Kemarin Tanggal 15 Mei 2007 , saya " ketambahan kerjaan " dengan mengantar beberapa karyawati pulang kerumah masing - masing karena driver yang bertugas ada trouble diluar kota.
"Beruntung atau Malang , saya tidak tahu " demikian kata orang bijak , karena kalau dibilang beruntung , iya juga karena banyak cewek cantik yang salah satunya saya " kagumi" ada di mobil saya.
Saat itu pk 17.00 ketika mulai keluar dari kantor dan segera heading menuju arah Deli Tua - Medan ketempat tujuan rekan masing - masing dan searah dengan route pulang saya.
Saat akan pulang kembali saya teringat ada disket yang tertinggal di kantor sehingga harus kembali lagi sementara di belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna silver yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak. Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.
Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil silver ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di jalan itu , kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil silver tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.
Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 140 km/jam. Sangat kencang ! karena sudah hampir menyamai kecepatan masimum sebuah Boeing 737 yang yang akan take off . Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh dengan Mitsubishi Galant yang ber CC 2400 adalah cuma adalah 80 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu. Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya.
Karena saya berhenti di suatu tempat di depan Maju Bersama Store, saya kehilangan mobil silver tersebut. Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 140 km/jam lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani terlalu lama karena belum terbiasa. Ketika kemudian
ada mobil lain lagi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti, saya bisa masuk lagi ke 140 km/jam dengan durasi yang cukup lama.
Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor, role model atau apapun, maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Namun jika kita belum matang belajar dari sparring partner kita dan mencoba untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di kondisi sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita sudah mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.
Robert Kiyosaki mengatakan bahwa penghasilan seseorang ditentukan 5 orang terdekatnya. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa menjelaskan pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut. Jika orang-orang di dekat kita hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk
melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di sekelilingnya luar biasa, maka kita akan terpacu untuk juga menjadi luar biasa.
Apakah ada penjelasannya secara Science? Ternyata ada. Di dalam otak manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain. Jika di sekelilingnya orang hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan
meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau sebaliknya, maka Mirror Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.
- Siapa mobil silver yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan anda selama ini ?
- Siapa orang hebat dan luar biasa yang akan anda ikuti agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup anda ?
Temukan orang tersebut, ikuti dan pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda akan mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda !
Step Up, Live Life to the Max and Make Your Dreams Come True !
Regards,
DJODI ISMANTO
From nice city of Medan
Friday, May 18, 2007
BREAK THE LIMIT ! ! !
Posted by DJODI ISMANTO at 18.5.07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment