Myspace Backgrounds

Thursday, June 14, 2007

Pertunjukkan Terakhir


Seorang pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan
dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya.

Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya.

Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk melakukan permainan yang lebih berbahaya, di antaranya membelit tubuh pelatihnya. Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukkan untuk umum.

Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak. Uang yang

diterimanya semakin besar. Suatu hari, permainan segera dimulai. Atraksi
demi atraksi silih berganti. Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk
tangan menyambut setiap pertunjukkan. Akhirnya, tibalah acara yang
mendebarkan, yaitu permainan ular.

Pemain sirkus memerintahkan ular itu
untuk membelit tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan apa yang diperintahkan. Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya.

Makin lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus kesakitan. Oleh
karena itu ia lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya, tetapi ia tidak taat. Sebaliknya ia semakin liar dan lilitannya semakin kuat.

Para
penonton menjadi panik, ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari
pemain sirkus itu, dan akhirnya ia terkulai mati.

Moral of story :

Kadang-kadang dosa
terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak terganggu dan dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita sudah terlatih untuk
mengatasinya. Tetapi pada kenyataanya, apabila dosa itu telah mulai melilit
hidup kita, sukar dapat melepaskan diri lagi daripadanya.
( source : cetivasi )



Regards,

DJODI ISMANTO
From nice city of Medan

No comments: