MISUNDERSTANDING
Medio Maret 1988 , Dua orang anggota invest team CMI baru saja selesai melakukan interview beberapa responden di sebuah desa rural , kawasan Suka Sari Bogor , Djodi dan Syamsudin.
Saat menuruni lembah menuju arah kota Bogor , tiba – tiba terdengar sebuah sapaan ramah dari sebuah rumah.
“ Halo oom Djodi , mau pulang Oom “ seorang gadis remaja tanggung menyapa salah satu teman invest kita yang paling senior.
Djodi memang investigator paling spesialis untuk daerah tersebut , hingga tak heran jika hampir seluruh kampung tersebut mengenalnya apalagi anak - anak gadisnya , ditambah lagi dia memang asli putra Sunda.
“ Iya nih , bade uih ka Jakarta “ jawab Djodi ,
“ Mampir atuh oom “ pinta si gadis ,
“ Bapak ada kok didalam “ lanjutnya , Djodi sebenarnya agak enggan mengingat hari sudah sore , sementara jarak ke Jakarta masih jauh.
“ Mampir atuh oom “ pinta si gadis ,
“ Bapak ada kok didalam “ lanjutnya , Djodi sebenarnya agak enggan mengingat hari sudah sore , sementara jarak ke Jakarta masih jauh.
Namun rekannya Syamsudin terus mendesak “ Cewek kece tuh , udah yuk kita mampir aja “ ujar Syam.
Didesak demikian Djodi tak bisa menolak , segeralah keduanya bertamu kerumah tersebut , belakangan diketahui didiami oleh keluarga Haji Tohir , kepala kampung tersebut yang selama ini memang menjadi target responden RBI.
Segeralah keduanya beramah tamah dengan Haji Tohir , sementara anak gadisnya setelah membawakan pisang rebus segera mohon pamit
‘ Oom , Ina mau mandi dulu ya “ dan segera berlalu keluar rumah , sementara Syamsudin agak bingung , mau mandi kok keluar rumah , setelah dijelaskan bahwa kamar mandinya terletak beberapa meter dimuka rumah dipinggir sungai , barulah ia paham.
Haji Tohir pun menyilahkan mereka untuk menikmati suguhan pisang rebus yang disediakan.
Tidak lebih dari 2 menit makan pisang rebus tersebut , Syamsudin terlihat agak nanar , pandangannya kosong , sementara matanya agak terbeliak , Djodi dan Haji Tohir pun agak panik ,
“ Wah , ayan nih “ pikir Djodi , yang segera mengambil air minum , ‘ Coba Syam , minum nih , minum nih “ , sementara Haji Tohir berinisiatif memijat punggungnya karena menyangka dia tersedak.
Namun Syamsudin menolak pertolongan tersebut , dan terus saja makan pisang tersebut , Djodi pun berulang kali berseru
“ jangan – jangan dimakan “ , udah minum – minum aja yang banyak “ katanya.
Syamsudin tetap tidak mengindahkan peringatan tersebut dan menolak bantuan rekannya.
Tak lama situasi pulih , Syamsudin duduk tenang dengan pandangan sedikit sayu , tubuhnya agak lemas , namun napasnya masih terengah – engah.
Takut dengan berubah memburuk , Djodi berinisiatif untuk pamit , mengingat perjalanan pulang masih jauh.
Selama perjalanan ke terminal Baranangsiang – Bogor perdebatan sengit terjadi antara keduanya.
Syam : “ Kenapa sih Djod , reseh ganggu orang happy aja “
Djodi : “ Lho reseh apanya , Gw kan mau nolong loe , kok malah nuduh gitu “
Syam : “ Nolong apaan , gw kan ngga sakit kenapa – napa ! “
Djodi : “ Ngga sakit gimana , mata mendelik , keluar keringat dingin , makan pisang kelihatan susah , kayaknya kan loe lagi “ kelolodan “ , makanya gw suruh minum banyak – banyak dan pisangnya jangan dimakan “.
Syam : “ Nah , makanya itu gw bilang loe ini ngga suka orang lagi senang ,
"Tahu ngga saat tadi anak pak RT mau mandi , kan gw lihatin dia terus , ternyata dia masuk bilik kecil yang di depan rumah itu “
“ Eh , tanpa ragu dia buka seluruh bajunya , gw kan duduk pas menghadap keluar , gimana ngga panas dingin lihat “ Gitar Spanyol “ keluar dari bungkusnya “ jawabnya sambil nyengir kuda , “ Ya , gw salah tingkah lah , sementara loe ini repot nyuruh gw minum lah , pandangan kan jadi terganggu “ . . . . .
Djodi : “ O , itu masalahnya “ , Djodi paham “kelakuan “ temannya yang memang mata bongsang. : "Bener kok , gw mau nolongin loe , sekarang gw tanya ya ,enak ngga pisang rebus tadi ?
Syam : “ Ah ngga perhatiin tuh , konsentrasi gw ke “ Gitar Spanyol “ kok yang penting sekarang kenyang , gw embat 4 biji sekaligus !.
Djodi :” Nah , disitulah masalahnya , gw nyuruh loe minum kan , gw larang makan pisang itu kan , karena gw lihat sendiri semua pisang yang loe makan lupa loe buang kulitnya . . . . . . . .”
Syam : “ Alamaaaaak “ sambil megang perut
Djodi : ‘ Makanya otak jangan cuma di Gitar Spanyol doang , kulit pisang loe embat juga . . . . .”
Syamsudin : “Gerz(&#@|X?>VX#>?"+*&(%
No comments:
Post a Comment