Tiga ekor burung bertengger di dahan.
Ketiga-tiganya kemudian memutuskan untuk terbang.
Berapa ekor burung yang terbang?
Jawabnya: tidak ada.
Karena mereka baru "memutuskan" belum "take action".
Begitulah jawaban saya ketika menerima pertanyaan bagaimana cara memulai bisnis dalam acara Talkshow Entrepreneurship di acara BSI Career Fair yang diadakan di Aula Pegadaian, Jakarta Pusat, Rabu 20 Juni kemarin.
Bersama Pak Eko Endarto dari Safir Senduk dan Rekan, saya diundang sebagai nara sumber dalam talkshow yang bertujuan agar para mahasiswa tidak hanya terfokus mencari pekerjaan setelah lulus kuliah nanti.
"Bayangkan, kami punya 10.000 lulusan yang minta dicarikan pekerjaan, Pak", kata Pak Heri, penanggung jawab BSI Career Center.
"Jelas, hal itu adalah tidak mungkin. Makanya kami ingin para lulusan ini tidak hanya terfokus ingin menjadi pekerja, tapi juga menjadi wirausaha", lanjutnya.
Ya, hari itu kami bertugas untuk ngomporin para mahasiswa untuk menjadi pengusaha atau TDA.
"Kalau anda ingin kebebasan, bebas secara keuangan, bebas menikmati waktu, bebas dari tekanan, jangan jadi karyawan. Anda harus jadi wirausaha", kata saya.
"Sembilan dari 10 pintu rezeki ada di tangan pengusaha. Allah telah menyediakan mata air rezeki untuk kita semua. Kita tinggal menyiapkan pipa dan kerannya saja. Tinggal pilih. Ada 9 keran dari jalur pengusaha, dan ada 1 keran dari jalur pegawai", kata saya.
Pendapat saya ini didukung oleh Pak Eko dengan menyebutkan bahwa 74 % orang kaya di Amerika adalah pengusaha .
"Kalau pun anda terpaksa bekerja, jangan lama-lama. Cukup 3 tahun saja. Dapatkan ilmunya, kemudian bangun bisnis sendiri".
"Soal gagal, jangan takut. Anda harus gagal minimal 3 kali sebelum sukses. Apa lagi anda rata-rata masih berusia 20-an".
"Saya tidak percaya dengan orang yang sukses tanpa pernah mengalami kegagalan".
Rata-rata mereka bingung, bagaimana memulai bisnis. Pastilah, soal modal dan keahlian menjadi kendalanya.
"Inilah hebatnya bisnis", jawab saya. "Tidak ada yang tidak mungkin dalam berbisnis. Kita bisa mulai dengan modal orang lain, otak orang lain, pengalaman orang lain, waktu orang lain", lanjut saya menyakinkan.
"Mulai sekarang, carilah informasi dan bacalah buku-buku yang berkaitan dengan bisnis yang aplikatif".
"Bergaullah dengan orang-orang yang sukses dan positif. Kucing bergaul dengan kelompok macan akan jadi macan. Macan bergaul dengan kelompok kucing akan jadi kucing".
"Nasib anda 5 tahun ke depan tergantung kepada apa yang anda masukkan ke dalam otak anda dan dengan siapa anda bergaul saat ini", kata saya.
Demikian sekelumit dari cerita saya di hadapan para mahasiswa kemarin. Saya berharap di antara peserta kemarin ada yang tergerak untuk take action menjadi wiraswasta dan tidak lagi berharap menjadi pegawai atau karyawan.
Pihak BSI Career Center juga berharap ada tindak lanjut dari kegiatan ini bersama TDA. Insya Allah, jawab saya.
( source : Bang Roni , Manet Fashion )
Friday, June 22, 2007
Ngomporin Mahasiswa Berwiraswasta
Posted by DJODI ISMANTO at 22.6.07
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment