Myspace Backgrounds

Monday, July 16, 2007

Jangan Berdoa Dengan Bahasa Betawi !


Menurut salah satu riwayat, dijelaskan berdoa bisa dengan menggunakan bahasa apa saja, bukan hanya dengan bahasa Arab, Yunani, Inggris ataupun apa saja bahasa Ibu kita.


Andaikan manusia itu digolong-golongkan, aku termasuk kaum nomaden. Hidupnya dalam satu periodik di kota satu dan di periodik lain di kota yang lain pula. Lahir di Jakarta, Remaja Di Jawa Barat, besar di Ibukota - Jakarta , pernah tugas di Surabaya , Denpasar dan Bandung , dan sekarang tinggal dan tugas di Propinsi Sumatra Utara.


Tentu saja sebagai insan yang memiliki kesenangan belajar bahasa daerah, saya selalu mencoba mempelajarinya di manapun saya berada.


Ada satu hal yang sangat sulit aku praktekkan dalam berdoa kepada Tuhan dengan berbagai bahasa adalah berdoa dalam dialek Bahasa Betawi, pengalamanku ini bukanlah omong kosong, kalau anda ragu coba praktekkan saja sendiri.


Berikut adalah penggalan salah satu kalimat ketika saya berdoa dalam berbagai versi bahasa daerah. Yang paling netral adalah Bahasa Indonesia, contohnya : “Ya Tuhan aku memohon kepada Mu....”


Sekarang dalam Bahasa Jawa : “Duh..Gusti Pangeran, Kulo nyuwun pangapunten....”.


Dalam Bahasa Sunda : “ Nun Gusti, abdi nyuhunken....”


Nah sekarang cobalah praktekkan dalam Bahasa Betawi : “ Ya Tuhan, Gue mohon Elo..”, rasanya kok menjadi tidak etis, marilah kita mencobanya lagi yang lebih halus dengan Bahasa Betawi halus atau tingkat tinggi “ Ya Tuhan, ane mohon Ente..”, rasanya masih terasa janggal.


Agar lebih enak terdengarnya maka untuk orang Betawi kalau berdoa dengan menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu.


Sebenarnya, maksud berbahasa adalah sebagai media untuk berkomunikasi agar bisa dimengerti baik oleh pembicara (komunikator) dengan pendengarnya. Hanya saja melalui budaya dan persepsi, tentunya harus ada adab sopan santun dalam berbahasa.


Karena Tuhan ( baca : Allah ) mencintai yang indah-indah seperti salah sifat Nya yang Maha Indah, maka sangatlah baik apabila berdoa kepada Nya dengan bahasa yang baik, bila perlu dengan bahasa sastra yang Indah.


Hakikatnya Allah itu memahami apa yang tersirat maupun tersurat dalam hati kita, bukankan “tak ada satu helai daunpun yang jatuh tanpa seijinNya?”, karena Tuhan itu Maha Meliputi Segala Sesuatu di alam ini ataupun alam akhirat nanti. Jadi bahasa apapun tetap baik, asal pandai menyajikannya.


Mari kita mencoba, belajar menata doa kita, yang rasanya dari hari hanya itu-itu saja yang disampaikan, dan mencoba melangkah untuk mendoakan keluarga, kawan, dan seluruh bumi dan seisinya.

“Ya Tuhan kami, kami memohon ampun kepada Mu atas segala kesalahan kami,

Semoga berkah Mu selalu hadir dalam tiap langkahku, dan seluruh mahluk ciptaan Mu,

Semoga tetap damai di dunia dan akherat, amin..”.


see other article on :http://djodiismanto.blogspot.com/


Regards,
From nice city of Medan

Salam,

Http://ferrydjajaprana.multiply.com

No comments: