Myspace Backgrounds

Monday, June 25, 2007

SIAPAKAH YANG IDEALIS







Ketika Soeharto masih berkuasa untuk mencari kabar kebenaran saja sangatlah sulit didapat, justru kebanyakan orang-orang mendengar dari suara kalangan para idealis yang tentunya saja berseberangan dengan keinginan pemerintah. Suara-suara itu ada di radio-radio berbahasa asing yang dapat dipantau lewat gelombang short wave. Suara-suara kritis, pedas, keras dan ekstrim dapat ditemukan juga melalui tabloid, buletin ataupun majalah-majalah independen yang peredarannya berjalan secara rahasia lewat jaringan bawah tanah baik ditanah air maupun diluar negeri belakangan ditemukan melalui milis di internet.

Suara-suara itu terdengar mempesona mengungkapkan pemutarbalikan fakta yang disajikan melalui media cetak, televisi karena ada tekanan dari pemerintah dan militer kala itu. Orang-orang idealis demikian kita menyebutnya dan mereka-mereka yang bersuara vokal mengkritisi rezim berkuasa begitu menarik dan simpatinya kita melihat mereka. Mereka-mereka datang dari kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi, Aktivis yang memilih beroposisi dengan pemerintah maupun militer saat itu. Dalam perkembangan yang sama orang-orang yang tertindas (
oleh rezim soharto) mendapat banyak perhatian dan simpati dari publik terutama masyarakat kecil sebagai kaum yang tertindas. Ketika reformasi bergulir Soeharto jatuh orang-orang idealis ini menjadi harapan masyarakat sekaligus panutan. Civil-society seolah-olah menjadi surga yang telah tiba didepan mata dan seratus persen lebih kepercayaan masyarakat ditumpahkan kepada kaum idealis. Rakyat di negeri ini sedang bermimpi datangnya masa kegemilangan, kejayaan dengan tumbangnya rezim Soeharto yang dinilai terlalu otoriter kepada rakyatnya.

Berminggu-minggu elemen masyarakat mabuk kepayang atas kemenangan yang semu, terbayanglah oleh mereka para koruptor-koruptor, konglomerat yang meng-emplang uang negara triliunan akan duduk di kursi pesakitan. Terbayanglah dibawah kekuatan sipil ternyata negeri ini bisa maju dan sejahtera. Dan sekali lagi orang-orang idealis mendapat tempat yang terhormat seperti ada yang menduduki di lembaga eksekutif, judikatif dan legislatif, ada pula di partai-partai politik, LSM dan dibidang-bidang lainnya. Rakyat bermimpi idealisme mereka telah membawa perubahan yang besar di negeri ini dan menjadi kearah yang lebih baik dan lebih baik lagi.... benarkah.. itu.???

Kebenaran yang sejati ada pada Tuhan Sang Maha Pencipta manusia itu demikian
pulapula orang-orang idealis yang selama ini kita banggakan tiba-tiba mati suri dalam idealismenya lalu tak bersuara lagi. Dipihak lain ada yang ditangkap karena kasus-kasus ironis yang gencar disoroti sebagai penyalahgunaan wewenang. Kita tidak tahu apakah ini sebuah rekayasa politik atau memang fakta yang ada sebenarnya ?? " dengan kejujuran dan keadilan yang pasti kini impian kita telah tertunda lagi dan jadilah kita tinggal di Republik Mimpi begitu
Orang bijak berkata janganlah menilai seseorang itu bijaksana hanya karena kepandaiannya berkata-kata melainkan buah pikiran serta tingkah lakunya yang harus menjadi tauladan buat orang lain".

Faktanya didepan mata kita kerap terjadi yang menduduki sebagai pengawas dan yang diawasi sama-sama bisa berkolusi. Dilain pihak orang-orang idealis yang duduk di pemerintahan atau di kursi dewan yang terhormat atau lembaga penegak hukum seiring terbitnya matahari banyak
pula yang sudah tidak lagi bersikukuh dalam idealismenya bahkan kelihatan seperti macan ompong. Orang-orang idealis yang dulunya teraniaya kini lupa dengan penderitaannya sendiri dan lupa dengan keinginan rakyatnya, LSM tak semuanya lurus lagi begitu pula demo-demo dijalanan sudah dikenal bisa dibayar. Aaaah... lelah rasanya melihat bangsa ini...siapa lagi yang bisa dapat dipercaya saat sekarang ini ?

Sulitkah kita mendapatkan penilaian terhadap seseorang yang tauladan, jujur, disiplin, bertanggung, visioner, adil dan peduli terhadap negeri yang tercinta ini, apakah karena pikiran, ulah dan tingkah lakunya yang tak sepadan sehingga dengan mudahnya kita dapati orang-orang yang hanya pintar berkata-kata bahkan ketika sudah terbukti secara nyata hukumpun bisa dipermainkan, diperjual belikan....Aaaachh...aku lelah entah kemana lagi kucari pemimpin-pemimpin yang tauladan semoga saja di surga bisa ketemu.


Regards, Eddy Miraddy Medan HRD Club

No comments: