Suatu ketika hiduplah seorang raja yang memerintah rakyatnya dengan adil. Banyak rakyat menyukai sang raja. Namun ada satu hal yang membuat setiap rakyatnya kecewa terhadap sang raja, yaitu sang raja terlalu takut terhadap istrinya.
Beberapa keputusan raja, terkadang dipengaruhi oleh sang istri. Dan sang raja memang sangat takut terhadap istrinya.
Kekecewaan rakyatnya akhirnya sampai juga ditelinga raja. Hal ini kemudian membuat raja untuk memanggil semua rakyatnya, untuk mengetahui apakah hanya ia seorang yang takut terhadap permasuri atau rakyatnya pun takut terhadap permasuri raja.
Raja kemudian memerintahkan untuk membuat dua buah pintu yang berdampingan. Kemudian sang raja pun memerintahkan semua rakyat, agar memilih salah satu pintu untuk dimasukinya. Jika masuk pintu sebelah kiri berarti takut kepada permasuri. Jika masuk pintu sebelah kanan berarti tidak takut kepada permasuri.
Satu per satu rakyatnya masuk pintu, dan ternyata mereka masuk melalui pintu sebelah kiri. Dalam hati raja pun berkata, "Ternyata yang takut terhadap permasuri bukan hanya saya seorang, rakyat saya pun takut terhadap permasuri."
Satu per satu rakyatnya masuk pintu, dan mereka masuk melalui pintu sebelah kiri. Akhirnya tersisa orang terakhir yang akan memasuki salah satu pintu. Ketika ia mulai berjalan memasuki salah satu pintu, semua orang yang ada di tempat itu terkejut bukan kepalang. Ternyata ia masuk melalui pintu sebelah kanan. Itu berarti bahwa ia tidak takut sama sekali terhadap istri raja.
Raja kemudian memanggilnya, dan bertanya kepadanya, "Apa alasan kamu sehingga membuat kamu tidak takut terhadap istri saya? Kenapa kamu masuk melalui pintu sebelah kanan?
Dengan lugu, orang itu pun menjawab, "Yang Mulia, saya masuk melalui pintu sebelah kanan bukan berarti bahwa saya tidak takut terhadap permasuri, tetapi karena istri saya yang menyuruh saya demikian."
Thursday, November 1, 2007
Takut Istri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment