutup produk spektakuler ini dibuka, ternyata....
KOSONG MELOMPONG, hanya sebuah benda hitam tak jelas bentuk rupanya, peserta yang sudah kadung termakan harga diri tak ambil peduli, sama seperti mayoritas pencinta karya seni abstrak dkadang juga bingung dengan makna apresiasi seni, kecuali demi harga diri, di sessi lelang kotak kosong yang hitam kelam ini juga sama, para peserta juga saling berdecak kagum; inilah benda paling spektakuler di dunia, ketidakjelasan adalah seni dan komoditas termahal, guman para peserta.
Bidder yang menuliskan angka 99 digit unlimited mulai sesumbar ke forum, saya pasti pemenangnya, tapi peserta lain berkata, lihat saja rekap yang akan di umumkan juru lelang sebentar lagi katanya.
Tetapi pengumuman lelang tak jua di mulai, apa sebab? Ternyata di balik layar, di kantor sekretariat lelang, ada sebuah amplop yang membuat semua panitia lelang terhenyak, bukan karena angka penawarannya melebihi 99 digit unlimited, tapi sebuah tulisan sebagai berikut :
Aku ingin membeli barang seni yang kalian tutupi selama ini. Andai semua orang tahu apa sebenarnya benda ini, maka benda ini tak akan menarik siapapun. Karena benda ini akan membuat pemiliknya harus berani bersikap apa adanya. Karena benda ini akan membuat pemiliknya harus melepas topeng di wajahnya , karena benda ini akan menguji daya tahan menghadapi cobaan hidup bagi pemiliknya.
Tapi aku membutuhkan benda ini, karena benda ini teramat sangat langka, seperti iklan balai lelang ini. Langka tapi tak menarik minat siapapun, andai mereka tahu benda ini apa. Aku tawar dengan harga tertinggi: hargaku senilai kata hatiku dari lubuk hati yang terdalam, hargaku seluas samudera kebenaran, hargaku senilai sejuta ketulusan dan keikhlasan hati.
Sekian
Nama penawar: Hati Nurani
Alamat: Lubuk Hati Terdalam
Kota: Pada diri dan jiwa manusia
Semoga anda bisa memaknai dan merenungkan kisah imajinasi saya ini....Semoga anda tidak perlu membeli kejujuran dengan mahal walau memang saat ini harganya sangat mahal walau untuk membelinya sangat mudah, cukup menawar dengan hati nurani anda saja.
Wassalam
Deni Danasenjaya
Blog: http://www.deni-ds.blogspot.com/
Wednesday, February 20, 2008
Di Lelang: KEJUJURAN, Penawar Tertinggi: HATI NURANI
Posted by DJODI ISMANTO at 20.2.08
Category Inspiration
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment