90 % Kita Belajar dari Apa yang Kita Ajarkan dan Lakukan

Pernyataan di atas saya dapat dari buku terbarunya Robert Kiyosaki dan Donald Trump berjudul "Why We Want You To Be Rich".

Setuju! Seru saya dalam hati mengiyakan.

Saya senang dengan pernyataan ini, karena selaras dengan tujuan blog ini dan yang saya share kan agar para pembaca atau membernya "take action".

Keterangan lengkapnya adalah seperti ini:

- 90% pembelajaran didapat dari apa yang dikatakan dan dilakukan
- 70% dari apa yang kita katakan
- 50% dari apa yang kita lihat dan kita dengar
- 30% dari apa yang kita lihat
- 20% dari apa yang kita dengar
- 10% dari apa yang kita baca

Untuk yang 90% saya setuju. Saya banyak belajar dari melakukan berbagai kesalahan. The more I do, the more I learn. Jadi, kalau kita lebih banyak melakukan (sekaligus melakukan kesalahan), lebih banyak juga kita belajar.

Yang membuat saya termenung adalah kenyataan bahwa hanya 10% pembelajaran itu berasal dari apa yang kita baca. Wah, yang bener aja.

Tapi, ada benarnya juga sih. Kalau apa yang kita baca itu tidak dipraktekkan ya percuma juga. "To know but not to do is not yet to know", kata rekan saya Vivian.

Saya melirik rak buku di mana ratusan koleksi perpustakaan kantor tersusun rapi. Banyak sekali di antaranya yang belum dibaca, apa lagi dipraktekkan. Kalau dihitung-hitung, yang telah dipraktekkan paling-paling nggak sampai 10%. 5% aja udah bagus.

Lantas, apa gunanya buku-buku sebanyak itu?

Saya ada "justifikasinya" dari Agus Arya Hartono (sesepuh dan inspirator saya). Waktu itu saya menemani beliau memborong begitu banyak buku. Ketika saya tanya apakah semua buku itu akan dibaca, beliau menjawab mungkin tidak akan sempat membaca semuanya, tapi insya Allah akan dibaca oleh anak cucunya nanti. Good point!

Regards,
From nice city of Medan.