Bagaimana cara kita memandang kehidupan akan berpengaruh juga pada pandangan dan cara pikir kita terhadap segala hal. Untuk meraih sukses, kita harus bisa merubah cara berpikir kita dari negative thinking menjadi positive thinking.
Pembicaraan mengenai positive thinking akan diawali tentang sebuah konsep sederhana mengenai kacamata. Kalau Anda memakai kacamata yang berwarna merah, maka Anda akan melihat dunia ini dengan warna merah. Kalau memakai kacamata hijau, maka Anda akan melihat dunia ini dengan warna hijau.
Untuk membantu pemahaman,
ada sebuah cerita kuno dari negeri China yang bisa dijadikan ilustrasi. Cerita ini bermula dari seseorang (sebut saja namanya Ahmad) yang kehilangan kapaknya. Perlu diketahui bahwa di jaman itu, yaitu di jaman agrikultur sekitar 2000 tahun yang lalu, kapak adalah alat yang sangat penting karena mereka tidak bisa mencari nafkah tanpa alat tersebut. Hampir tiap hari kapak itu dibawa Ahmad ke hutan untuk menebang kayu yang akan dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pada suatu hari Ahmad kehilangan kapaknya. Dia bingung mengingat-ingat di mana dia meletakkan kapaknya dan mulai berpikir kalau ada seseorang yang membutuhkan kapak dan mengambil kapak miliknya. Ahmad kemudian mulai mencurigai tetangganya sendiri yang bernama Hadi. Kebetulan esok harinya Hadi berpamitan ke Ahmad kalau dia hendak pergi ke hutan. Tidak seperti biasanya, cara pamit Hadi terdengar tidak tegas. Ahmad berpikir, mungkin Hadi malu karena telah mengambil kapaknya sehingga dia tampak kebingungan.
Besoknya, Ahmad semakin menaruh curiga pada Hadi. Ada sebuah barang yang disembunyikan di pinggang Hadi. "Jangan-jangan itu kapak saya yang dicurinya," pikir Ahmad.
Besoknya lagi, Hadi pergi ke hutan tanpa berpamitan dengan Ahmad. Ahmad pun semakin curiga bahwa Hadi telah mencuri kapaknya. Hingga tiga hari lamanya Ahmad menaruh curiga pada Hadi. Pada hari keempat, Ahmad kaget karena menemukan kapaknya di bawah ranjangnya sendiri. Ternyata kapak itu disimpan istrinya tanpa sepengetahuannya. Akhirnya Ahmad berkesimpulan bahwa dia telah berpikir negatif terhadap Hadi.
Cerita di atas mengilustrasikan bahwa bilamana kita sudah mempunyai kecurigaan atau sebuah pandangan negatif terhadap sesuatu, maka kita akan terus melihatnya dengan kacamata negatif. Orang yang gagal selalu mengeluh dan mengeluh. Kenapa harus selalu berusaha lagi? Toh kalau berusaha akan tetap mengalami kegagalan.
Seseorang yang mempunyai pemikiran seperti ini akan menjadi pesimis untuk mencoba lagi. Tetapi orang yang sukses dengan berkesinambungan akan selalu berpikir untuk berhasil lalu akan mencoba terus dan lagi-lagi menuai keberhasilan. Keberhasilan yang dia dapatkan akan membuat semangat bagi dia untuk terus mencoba. Yang penting adalah; kita semua diharapkan untuk mempunyai kacamata yang cerah dalam memandang kehidupan ini, karena kacamata yang cerah akan memandang semua masalah dengan pandangan yang cerah pula. Bukan kacamata yang hitam yang membuat kita tidak bisa melihat apapun.
Source : cerita kasih
2 comments:
positif thinking sangat menyenangkan tapi sulit kadang dilakukan..,
saya punya pengalaman dengan dua sisi pandangan pemikiran.., saya pernah bertugas di sebuah RS swasta. Saya dinas malam di ruangan anak,ada satu pasien anak yang keadaannya butuh perhatian,malam itu saya sangat kasih melihat neneknya yang jaga anak tsbt, malam itu saya memperhatikan anak itu dengan ekstra.., walau neneknya agak acuh, saya pikir itu akibat paniknya, rupanya besok paginya dia bilang dia kehilangan dan sayalah pencurinya karena satu malam dia dah curiga melihat saya yang selalu mendatangi ruangannya,hatiku semat kcewa, tapi dgn ikhlas saya siap dperiksa sebagai bukti karena blm kmna2, dan tidak terbukti. namun nenek tsb bersikeras klo saya yang mencuri.., ta[i saya tetap tenang dan selang satu minggu nenek tsb datang minta maaf..., wah.., positif itu indahkan...,
Post a Comment