Kabayan berbincang-bincang dengan seorang jaksa kota.
Jaksa kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
Jaksa kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja.
Jaksa memulai pembicaraan,“Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, …”
Kabayan menukas, “Bukan cuma manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum pun yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan.”
Jaksa mencoba bertaktik, “Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda.
Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?”
Kabayan menjawab seketika, “Tentu, saya memilih kekayaan.”
Jaksa membalas sinis, “Memalukan.
Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat.
Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat.
Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?”
Kabayan balik bertanya, “Kalau pilihan Anda sendiri?”
Jaksa menjawab tegas, “Tentu, saya memilih kebijaksanaan.”
Dan Kabayan menutup pembicaraan ,
“Nah terbukti khan , semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.”
“Nah terbukti khan , semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya.”
No comments:
Post a Comment