Myspace Backgrounds

Friday, February 29, 2008

Impian Sejati


Suatu hari, ada seorang muda yang bertemu dengan seorang tua yang bijaksana. Si anak muda bertanya,

“Pak, sebagai seorang yang sudah kenyang dengan pengalaman tentunya anda bisa menjawab semua pertanyaan saya”.
“Apa yang ingin kau ketahui anak muda ?” tanya si orang tua. “Saya ingin tahu, apa sebenarnya yang dinamakan impian sejati di dunia ini”. Jawab si anak muda.

Orang tua itu tidak menjawab pertanyaan si anak, tapi mengajaknya berjalan-jalan di tepi pantai. Sampai di suatu sisi, kemudian mereka berjalan menuju ke tengah laut. Setelah sampai agak ke tengah di tempat yang lumayan dalam, orang tua itu dengan tiba-tiba mendorong kepada si anak muda ke dalam air.

Anak muda itu meronta-2, tapi orang tua itu tidak melepaskan pegangannya. Sampai kemudian anak muda itu dengan sekuat tenaga mendorong keatas, dan bisa lepas dari cekalan orang tua tersebut.
“Hai, apa yang barusan bapak lakukan, bapak bisa membunuh saya” tegur si anak muda kepada orang bijak tersebut.

Orang tua tersebut tidak menjawab pertanyaan si anak, malah balik bertanya ,”Apa yang paling kau inginkan saat kamu berada di dalam air tadi ?”.

“Udara, yang paling saya inginkan adalah udara”. Jawab si anak muda.

“Hmmm, bagaimana kalo saya tawarkan hal yang lain sebagai pengganti udara, misalnya emas, permata, kekayaaan, atau umur panjang ?”tanya si orang tua itu lagi.
“Tidak ….. tidak …… tidak ada yang bisa menggantikan udara. Walaupun seisi dunia ini diberikan kepada saya, tidak ada yang bisa menggantikan udara ketika saya berada di dalam air” jelas si anak muda.

“Nah, kamu sudah menjawab pertanyaanmu sendiri kalau begitu.

KALAU KAMU MENGINGINKAN SESUATU SEBESAR KEINGINANMU AKAN UDARA KETIKA KAMU BERADA DI DALAM AIR, ITULAH IMPIAN SEJATI” kata si orang tua dengan bijak.

Dear friend , apakah anda saat ini mempunyai impian sejati ? Banyak orang yang mengatakan impian mereka ini, atau itu, tapi sebagian besar yang mereka sebutkan adalah keinginan belaka, bukan impian.

Keinginan sifatnya tidak mendesak. Kalo bisa dapat syukur, nggak dapat juga tidak apa-apa. Kalo bisa mobil Mercedez , kalo nggak, dapat Mtsubishi Lancer juga gak apa-2.
Ada pula orang yang mempersepsikan impian dengan harapan. Keduanya mirip namun berbeda.

Harapan lebih kepada sesuatu di masa depan yang terjadi dengan sendirinya atau atas hasil kerja orang lain. Campur tangan kita kecil sekali, atau bahkan tidak ada.

Impian tidak seperti itu. Apapun yang terjadi, mau tidak mau, dengan perjuangan sekeras apapun impian itu HARUS tercapai.

Impian terbaik seorang manusia adalah ketika dia berusia dibawah lima tahun.

“Saya mau jadi dokter, mau jadi pilot, mau jadi pengusaha, dll ……” bukankah itu yang kerap dikatakan oleh anak-anak anda ?

Sayangnya, begitu mereka menginjakkan kaki di bangku sekolah, mereka `diharamkan’ membuat kesalahan. Selain itu, mereka juga mulai diajarkan melihat realitas dunia – dari sisi yang negatif.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika, seorang remaja hingga dia berusia 20 tahun, rata-rata akan menerima 20.000 macam kata “NO”.

“Jangan nakal, jangan main air, jangan kesana,jangan malas, jangan pergi, dan ribuan kata jangan yang lain. Memang tujuannya baik karena mengajarkan kepada kita agar dapat hidup dengan baik.

Tapi karena terlampau seringnya kata “NO’ itu diterima, akan mempengaruhi pula alam bawah sadar manusia. Sehingga setiap kali kita memikirkan sesuatu yang baru, misalnya impian, yang pertama kali terlintas di benak kita adalah kata “NO”.

Banyak juga orang saat ini apabila ditanya apa impiannya, mereka menjawab tidak tahu. Sungguh malang nasib orang tersebut, karena orang yang tidak mempunyai impian sebetulnya secara mental mereka sudah `mati’. Mungkin orang-2 tersebut menganggap hidup adalah suatu nasib, sehingga sekeras apapun mereka bekerjaatau setinggi apapun impian mereka, namun apabila nasib tidak menghendaki mereka sukses, mereka tidak akan sukses.

Atau ada pula type orang yang terjebak di dalam `comfort zone’, dimana kehidupan mereka saat ini sudah nyaman, atau setidaknya berkecukupan. Mereka merasa tidak perlu membuat suatu impian yang lebih besar. Mereka mungkin akan berkata “Ah, buat apa rumah besar-besar …. Bisa ngontrak aja sudah bagus ……”.

Type ketiga, ada orang yang SENGAJA tidak mau membuat impian, karena ……. malu jika ditertawakan orang lain, dianggap norak, nggak tau diri, atau bahkan gila. Nah, sebenarnya bukan anda yang norak, tapi karena hidup kita sudah terlalu penuh dikelilingi oleh orang-orang dengan pikiran negatif, dimana mereka akan merasa `tidak suka’ jika ada seseorang yang tadinya setingkat dengan mereka, lalu mau pergi ke tingkat yang lebih tinggi.

Mereka akan berusaha dengan ejekan, sindiran dan usaha-usaha lain agar anda tetap `selevel’ dengan mereka. Kalau anda ingin membuktikan, coba besok pagi di kantor, katakan kepada rekan-2 anda , “Saya punya impian untuk jadi orang sukses. Saya akan berusaha keras mencapainya, untuk membawa saya dan keluarga saya ke tingkat yang lebih baik”.

Lalu coba lihat ….. berapa banyak yang mentertawakan anda ….. Dan coba lihat pula berapa orang yang mendukung anda. Mungkin hampir tidak ada yang mendukung anda. Masih maukah anda meraih impian tersebut ….. setelah anda ditertawakan ….?

Dear friend , saya yakin kita saat ini masih mampu menciptakan impian-2 kita, asalkan kita mau menghilangkan segala penghalang di dalam benak kita.

Cobalah untuk berpikir bebas, seperti anak berusia 5 tahun. Jangan hiraukan apa yang dikatakan orang tentang impian anda, tapi berusahalah agar impian itu tercapai.
Memang benar, kita tidak akan bisa mencapai semua impian kita. Tapi tanpa punya impian, anda tidak akan meraih apa-apa. Ciptakan impian, lakukan kerjanya, dan raih hasilnya !


Djodi Ismanto

Korupsi Bukan Cobaan...


Seorang istri yang suaminya ditahan karena korupsi, menjawabpertanyaan wartawan, "Kami sedang dalam cobaan Tuhan, tolong bantu kami dengan doa."

Saya tidak begitu yakin, tindak pidana korupsi adalah cobaan dari Tuhan. Kecuali kalau seseorang berbaik jujur, dipidana karena tindak korupsi, padahal sebenarnya tidak melakukan korupsi. Nah, itu bisa digolongkan sebagai cobaan. Artinya, tidak melakukan kesalahan apa-apa, tapi terkena bencana.

Seperti kalau kita parkir baik-baik di tempat parkir, tahu-tahu sewaktu hujan turun, pohon tumbang menimpa mobil kita. Itu bisa masuk kategori cobaan. Di sini tidak ada hubungan langsung sebab akibat antara parkir yang aman dengan pohon yang tumbang. Dalam kehidupan keseharian, hal semacam itu bisa terjadi. Kita hidup dengan baik dan benar dan menjaga kesehatan, tahu-tahu divonis terkena kanker.

Korupsi yang sering disamakan dengan penyakit kanker - perumpamaan ini hanya benar dalam hal keganasan - sebenarnya termasuk godaan.Artinya, si pelaku tergoda memasuki wilayah buruk, padahal sebenarnyabisa menghindar, dan menerima risiko karena terbongkar. Ada hubungan sebab-akibat secara langsung. Godaan yang sama, dalam kaitan sebab-akibat langsung adalah berjudi, selingkuh, ngebut.

Pelaku sudah tahu akibat dari main judi, main perempuan, bisa juga main lelaki, atau main-main dengan kendaraan berkecepatan tinggi.Pelaku tetap melakukan, apa pun alasannya, bisa dibikin-bikin, bisa karena yakin. Kalau kemudian berakhir tidak menyenangkan: kalahberjudi, selingkuh ketahuan, atau terjadi tabrakan, itu merupakan konsekuensi logis.

Kadang kita tercengang, atau berang, sedikitnya kurang senang, ketika seseorang yang kita kenal dengan baik dan terkesan baik dan benar,ternyata tak bisa menahan godaan. Rasanya, ada yang terluka dengan rasa percaya, sebagaimana menemukan ulat di buah yang sedang dikunyah, atau ada kecoa berjalan di mulut kita. Kesadaran batin kita terguncang, ada suatu gambaran indah yang terbuang, atau bahkan hilang.

Melihat kenyataan seperti ini, saya hanya bisa menasihati diri. Untukt idak melakukan korupsi secara sadar, dan juga membentengi diri tidakmembiarkan diri masuk dalam godaan kolektif secara tidak langsung tindakan koruptif. Godaan kolektif sering sangat efektif. Berjudi,selingkuh, atau ngebut menjadi atraktif kalau dilakukan bersama.

Makanya, berusahalah menahan diri. Sebisanya. Semampunya.

Barangkali menasihati diri harus sering saya ulang, agar selalu ada dalam memori. Soalnya, kadang kita berhubungan dengan rasa keadilan, dan terasa timpang. Misalnya, kehidupan para koruptor yang berada dalam penjara.

Pengalaman membuktikan bahkan dalam penjara sekalipun, para koruptor atau penyelundup, pemalsu kartu kredit, bandar judi selalu memperoleh kamar yang lebih mewah dan perlakuan yang wah. Karena banyak harta yang tersisa.

Barangkali, kalau saya boleh memberi nasihat untuk koruptor: cobalah sekarang ini seterbuka mungkin. Mengakui, menjelaskan, menelanjangi diri dengan menceritakan secara detail godaan yang meyebabkan terjerembab ke dalam korupsi. Bagaimana caranya, metodenya, siapa saja teman-temannya, berapa yang berhasil diambil. Terutama juga,berapa yang bakal dikembalikan.

Dengan begini, ia sedikit banyak menebus dosa dan memberi kemungkinanberkurangnya hal yang sama yang bisa terjadi pada orang lain.

Para penyelidik pun lebih cerdik menghadapi siasat serta liku-liku tindak korupsi.Ada saat kita terpeleset karena kebegoan kita, tapi juga selalu ada kesempatan untuk bangkit kembali, juga dijadikan pelajaran bagi orang lain.

Thursday, February 28, 2008

SARINGAN TIGA KALI


Di zaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanannya yang tinggi.

Suatu hari seorang laki-laki berjumpa dengan Socrates dan berkata, " Tahukah Anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman Anda ?"

"Tunggu sebentar," jawab Dr. Socrates. "Sebelum memberitahukan saya sesuatu,saya ingin Anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali.

"Saringan tiga kali ?"tanya laki-laki tersebut.
"Betul,"lanjut Dr. Socrates."Sebelum Anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ideyang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan Andakatakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali.

Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah Anda bahwa apa yang Anda akan katakan kepada saya adalah benar ?
"Tidak, belum tentu benar,"kata laki-laki tersebut,
"Sesungguhnya saya baru saja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepadaAnda."
"Baiklah," kata Socrates,"Jadi Anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak.

"Sekarang marikita coba saringan kedua yaitu : KEBAIKAN.
Apakah yang akan Anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik ?
"Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk,"jawab laki-laki itu.
"Jadi, "lanjut Socrates, "Ada ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang burukmengenai dia, tetapi Anda tidak yakin kalau itu benar.

"Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu : KEGUNAAN.
Apakah apa yang Anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya ?"
"Tidak, sungguh tidak," jawab laki-laki tersebut.

"Kalau begitu," simpul Dr. Socrates, "Jika apa yang Anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya ?"

Renungan :
Sebuah panah yang telah melesat dari busurnya dan bisa membunuh seseorang yang tak bersalah,

Dan kata-kata yang telah diucapkan yang bisa menyakiti hati seseorang,
Keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali. Jadi sebelum berbicara tentang seseorang, gunakanlah Saringan Tiga Kali.

PASIR DAN PAHATAN BATU


Suatu ketika, ada sepasang pengembara yang sedang melakukan perjalanan.Mereka, kini tengah melintasi padang pasir yang sangat luas. Sepanjang mata memandang, hanya ada horison pasir yang terbentang.

Tapak-tapak kaki yang ada di belakang mereka, membentuk jejak-jejak yang tak putus. Susunannya meliuk-liuk, tampak seperti kurva garis, yang berujung disetiap langkah yang mereka lalui. Sesekali debu-debu pasir menerpa tubuh,dan membuat mereka berjalan merunduk, agar terhindar dari badai kecil itu.

Tiba-tiba, ada sebuah badai besar yang datang. Hembusannya sangat kuat,membuat tubuh mereka bergoyang, dan limbung. Terpaan yang begitu kuat segera membuat ujung-ujung pakaian mereka berkibar-kibar, mengelepak, dan mendorong tubuh mereka ke arah belakang. Untunglah, mereka saling berpegangan, dan dapat bertahan dari badai itu.

Namun, ada musibah lain yang menimpa mereka. Bekal minum mereka terbuka, dan terbawa angin yang kuat tadi. "Ah... kita akan mati kehausan disini, "ujar seorang pengembara. Lelah bertahan seusai badai, keduanya duduk tercenung,menyesalkan hilangnya bekal minum mereka.
Seseorang dari mereka, tampak menulis sesuatu di atas pasir dengan ujung jarinya. "Kami sedih. Kami kehilangan bekal minuman kami di tempat ini." Pengembara yang lain tampak bingung, namun tetap membereskan perlengkapannya.

Badai sudah benar-benar usai, dan keduanya pun melanjutkan perjalanan.Setelah lama menyusuri padang, mereka melihat sebuah oasis di kejauhan."Kita selamat, seru seorang pengembara, "lihat, ada air disana." Mereka setengah berlari ke arah air itu. Untunglah, itu bukan fatamorgana.

Tampaklah sebuah kolam kecil dengan air yang cukup banyak. Keduanya pun segera minum sepuas-puasnya, dan mengambil sisanya untuk bekal perjalanan.Sambil beristirahat, pengembara yang sama mulai menulis sesuatu. Pisau yang digenggamnya digunakan untuk memahat di atas sebuah batu.

"Kami bahagia.Kami dapat melanjutkan perjalanan karena menemukan tempat ini."

Merasa bingung dengan tingkah sahabatnya, pengembara yang lain mulai bertanya. "Mengapa kini engkau menulis di atas batu, sementara tadi engkau menulis di atas pasir saat kita kehilangan bekal minum?" Tersenyum mendengar pertanyaan itu, sang sahabat mulai menjawab.

"Saat kita mendapat kesusahan,tulislah semua itu dalam pasir. Biarkan angin keikhlasan akan membawanya jauh dari ingatan. Biarkan catatan itu akan hilang bersama menyebarnya pasir ketulusan. Biarkan semuanya lenyap dan pupus.""Namun, ingatlah, saat kita mendapat kebahagiaan, pahatlah kemuliaan itu dalam batu, agar tetap terkenang dan membuat kita bahagia.

Torehlah kenangan kesenangan itu dalam kerasnya batu, agar tak ada sesuatu yang dapat menghapusnya. Biarkan catatan kebahagiaan itu tetap ada. Biarkan semuanya tersimpan.

"Keduanya kembali tersenyum. Bekal minuman telah cukup, dan mereka pun kembali meneruskan perjalanan mereka.

Teman, ada kalanya memang, kita menemui kesedihan dan kebahagiaan. Adakalanya, keduanya hadir berselang-seling, saling berganti mewarnai panjangnya jalan hidup ini. Keduanya memberikan memori yang kerap membuat kita terkenang.Namun, adakah kita mau bersikap seperti pengembara tadi?

Maukah kita menjadi seorang yang pemaaf, yang mampu untuk menuliskan setiap kesedihan dalam pasir, agar angin keikhlasan mampu membawanya pergi?

Maukah kita menjadi seorang yang tegar, yang mampu melepaskan setiap kesusahan bersama terbangnya angin ketulusan?

Dan teman, cobalah pula untuk selalu mengingat setiap kebaikan dan kebahagiaan yang kita miliki.
Simpanlah semua itu dalam kekokohan hati kita, agar tak ada apapun yang mampu menghapusnya.
Torehlah semua kenangan kebahagiaan itu, agar tidak ada angin kesedihan yang mampu melenyapkannya.

Saya yakin, angin kebahagiaan dan keikhlasan, akan mampu menggantikan tulisan kesedihan kita di atas pasir kesusahan.
Sementara, pahatan kebahagiaan kita, akan selalu terkenang dan membuat kita optimis dalam menjalani panjangnya hidup ini.

Wednesday, February 27, 2008

Menggapai Kebahagiaan


Nun Jauh di sana, bertahun-tahun yang silam, di sebuah desa kecil di Tanah Pasundan , terlihatlah seorang pemuda sedang duduk termenung dekat sebuah taman, raut wajahnya penuh dengan ketidakbahagiaan, penuh kesal, dan mulutnya tak berhenti-henti mengeluarkan suara-suara keputusasaan.

Tak jauh dari tempat pemuda tadi, terlihat seorang kakek yang lanjut usia, sedang mendatangi pemuda tadi, melihat wajah pemuda yang begitu acuh akan kehadirannya, bertanya lah dia:

"Apa yang sedang kamu pikirkan wahai pemuda, kenapa aku melihat wajah mu penuh dengan kekesalan?"
"Dimanakah aku harus mencari kebahagiaan, kenapa aku tidak dapat menemukannya?" Jawab pemuda tadi tanpa menoleh ke sang kakek yang lanjut usia
"Oh...kalo kamu ingin mendapatkan kebahagiaan, tangkaplah capung yang berterbangan di taman disamping mu itu, dan bawalah kepada ku, maka akan aku beri jawaban mengenai kebahagiaan setelah itu" sahut kakek tersebut

Dengan wajah malas, dan langkah gontai, diikuti permintaan kakek tersebut, pergilah pemuda tadi ke taman tersebut, dan mulailah dia menangkap capung yang diminta sang kakek, namun sudah sekian lama mencari capung tersebut, tidak satupun capung yang dia dapatkan . Dia pun mulai berusaha dengan keras, berlari kesana kemari, tanpa tentu arah, di tabraknya rumput-rumput yang menghalanginya, dengan nafas yang terengah-engah, dia terus menangkap tanpa memperdulikan apapun yang ada didepannya, namun tetap saja tidak ada capung didapatnya.

Sang kakek yang memperhatikannya dari jauh, langsung mendekatinya, dengan tersenyum dia pun berkata :
"Begitukah engkau ingin mendapatkan kebahagiaan? dengan berlari tanpa tentu arah, menabrak apapun yang ada didepanmu, merusak rumput-rumput dan membuat capung-capung itu menjauhi mu? "

"Anak muda, mencari kebahagiaan sama dengan menangkap capung, semakin engkau ingin meraihnya, semakin dia menjauhi mu, ingat kebahagiaan itu bukan benda yang berwujud, dan bukan untuk dimiliki, kebahagiaan hanya bisa dirasa oleh hati" lanjut sang kakek

Sang kakek pun mendekati taman dan tanpa susah payah ditangkap sebuah capung dari taman tersebut
"Untuk mendapatkan kebahagiaan, harus menggunakan hati.
Dengan hati yang bersih, maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.

Selama hati mu penuh dengan ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan, sesungguhnya kebahagiaan itu sendiri dengan sendirinya akan menjauh dari dirimu, mengertikan engkau anak muda" kata kakek tersebut sambil tersenyum kepada pemuda tadi

"Terima kasih kek, aku telah mengerti" sahut pemuda tadi dengan wajah yang riang.

~Kebahagiaan bukanlah target yang harus kita capai, namun kebahagiaan adalah buah dari perbuatan baik kita. Dengan hati yang tulus dan menghargai semua proses hidup yang kita lalui dengan suka cita, niscaya kebahagiaan sudah adalah dalam diri kita.

Namun seperti menangkap capung, semakin kita berlari tanpa arah, dengan ambisi untuk mendapatkan kebahagiaan, maka kebahagiaan akan menjauh dari kita. Jangan hanya bisa mengeluh, namun hargailah waktu kita sekarang ini, karena kebahagiaan akan menjadi milik orang yang menghargai hidup ~


Djodi Ismanto

Monday, February 25, 2008

Menebus Dosa Tiga Kali Lipat


Ada sebuah legenda di Punjab, India mengenai seorang pencuri yang mencuri dua ratus butir bawang. Tetapi, dia ketahuan, tertangkap dan diadili.

Hakim memutuskan hukumannya adalah membayar 10 keping emas. Pencuri tersebut memprotes bahwa hukumannya terlalu tinggi. Hakim kemudian menawarkan dua pilihan: dicambuk dua puluh kali atau makan dua ratus bawang.

Pencuri itu memilih untuk makan 200 bawang. Ketika dia makan 25 butir bawang, matanya mulai dipenuhi air dan perutnya terasa terbakar. Karena masih ada 175 butir lagi bawang yang harus dimakan dan dia tahu bahwa dia tak akan mampu menyelesaikannya, dia memohon-mohon agar diberi hukuman yang lain, yaitu dicambuk 20 kali.
Hakim setuju. Tetapi ketika punggungnya baru dicambung 10 kali, dia berteriak-teriak minta dihentikan hukumannya. Dia tidak mampu menahan rasa sakit akibat cambukan itu. Keinginan pencuri itu dikabulkan, tetapi dia tetap harus membayar denda 10 keping emas.

“Jika kamu menerima denda itu sejak awal, kamu tak perlu makan bawang dan menderita karena cambuk,” kata hakim.
“Tetapi kamu memilih jalan yang lebih sulit.

Dan kamu tak mengerti bahwa jika kamu melakukan kesalahan, lebih baik buatmu untuk cepat-cepat menebusnya dan segera melupakan hal itu.”

Customer Satisfaction


Seorang bijak berkata, bahwa manusia memiliki satu sayap, sehingga untuk bisa terbang diperlukan sayap yang satu lagi. Gimana memperoleh sayap yang satu lagi ?
Caranya adalah dengan memberikan pelayanan kepada orang lain.
Pelayanan ?
Tentunya bukannya berarti melayani dalam arti negatif, seperti halnya melayani hanya ketika dibayar dengan sejumlah uang - umumnya pelayanan di negeri ini seperti itu -.

Tapi melayani dengan standar yang sama kepada setiap, bagaimanapun sikapnya kepada kita. Tidak ringan, tapi itulah syarat menjadi manusia proaktif, bring his on weather, tidak terpengaruhi cuaca yang dibawa temannya atau cuaca yang disajikan alam ini.

Salah satu hal yang selalu muncul dalam hukum pelayanan adalah ketidakpastian sikap dari objek yang kita layani, di lain pihak kita harus melayani dengan cara yang sama.
Kepada customer kita yang ngotot, marah-marah dan menjengkelkan; tidak disebut melayani jika kita tidak memberikan senyum manis kita, sikap bersahabat jika dan uluran tangan kita, seperti yang kita berikan kepada pelanggan yang memuja kita.

Dan hal ini, akan memberi nutrisi untuk pikiran kita , bahwa dalam hidup ini selalu ada yang baik, yang tidak akan terlihat baik jika tidak ada yang buruk; selalu ada yang cantik, yang tidak akan terlihat cantik jika tidak ada yang kurang cantik; selalu ada yang pura-pura powerful , yang tidak akan pura-pura powerful jika tidak ada yang powerful, etc.

Melatih pikiran tentang dua situasi ini, akan menumbuhkan kedewasaan berpikir yang luar biasa.
Nah, bukan hanya service, service, dan service kepada sesesama manusia, hewan, tumbuhan dan alam ini yang patut kita lakukan.

Tapi juga service, service dan service kepada pikiran kita, sebagaimana yang dilakukan orang-orang besar, seperti Nabi Muhammad SAW , Mahatma Gandhi, dan Bunda Teresa dll.

Mereka sukses, karena pelukan mereka sangat erat kepada ketidakpastian dan sisi gelap kehidupan ini.

Djodi Ismanto
eks Auto 2000 Custoner Care

GARIS


Seorang guru membuat garis sepanjang sepuluh sentimeter diatas papan tulis, "Anak anak, coba perkecil garis ini."

Asep maju kedepan, ia menghapus dua senti sari garis itu.
Tadinya sepuluh senti, sekarangmen jadi delapan senti.

Pak Guru mempersilakan Dadang. Ia pun melakukan hal yang sama, sekarang garisnya tinggal enam senti.

Agum dan Moni pun maju kedepan, sekarang garis itu tinggal dua senti.
Terakhir, Si Bijak maju kedepan, ia membuat garis yang lebih panjang,sejajar dengan garis yang pertama yang tinggal dua sentimeter.

Pak Guru menepuk bahunya,
"Kau memang Bijak.
Untuk membuat garis itu menjadi kecil, tidak perlu menghapusnya, cukup membuat garis yang lebih besar dan garis pertama menjadi kecil dengan sendirinya."

Yang dapat saya tangkap dari sana adalah agar kita menjadi lebih baik dengan tanpa menjelek jelekkan orang lain ( sesuatu ).
Lihat lah sesuatu dengan sisi positif.

Anda sendiri menemukan apa ?

Saturday, February 23, 2008

Keadilan


Seorang putera Raja yang baru berumur 7 tahun mengadu kepada Penasehat Kerajaan khusus untuk putra-putri Raja.

"Saya merasa diperlakukan tidak adil," katanya."Siapa yang memperlakukanmu tidak adil, anakku?" kata Sang Penasehat menanggapi putera Raja itu.

"Raja!" jawabnya singkat.
"Apa yang engkau rasakan sebagai ketidak-adilan?" kata Sang Penasehat.
"Raja selalu membeda-bedakan pemberiannya kepadaku dan adikku!" kata putera Raja itu masih dengan emosi.
"Jadi, menurutmu?" lanjut Sang Penasehat.
"Supaya adil, Raja harus memberikan barang yang sama kepada kami berdua!" katanya, "Kemarin Raja menghadiahi adikku kuda putih sedangkan aku kuda cokelat biasa! "

Sang Penasehat tersenyum saja mendengar "protes" putera Raja yang masih belia itu. Namun demikian dengan bijak ia menanggapi, "Baik, nanti Paman akan membicarakannya dengan Baginda, anakku," kata Sang Penasehat.

Singkat cerita, Raja kemudian mengikuti nasehat yang diberikan Penasehat Khusus putera-puteri Raja itu dengan selalu memberikan barang yang sama untuk kedua puteranya. Setelah sekian lama berlangsung, putera Raja itu kembali datang menemui Sang Penasehat dan berkata, "Ini tidak adil!" katanya.
"Apalagi anakku?" kata Sang Penasehat.
"Saya dihadiahi celana yang ukurannya sama dengan adikku! Bagaimana aku bisa memakainya?!" katanya emosi, sementara Sang Penasehat tersenyum tenang.

"Jadi anakku, menurutmu keadilan itu apa sekarang?"
"Raja harus memberikan ukuran celana yang sesuai dengan ukuran masing-masing!" katanya ketus.
"Jadi, itu keadilan?"
"Iya!" jawab putera Raja itu.

Sambil memeluk anak itu, Sang Penasehat itu berkata, "Anakku, sejauh kamu masih mencari dan mempertanyakan soal keadilan, maka kamu tidak akan pernah menemukannya.

Keadilan itu bukan dikejar atau diberikan, keadilan akan ada kalau semua orang bersama-sama menciptakannya.
Keadilan tidak datang kalau engkau hanya melihat kepentingan diri sendiri,
Keadilan akan hadir hanya kalau semua orang membuka hatinya untuk memikirkan orang lain juga."

Harta Dalam Gunung yang Menghilang


Inilah kisah yang diceritakan oleh seorang guru kepada murid-muridnya untuk menunjukkan kerugian yang dapat diakibatkan oleh keterikatan akan satu hal yang sepele, dalam diri orang-orang yang telah kaya dalam rahmat hidup batin:

Pada suatu ketika seorang desa berjalan melewati sebuah gua di pegunungan, persis pada waktu gua itu menampakkan salah satu dari keajaiban-keajaiban yang jarang tampak, kepada semua orang yang ingin memperkaya diri mereka dengan harta yang ada didalamnya. Ia masuk ke dalamnya dan melihat gunung emas dan batu-batu berharga.

Dengan tergesa-gesa ia memasukkannya kedalam kantung yang ada di punggung keledainya, karena ia tahu dari legenda bahwa gua itu hanya terbuka dalam jangka waktu yang sangat terbatas. Maka harta itu harus diambil dengan tergesa-gesa.

Keledai itu penuh muatan dan ia kembali dengan kegembiraan besar karena nasibnya yang begitu baik. Ketika itu ia ingat bahwa tongkatnya ketinggalan di gua. Ia kembali dan cepat masuk ke dalam gua. Tibalah waktu bagi gua untuk menghilang dan dengan demikian orang itu hilang bersama gua itu tanpa pernah muncul lagi.

Sesudah menunggunya satu atau dua tahun, orang-orang desa menjual harta yang mereka temukan diatas keledai dan memperoleh keberuntungan dari nasib baik orang yang malang itu.

Kalau burung pipit membuat sarangnya di hutan.
Sarang itu menempati sebuah ranting.
Kalau rusa memuaskan dahaganya di sunga
Ia minum tidak lebih daripada yang dapat ditampung oleh perutnya.
Kita mengumpulkan barang karena hati kita kosong.

Kisah Doa Seorang Bayi


Dikisahkan suatu malam minggu, ada seorang cewek yang menanti sang pacar, kekasih gelapnya. Si lelaki sedang mabuk cinta setengah mati. Ia sudah beristri dan beranak dua, tinggal di bumi. Si cewek sudah hamil dan ingin meneruskan buah hatinya. Lain halnya dengan si cowok, ia malu dan ketakutan setengah mati. Ia paksakan ceweknya untuk menggugurkan kandungannya.

Bayinya dibuang di tempat sampah, sudah meninggal. Hati si bayi hancur, ia dicampakkan, dibuang begitu saja. Roh bayi menangis dan tangisannya yang melengking itu sampailah ke telinga Tuhan. Tuhan tidak sampai hati mendegar teriak tangis pilu penuh derita itu. IA menggendong bayi yang MALANG itu dan dibawanya ke kamar Tuhan. IA rawat bayi malang itu penuh kasih sayang. Setelah bayi itu besar, ia diberi nama BAYI [yang artinya: God's creation] oleh Tuhan.

Suatu hari, ia meminta satu hal kepada Tuhan. "Tuhan yang Maha Mulia, bolehkah aku meminta satu permintaan kepadaMU?" "Apa itu anakKU?" "Tuhan, setelah lama aku tinggal di Sorga bersamaMU, aku merasa kasihan dengan banyak bayi-bayi yang senasib seperti aku di bumi. Mereka dibuang, dibunuh, tanpa belas kasihan di sana. Aku mendengar teriak mereka minta tolong. Tapi lelaki kejam itu tetap egois memaksakan para ibu dari bayi itu untuk menggugurkan kandungannya. Pembunuhan ini tidak adil Tuhanku, ini harus dihentikan.." pinta sang Bayi. "Lalu apa yang aku harus perbuat untukMu, anakKU?"
"Izinkanlah aku memohon agar setiap lelaki yang menghamili wanita, diluar nikah, agar jantungnya engkau hentikan denyutnya..Buatlah ia mati, agar ia tidak memaksakan pengguguran, sehingga semua bayi lahir selamat. Itu saja, Tuhan..!" pinta si bayi. "Oh itu toh, mudah sekali, anakku! Aku akan beri lelaki itu penyakit stroke..begitu ia menghamili wanita yang bukan istrinya.." janji Tuhan kepada si bayi. Si bayi senang.

Dan betul, satu demi satu lelaki hidung belang mati karena stroke begitu menghamili pacar gelapnya. Banyak lelaki mati mendadak, persis seperti janji Tuhan pada sang bayi. Akhirnya di Jakarta, banyak single parent dan anak-anak yang hidup sendiri. Anak yatim dimana-mana, tanpa ayah.

Gemparlah bumi, setiap ada lelaki selingkuh, tiba-tiba mati mendadak. Ada yang sedang di ruang meeting, di kamar hotel, di cafe dan di tempat golf. Berita mati mendadak itu mengejutkan banyak orang di bumi. Banyak lelaki merasa ketakutan dan merinding atas berita itu. Perselingkuhan mendadak drop. Banyak lelaki kembali kepada istrinya dirumah dan hidup setia setelah kejadian heboh itu. Semua istri kembali berbahagia, berkat doa & perjuangan si bayi yang malang.

Tidak itu saja, dunia kedokteran di bumi, lalu meneliti satu per satu mayat para lelaki itu dan mereka mulai menemukan keanehan. Ini kematian model baru, mati mendadak? Dunia kedokteran waktu itu heboh. Para dokter mereka belum mengenal mati mendadak gaya begini?

Akhirnya, setelah melalui serangkaian penelitian medis, ditemukanlah bahwa penyakit penyebab kematian mendadak itu, dikarenakan pendarahan di pembuluh darah di otak. Otak manusia terganggu dan berhenti bekerja, lalu kematian datang. Itulah pertama kalinya, STROKE dikenal manusia di bumi.

Berkat doa dan jasa baik si bayi malang itu,
(1) penyakit stroke dikenal manusia,
(2) perselingkuhan dihentikan,
(3) para istri berbahagia kembali bersama suami yang dicintainya, serta
(4) semua bayi punya hak lahir kembali.

Tuhan senang dan melihat semua itu baik adanya.


"kaya bukan tujuan akhir
"harry 'uncommon' purnama
Uncommon Leadership Center Indonesia
021.715.87887, 0813.8286.3949


Friday, February 22, 2008

SELALU ADA SISI BAIK


Di sebuah kepulauan tropis yang hangat hiduplah seorang Raja yang dibantu seorang Perdana Menteri yang sangat optimis. Perdana Menteri ini juga sangat positif sehingga sering kali sang Raja merasa jengkel karena selalu saja ia mampu menemukan sisi positif dari setiap keadaan.

Pada suatu hari, Raja dan Perdana Menteri sedang melakukan perjalanan melintasi hutan lebat. Di tengah perjalanan sang Raja beristirahat sambil membelah buah kelapa sebagai pelepas dahaga. Ketika sedang enak-enaknya makan buah kelapa tanpa sengaja sang Raja menggigit batok kepala yang keras itu sehingga giginya terlepas.

Ia menjerit kesakitan lalu menyampaikan kesialannya pada Perdana Menteri. Mendengar keluhan sang Raja, Perdana Menteri ini malah tersenyum sambil berteriak,
"Wow, itu bagus...!"
..... "Ha! Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya sang Raja keheranan.
"Ya,karena itu adalah pertanda keberuntungan untukBaginda."

Mendengar jawaban ini sang Raja menjadi sangat marah. Bagaimana mungkin seorang Perdana Menteri malah menganggap lucu penderitaan seorang rajanya?

"Baginda, mohon dengarkan saya," desakPerdana Menteri, "di balik setiap kejadian yang tidak mengenakkan selalu terdapat sisi baik yang tidak kita lihat."

"Cukup! Ini sudah keterlaluan!" Kini sang Raja menjadi murka. Ia lalu menangkap dan mengikat Perdana Menteri. Kemudian dimasukkan ke dalam sumur kering.Sang Raja akan menjemputnya nanti sepulang dari perjalanannya. Sang Raja melanjutkan perjalanan.

Setelah berjalan cukup jauh sang Raja dihadang oleh sekelompok suku liar yang sedang mencari orang untuk dikurbankan pada dewa Gunung Api. Begitu suku liar ini mengetahui bahwa yang ditangkap adalah seorang Raja, mereka sangat senang dan membawanya ke pemimpin upacara. Lalu, suku liar ini mempersiapkan sesajian dan merias Raja ini dengan pakaian kurban yang indah.

Ketika hendak dikurbankan dan algojo siap memenggal leher sang Raja, sang pemimpin berteriak menghentikan semuanya. Ia melihat ternyata ada satu gigi sang Raja yang telah tanggal.

"Kami tidak bisa menggunakan engkau sebagai kurban, karena Dewa Gunung Api hanya berkenan menerima kurban yang tubuhnya lengkap. Kamu boleh pergi sekarang!" Sang Raja merasa sangat bersyukur. Ia pun lari cepat-cepat meninggalkan suku liar itu.

Tiba-tiba ia teringat apa yang dikatakan oleh Perdana Menterinya, bahwa memang benar-benar ada sisi keberuntungan dari sesuatu yang dianggapnya sebagai kesialan. Bergegas sang Raja pulang. Diperjalanan pulang ia menjenguk Perdana Menterinya yang masih tertinggal dalam sumur kering. Ketika melongokke dalam sumur, sang Raja melihat Perdana Menterinya masih terikat rapat dan sedang tersenyum gembira.

"Wow..! Perdana Menteri ini benar-benar seorang yang berpikiran positif..!"
Sang Raja menolong Perdana Menteri itu keluar dari sumur dan meminta maaf dari segala apa yang dilakukan padanya.

"Aku minta maaf telah melemparmu ke dalam sana!" kata sang Raja sambil memegang bahu Perdana Menterinya. Kemudian sang Raja menceritakan apa yangdialaminya.
"Aku ditangkap oleh suku liar di sana yang bermaksud mengurbankanku pada Dewa Gunung Api. Tapi mereka melihat ada sebuah gigiku yang lepas lalu mereka melepasku. Bukankah ini suatu keajaiban!

Sewaktu kau mengatakan hal itu, aku sangat tidak percaya. Malah membuangmu ke dalam sumur itu! Maukah kau memaafkanku?"

"Ah, Baginda tak perlu meminta maaf," jawab Perdana Menteri itu sambil tersenyum.
"Bukankah itu juga adalah sebuah keberuntungan dan berkah bagi hamba karena Baginda telah melempar hamba ke dalam sumur"
"Ha..? Sekarang berkah apa yang bisakau tarik dari kejadianmu itu?" tanya sang Raja terheran-heran.

"Begini Baginda," jawab Perdana Menteri.
"Seandainya saja hamba tadi pergi bersama Baginda, maka suku liar itu akan menggunakan hamba sebagai kurban untk Dewa Gunung Api..!"

Thursday, February 21, 2008

Hidup itu hanya sebuah perjalanan


Dulu, ada seorang Kaisar yang mengatakan pada salah seorang penunggang kudanya, jika dia bisa naik kuda dan menjelajahi daerah seluas apapun, Kaisar akan memberikan kepadanya daerah seluas yang bisa dijelajahinya.

Kontan si penunggang kuda itu melompat kepunggung kudanya dan melesat secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin.

Dia melaju dan terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat mungkin.Ketika lapar dan letih, dia tidak berhenti karena dia ingin menguasai dataran seluas mungkin. Akhirnya, sampailah dia pada suatu tempat di mana cukup luas daerah telah berhasil dijelajahinya, dan dia menjadi begitu kelelahan dan hampir mati. Lalu dia berkata terhadap dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diri begitu keras untuk menguasai daerah yang begitu luas? Sekarang aku sudah sekarat, dan aku hanya butuh tempat yang begitu kecil untuk menguburkan diriku sendiri."

Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita.

Kita memaksa diri begitukeras tiap hari untuk mencari uang, kuasa, dan keyakinan diri.Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu kita bersama keluarga, dan kesempatan mengagumi keindahan sekitar, hal-hal yang ingin kita lakukan, dan juga kehidupan rohani kita.

Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tak mampu memutar mundur waktu,atas semua yang tidak sempat kita lakukan.

Maka, sempatkanlah untuk memikirkan barang sejenak apa yang akan kita lakukan apabila kita mati besok.Atau apa yang akan kita lakukan jika kita meninggal dalam waktu seminggu?Sebulan? Setahun? Sepuluh tahun? 40 tahun lagi?

Bukankah suatu hal yang menyenangkan sekaligus menyeramkan mengetahui kapan kita akan mati? Cuma yaitu--kita tidak tahu, kita semua tidak ada yang tahu...Jalanilah hidup yang seimbang -

Belajarlah untuk menghormati dan menikmati kehidupan, dan yang terutama: Mengetahui apa yang TERPENTING dalam hidup ini.
Djodi

Pertaruhan Hidup


Pada dasarnya sebuah permainan adalah tetap sebuah permainan, apa pun bentuknya,merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Ada aturan main,atau rule of the games yang harus ditaati. Waktu bermain pun sudah ditentukan secara jelas, kapan mulai dan kapan berakhirnya permainan. Menang atau kalah, itu perkara lain.

Padahal yang namanya hidup itu tidaklah demikian. Barangkali orang sengaja menciptakan permainan dan ikut bermain di dalamnya, hanyalah untuk membohongi atau mengolok-olok dirinya sendiri, paling tidak sekali dalam hidupnya, untuk berpikir bahwa hidup adalah permainan.

Dengan kata lain, sebuah permainan merupakan salah satu cara untuk "lari" dari kenyataan. Namun, apa yang terjadi kalau hidup ini benar-benar dipakai sebagai objek permainan. Tentu masalahnya menjadi lain.

Di depan para muridnya, seorang Guru menceritakan pengalamannya bertemu dengan veteran prajurit mantan penerbang Perang Dunia II.

Pada suatu hari pilot itu harus menerbangkan ratusan pekerja rodi dari Cina untuk menggarap proyek jalan lintas di kawasan Myanmar.

Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama. Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu. Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat di badannya. Nah, semakin lama lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun ke luar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan !

"Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!" teriak seorang murid mendengar cerita tersebut.

"Memang, benar," jawab Guru,

"Tapi dengan begitu justru permainan menjadi asyik!"

Kemudian ia melanjutkan bicaranya, "Engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkannya."


Persamaan dan Perbedaan


Saya amat terkesan dengan apa yang diajarkan guru sekolah dasar ketika pertama kali masuk sekolah. Ibu Guru menggambar dua buah lingkaran di papan tulis. Ia menamai lingkarang yang satu Laki-laki,sedangkan lingkaran yang lain Perempuan.

Kedua lingkaran itu saling menabrak sehingga terbentuk sebuah bidang kecil yang menjadi bagian yang sama dari kedua lingkaran tersebut. Sambil menunjuk bidang tersebut, Ibu Guru berkata, "Bidang ini milik bersama kedua lingkaran.

Tujuannya, untuk mewadahi hal-hal yang punya kemiripan baik yang dimiliki anak laki-laki maupun anak perempuan. Nah, marikita isi bersama-sama, apa saja yang bisa kita masukkan di tempat ini!"

Murid-murid kemudian saling menyebutkan apa saja kesamaan antara anak lelaki dan perempuan semisal, "menangis, tertawa, makan,minum," Mereka melanjutkan, "Kita semua bisa berantem, bisa bermain,dan kita semua suka es krim, dan masih banyak lagi."

Setelah itu Ibu Guru menggambar tiga buah lingkaran di papan tulis.Masing-masing lingkaran diberi nama Hitam, Putih, dan Kuning.
Sekali lagi ia menjelaskan, ketiga lingkaran itu saling menabrak satu sama lain sehingga tercipta sebuah bidang yang menjadi milik bersama. Bidang itu dipakai untuk menampung segala sesuatu yang dari kelompok yang memiliki kesamaan. Nah, apa yang harus kita masukkan dalam ruangan itu?

Kembali usulan murid membanjir. Akhirnya ada seorang anak yang maju ke depan. Sambil menujuk bidang dalam ketiga lingkaran itu ia berkata,

"Bidang di mana ketiga lingkaran itu saling menempel terlalu kecil , Kita perlu memperbesar agar semua kesamaan-kesamaan yang kita punyai bisa tertampung di dalamnya."

Renungan :
Apa yang dikatakan murid cerdas itu memang benar. Insan manusia itu pada kenyataannya memang memiliki lebih banyak kesamaan antara yang satu dengan yang lain daripada perbedaan- perbedaannya.
Kalau ternyata punya banyak persamaan , kenapa kita selalu " rusuh " dalam perbedaan ?
Djodi

We are the Champion


Kata Freddy Mercuri, "We Are the Champion".

Setiap manusia terlahir sebagai seorang pemenang. Tidak ada satu pun yang terlahir menjadi seorang pecundang, at least setiap orang pernah sekali menajdi seorang pemenang.

Kenapa bisa begitu ??
Coba kita belajar dari proses terciptanya manusia.
Masih ingat kah anda dengan pelajaran biologi sewaktu di SMA dulu mengenai proses terjadinya manusia ?.

Kita tercipta karena adanya sebuah proses pembuahan. Pembuahan terjadi karena ada jutaan sperma yg berhasil menembus dinding sel ovum. Dan dari jutaan sel sperma itu hanya ada sebuah sel sperma yang mampu bersaing dan bertanding untuk melawan jutaan sel sperma yang lainnya untuk menjadi seorang pemenang yang berkesempatan membuahi sebuah sel ovum.
Dan apakah tahu siapakah sel sperma itu......itu adalah ANDA!!

Dari terbentuknya seorang manusia kita saja, Tuhan ( baca Allah SWT ) sudah mengajarkan agar kita harus terus bekerja keras dan pantang menyerah untuk mencapai sebuah hal yang kita inginkan. tidak peduli berapa banyak saingan kita, tidak peduli seberapa berat hambatan yang akan kita lalui...yang penting kita tetap terus pantang menyerah untuk menjadi seorang yg terbaik dan menjadi seorang pemenang.......

Kenapa sekarang tidak kita ulangi sekali lagi kemenangan tersebut untuk menggapai segala cita2 kita....!!!!

lt's all yours, cause You are the champion


Djodi

Wednesday, February 20, 2008

Di Lelang: KEJUJURAN, Penawar Tertinggi: HATI NURANI



Di sebuah balai lelang ada benda seni yang di tawarkan teramat sangat mahal, saking mahalnya, benda ini selalu diselimuti penutup beludru yang gelap dan dipasangi alarm, walaupun disimpan secara mencolok, anehnya tak pernah ada peserta auction yang memberikan bid, benda berharga ini teronggok begitu saja di lorong yang sepi...

Pemilik balai lelang tak kekurangan akal, lalu diselenggarakan sesi lelang khusus untuk produk ini, di iklankan di media secara besar2an, mendatangkan bintang tamu khusus sebagai juru lelang. Efek marketing bekerja, pengunjung penuh sesak hingga banyak yang rela berdiri, semua tak sabar menunggu lelang spektakuler ini dibuka.

Lalu sang juru lelang mulai membuka bid; 10, 20, 30, 40, 40 sampai terhitung 99 digit unlimited, sampai juru lelang kewalahan, dan untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan seluruh bidder di minta menulis harga penawarannya di secarik kertas dalam amplop tertutup.

3 jam berlalu, sessi lelangpun selesai, hari menjelang siang, satu persatu amplop dibuka, sambil menunggu rekapitulasi bidding, kain penutup produk spektakuler ini dibuka, ternyata....

KOSONG MELOMPONG, hanya sebuah benda hitam tak jelas bentuk rupanya, peserta yang sudah kadung termakan harga diri tak ambil peduli, sama seperti mayoritas pencinta karya seni abstrak dkadang juga bingung dengan makna apresiasi seni, kecuali demi harga diri, di sessi lelang kotak kosong yang hitam kelam ini juga sama, para peserta juga saling berdecak kagum; inilah benda paling spektakuler di dunia, ketidakjelasan adalah seni dan komoditas termahal, guman para peserta.

Bidder yang menuliskan angka 99 digit unlimited mulai sesumbar ke forum, saya pasti pemenangnya, tapi peserta lain berkata, lihat saja rekap yang akan di umumkan juru lelang sebentar lagi katanya.

Tetapi pengumuman lelang tak jua di mulai, apa sebab? Ternyata di balik layar, di kantor sekretariat lelang, ada sebuah amplop yang membuat semua panitia lelang terhenyak, bukan karena angka penawarannya melebihi 99 digit unlimited, tapi sebuah tulisan sebagai berikut :

Aku ingin membeli barang seni yang kalian tutupi selama ini. Andai semua orang tahu apa sebenarnya benda ini, maka benda ini tak akan menarik siapapun. Karena benda ini akan membuat pemiliknya harus berani bersikap apa adanya. Karena benda ini akan membuat pemiliknya harus melepas topeng di wajahnya , karena benda ini akan menguji daya tahan menghadapi cobaan hidup bagi pemiliknya.

Tapi aku membutuhkan benda ini, karena benda ini teramat sangat langka, seperti iklan balai lelang ini. Langka tapi tak menarik minat siapapun, andai mereka tahu benda ini apa. Aku tawar dengan harga tertinggi: hargaku senilai kata hatiku dari lubuk hati yang terdalam, hargaku seluas samudera kebenaran, hargaku senilai sejuta ketulusan dan keikhlasan hati.

Sekian
Nama penawar: Hati Nurani
Alamat: Lubuk Hati Terdalam
Kota: Pada diri dan jiwa manusia


Semoga anda bisa memaknai dan merenungkan kisah imajinasi saya ini....Semoga anda tidak perlu membeli kejujuran dengan mahal walau memang saat ini harganya sangat mahal walau untuk membelinya sangat mudah, cukup menawar dengan hati nurani anda saja.


Wassalam
Deni Danasenjaya
Blog:
http://www.deni-ds.blogspot.com/

Tuesday, February 19, 2008

Inti Semua Kebijaksanaan


Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian,mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan.
Raja, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka,"Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaskanlah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu."

Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.

"Itu masih terlalu banyak," kata sang raja.

"Saya sudah berusia tujuhpuluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu kedalam inti yang paling dasar."

Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan dunia itu kedalam hanya satu buku. Tapi pada waktu itu raja berbaring ditempat tidur kematiannya. Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataaan :

"Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah kasih."




Monday, February 18, 2008

Tambang Intan Ali Hafed



Tidak jauh dari Sungai Indus, pada suatu masa hiduplah seorang petani Persia bernama Ali Hafed, yang memiliki tanah luas dengan kebun buah, ladang gandum,dan taman. Dia adalah orang kaya yang puas dengan hidupnya.Pada suatu hari dia dikunjungi oleh seorang pendeta tua, seorang arif bijaksana dari timur. Pendeta ini duduk dekat api dan menceritakan kepada Ali Hafed bagaimana dunia kita diciptakan.

Dia mengatakan bahwa Tuhan yang Maha Kuasa menusukkan jarinya ke kabut dan perlahan-lahan menggerakannya berputar-putar, meningkatkan kecepatan sampai berangsur-angsur kabut berubah menjadi bola api.

Kemudian, bola api itu berputar melalui alam semesta, membakar lapisan kabut kosmis dan memadatkan cairannya sampai jatuh sebagai hujan pada permukaannya,yang mendinginkan kerak luarnya. Setelah gumpalan yang meleleh itu meletus dan dengan cepat mendingin, terjadilah batu karang. Yang mendingin kurang cepat menjadi perak. Yang lebih lambat lagi menjadi emas. "Dan intan," kata pendetatua, "intan adalah tetes-tetes sinar matahari yang menjadi padat."

Dengan menyatakan bahwa intan adalah barang tambang ciptaan Tuhan yang paling tinggi tingkatannya, Pendeta mengatakan bahwa sebungkal intan sebesar ibu jari AliHafed bisa membeli sebuah kota. Seandainya Ali Hafed memiliki tambang intan, dia bisa menempatkan semua anaknya di atas singgasana di kerajaan-kerajaan diseluruh dunia.

Ali Hafed pergi ke tempat tidur sebagai orang miskin, miskin karena dia tidak puas dan tidak puas karena merasa dirinya miskin. "Saya ingin sebuah tambang intan," dia berkata berulang-ulang kepada dirinya sepanjang malam dengan mata tidak bisa dipicingkan.

Dia membangunkan Pendeta pada pagi berikutnya. "Maukah Anda memberitahu saya dimana saya bisa menemukan intan?""Saya ingin menjadi kaya raya." jawab Ali Hafed terus terang.

"Kalau begitu pergilah mencarinya, hanya itu yang harus Anda lakukan," Pendeta menasihatkan."Tetapi saya tidak tahu harus pergi ke mana," Ali Hafed memohon.

"Baiklah," kata Pendeta, "kalau Anda melihat sungai yang mengalir di atas pasirputih di antara gunung-gunung yang tinggi, Anda akan selalu menemukan intan didalam pasir itu.""Saya tidak percaya sungai seperti itu ada," Ali Hafed menantang.

"Tentu saja ada, banyak yang seperti itu," kata Pendeta, "Yang harus Anda lakukan hanyalah menemukannya."Ali Hafed pergi ke jendela dan melihat ke luar. Pandangannya tertuju kepegunungan yang membatasi ladangnya. "Saya percaya kepada Anda. Saya akan pergi!" dia membulatkan tekad.

Dia menjual ladangnya dan mengumpulkan uangnya. Setelah menyerahkan keluarganya agar dijaga oleh tetangganya, dia pergi mencari intan, dimulai dari pegunungan yang paling dekat. Kemudian dia mencari ke Palestina. Akhirnya dia mengembara ke Eropa. Setelah uangnya yang terakhir dibelanjakan, dia berdiri dengan pakaian compang-camping di Teluk Barcelona, Spanyol, memandang ombak yang datang bergulung-gulung.

Tak lama kemudian, laki-laki yang tidak mempunyai uang dan sengsara tanpa harapan ini menghamburkan dirinya ke air pasang dan terbenam dilaut, tidak pernah muncul lagi.



Tapi cerita yang sebenarnya baru dimulai di sini.

Pada suatu hari, orang yang membeli ladang Ali Hafed menuntun untanya ke kebun untuk minum.Ketika unta tersebut meminum air kali yang jernih, pemilik tanah bekas milik Ali Hafed memperhatikan adanya kilatan aneh di dasar kali dangkal yang putih pasirnya. Dia memasukkan tangannya ke dalam air, mengambil sebungkal batu dengan mata jernih yang memantulkan semua warna pelangi. Batu yang aneh itu dibawanya ke rumah, diletakkan di atas perapian, dan dia kembali kepekerjaannya.

Beberapa hari kemudian, dia dikunjungi oleh si pendeta tua. Pada saat si pendeta melihat kilatan di atas perapian, dia segera menghampirinya.

"Ada intan disini!" dia berseru. "Intan! Apakah Ali Hafed sudah kembali?"

"Tidak, dia belum kembali dan itu bukan intan." pemilik kebun yang baru menjawab. "Itu hanya batu dari kebun.""Tetapi saya tahu itu intan." Pendeta bersikeras "Dan saya berani mengatakan bahwa ini adalah intan yang indah sekali."

Bersama-sama mereka pergi ke kali di kebun. Mereka mengaduk-aduk pasir dengan jari, dan menemukan lebih banyak batu yang lebih indah dan lebih berharga daripada yang pertama. Dan itulah saat ditemukannya tambang intan Golcanda,tambang intan terbesar di dunia.

Renungan :
( Seandainya ada kisah yang mengandung moral yang lebih kuat, saya belum menemukannya. Mungkin Anda sudah mengembangkan kearifan untuk mengetahui bahwa intan yang Anda cari-cari sebenarnya sedang menunggu di halaman belakang Anda sendiri, dalam diri Anda sendiri, tempat rasa akan nilai dan harga diri Anda terpendam)

Djodi Ismanto





















Saturday, February 16, 2008

Pintu Masuk Surga


Suatu ketika seorang prajurit samurai bernama Nobushige bertanya kepada gurunya,Hakuin, "Apakah surga dan neraka itu benar-benar ada?"

"Pertanyaan macam apa itu?" Ejek Hakuin.

"Dan lagi, prajurit samurai macam apa kau sebenarnya. Lihatlah bajumu dan wajahmu yang jelek itu.

Raja seperti apa yang akan memilihmu menjadi prajurit samurai?'

Seketika Nobushige menjadi marah dan segera mencabut pedangnya.

"Apakah itu dapat menjawab pertanyaanmu?" tukas Hakuin,

"Baiklah, sekarang terbukalah pintu neraka!"

Mendengar perkataan itu, Nobushige segera menyarungkan pedangnya dan membungkukkan badan untuk memberi hormat kepada gurunya.

"Dan sekarang...."ujar Hakuin,

"Terbukalah pintu surga."

Kaisar Akbar Sedang Berdoa


Kaisar Mogol, Akbar, pada suatu hari berburu di hutan. Ketika petang waktu doa tiba, ia turun dari kuda, menggelar tikarnya di tanah dan berlutut untuk berdoa.

Justru pada waktu itu seorang petani, bingung karena kehilangan suaminya, yang meninggalkan dia pagi itu dan tidak kembali, bergegas lewat, cemas mencari-cari suaminya.

Dalam kekalapannya ia tidak melihat sosok sang kaisar berlutut, dan tersandung pada kaisar itu, lalu petani itu bangun dan tanpa sepatah kata maaf,terus lari masuk hutan.

Kaisar Akbar gusar karena gangguan itu, tetapi dia tetap mentaati peraturan tidak berbicara kepada siapapun selama berdoa.Tepat kira-kira doanya selesai, wanita petani itu kembali, girang membawa suaminya yang ditemukannya.

Ia sangat terkejut dan takut melihat sang kaisar dengan pengawalnya di sana. kaisar Akbar melampiaskan amarahnya dan berteriak kepadanya, "Jelaskan perilakumu yang tidak sopan, jika tidak, engkau akan dihukum."

Wanita itu tiba-tiba jadi berani, memandang wajah sang kaisar dan berkata, "Duli tuanku, aku tenggelam dalam pikiran akan suamiku, hingga aku sampai tidak melihat tuanku disini, juga tidak sewaktu tuanku bersujud berdoa disini, aku tersandung pada tuanku.

Tuanku sedang berdoa, tentu saja tenggelam dalam Dia Sang Maha Kuasa yang jauh tanpa batas melebihi harganya daripada suamiku. Dan bagaimana tuanku melihat hambamu ?"

Sang kaisar terdiam karena malu, dan kemudian menuturkan kepada sahabat-sahabatnya bahwa seorang wanita petani, yang bukan orang berilmu ,mengajar dia tentang makna doa.