Suatu perjalanan atau ekspedisi pasti mempunyai tujuan. Setiap perjalanan membutuhkan peta. Peta yang menunjukkan posisi , tujuan dan jarak tempuh kita. Baik itu jauh atau dekat. Jangankan perjalanan yang jauh perjalanan dalam kota saja sebenarnya membutuhkan peta. Tetapi karena kita sudah hapal jalannya maka seakan kita tidak membutuhkannya. Padahal peta tersebut tersimpan dalam memori otak kita, secara tidak sadar kita tinggal membaca memori tersebut. Coba bayangkan jika kita datang ke suatu kota yang masih asing, tentunya kita butuh peta atau paling tidak harus membaca petunjuk di jalan atau bertanya kepada orang. Nah setelah informasi itu di dapatkan baru peta jalan tersebut terekam dalam memori otak kita sehingga bila kita melewati jalan tersebut kita tinggal membaca kembali memori di otak.
Demikian juga dalam kehidupan ini. Kehidupan ini ibarat suatu perjalanan yang memiliki awal dan punya tujuan akhir. Sama seperti sebuah perjalanan dalam kehidupan kita membutuhkan suatu peta. Peta yang menunjukkan kita berada di mana, akan ke mana dan kapan. Misalnya sekarang jam 7 pagi, saya berada di Medan dan akan ke Danau Toba. Saya ingin sampai di Danau Toba sebelum jam 10 pagi. Jarak Medan - Danau Toba sekitar 100 Km. Kendaraan yang saya pakai adalah mobil. Dengan adanya informasi tersebut kita bisa memperkirakan kecepatan kita mengemudi. Berbeda jika kita tidak menentukan tenggat waktunya bisa-bisa saya berangkat ke Danau Toba minggu depan. Demikian juga dalam karir, keluarga atau berbisnis kita membutuhkan sebuah peta. Peta yang menunjukkan keberadaan kita dan tujuan kita.
Dalam berkarir, seseorang harus dapat jelas mengetahui posisinya dalam dunia kerja dan harus jelas mengetahui tujuannya dan terget waktu mencapai tujuan tsb. Misalnya ada seorang karyawan berusia 29 tahun dengan posisi sebagai supervisor. Dia punya keinginan untuk menjadi manager tidak lebih dari usia 33 tahun. Ini adalah salah satu tujuan dalam perjalanan karir sang karyawan. Mungkin ada tujuan lain setelah tujuan tersebut tercapai.
Nah, dengan ada tujuan dan ada tenggat waktunya maka sang karyawan ini pasti berupaya sekuat mungkin agar tujuan tersebut dapat tercapai. Misalnya mulai melirik lowongan untuk posisi Manager, meningkatkan kinerjanya yang memungkinkan posisinya di angkat sebagai manager. Bayangkan jika sang karyawan tidak memiliki tujuan dan tidak ada tenggat waktunya.
Begitu juga dalam berbisnis, tujuan harus disetting dengan tenggat waktu tertentu. Misalnya meningkatkan penjualan 50% dalam waktu 1 tahun. Dengan adanya tujuan yang jelas pasti akan dilakukan berbagai upaya agar tujuan tersebut tercapai.
Sebuah Perlombaan
Ada sebagian orang menganggap kehidupan sebagai sebuah perjalanan belaka (journey). Tapi ada sebagian orang menganggap kehidupan sebagai sebuah perlombaan (race). Kalau sudah seperti itu tidak hanya posisi dan tujuan yang harus dilihat, tetapi juga adanya pesaing. Dalam sebuah lomba rally misalnya, kita bisa saja mematok tujuan kita yaitu untuk dapat mencapai garis finish dalam waktu kurang dari 30 menit. Tujuan kita bisa saja tercapai tapi kita tetap tidak bisa menjadi juara jika ada pesaing kita yang bisa mencapai waktu lebih singkat.
Mengalir Saja ?
Banyak orang bilang hidup seperti air saja, mengalir. Bisa berpikiran seperti itu jika kita membayangkan air itu jernih dan segar. Padahal air bisa mengalir kemana-mana. Pernahkan kita membayangkan jika air bisa masuk ke comberan ? Sah saja jika ada yang mengatakan bahwa hidup mengalir saja seperti air. Tapi selayaknya kita juga harus menerima jika dalam kehidupan kita sering terkalahkan dan terpinggirkan. Pasrah bukan berarti menyerah dan menerima saja. Usaha dan ‘perlawanan’ kita adalah salah satu bentuk kepasrahan. Kita diciptakan ke dunia dibekali dengan akal dan indra itulah alat kita untuk berusaha. Bukankah kita akan ‘mengecewakan’ Tuhan seandainya akal dan indra yang Dia berikan tidak kita gunakan dengan maksimal. Dalam beribadah saja kita diperintahkan berlomba-lomba memperbanyak amalan.
Jadi kita yang bisa memilih apakah kehidupan kita hanya sebagai sebuah perjalanan, perlombaan atau sekedar ikut arus saja ?
" Jarak ribuan kilometer dimulai dari sebuah langkah kecil. Jalan sukses itu selalu berliku dan terjal. Tapi jalan itu selalu ada...Teruslah mencari ...!!!"
see other article on : http://djodiismanto.blogspot.com/
source :Ardhian Surya
1 comment:
"Dalam satu perjalanan, kadang bukan tujuannya yg paling penting, tapi justru Perjalanan itu sendiri."
Ah gara gara Blog Mas Djodi aku jadi kangen sama medan. Kangen dengan Kue Tiauw jalan darat, Kangen dengan Soto Sinar Pagi, dan kangen dengan sapaan Medan.
Salam Kenal Mas Djodi.
EMO
Post a Comment